Banyak orang berpikir bahwa investasi atau trading saham hanya untuk mereka yang punya modal besar. Padahal, kini kamu sudah bisa mulai berinvestasi saham hanya dengan modal Rp50 ribu saja! Lewat fitur fraksional saham, kamu bisa membeli sebagian kecil saham perusahaan besar seperti Apple, Tesla, atau Coca-Cola tanpa harus mengeluarkan jutaan rupiah.
Artikel ini akan membimbing kamu dari nol sampai paham, bagaimana cara mulai investasi dan trading saham dengan modal kecil, plus tips agar tetap cuan meski modal terbatas.
Investasi vs Trading Saham: Bedanya Apa?
Sebelum mulai, penting untuk tahu dulu perbedaan dua istilah ini:
-
Investasi saham berarti kamu membeli saham untuk disimpan dalam jangka panjang, menunggu nilainya naik atau menerima dividen rutin. Cocok untuk kamu yang ingin membangun kekayaan perlahan tapi pasti.
-
Trading saham adalah aktivitas jual-beli saham dalam jangka pendek untuk memanfaatkan fluktuasi harga. Cocok bagi kamu yang aktif memantau pasar dan siap dengan risiko lebih tinggi.
Jadi, meskipun modal kamu hanya Rp50 ribu, kamu tetap bisa memilih mau belajar investasi jangka panjang atau belajar trading harian — tergantung gaya kamu.
Apakah Bisa Investasi Saham Modal Rp50 Ribu?
Bisa. Dulu, kamu harus membeli minimal 1 lot (100 lembar) saham, yang bisa butuh ratusan ribu rupiah. Sekarang, berkat teknologi investasi modern seperti fraksional saham di aplikasi Nanovest, kamu bisa beli sebagian kecil saham mulai dari Rp5.000 saja per transaksi.
Artinya, dengan Rp50 ribu kamu sudah bisa:
-
Diversifikasi ke beberapa saham global,
-
Coba saham blue chip seperti Apple (AAPL) atau Microsoft (MSFT),
-
Mulai belajar analisis pasar tanpa risiko besar.
Langkah-Langkah Investasi Saham Modal Rp50 Ribu
Meski masih berstatus sebagai investor pemula, kamu tetap bisa kok mendapatkan banyak keuntungan. Caranya?
Pilih sekuritas yang terpercaya
Saat ini, platform investasi saham memang sudah banyak bermunculan dan memberikan passive income yang menggiurkan pada calon investornya. Meski menggiurkan, tapi kamu tetap harus memilih platform dari perusahaan sekuritas yang terpercaya. Pastikan perusahaan yang kamu pilih terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan BEI (Bursa Efek Indonesia).
Pilih saham berkualitas tinggi (blue chip)
Mulailah dengan perusahaan besar seperti Apple, Microsoft, Coca-Cola, atau Procter & Gamble — karena umumnya lebih stabil.
Lakukan analisis
Sebelum melakukan investasi saham, lakukan analisis terlebih dahulu. Analisisnya sendiri terbagi menjadi dua bagian, yakni:
1. Analisis Fundamental
Analisis fundamental merupakan metode pengukuran yang sering digunakan untuk mempertimbangkan hal-hal yang bisa menggerakkan harga saham. Misalnya, ekonomi mikro & makro, analisis pasar, potensi industri, tingkat persaingan usaha, dan kinerja keuangan.
Di dalam analisis fundamental sendiri terdapat beberapa indikator, seperti Return on Equity (ROE), Price to Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), dan indikator lainnya.
2. Analisis Teknikal
Analisis teknikal merupakan metode dalam investasi saham yang kerap dimanfaatkan untuk memprediksi tren harga saham di masa yang akan datang. Meski tidak dapat memprediksi pergerakan saham secara akurat, tapi metode ini bisa membantu mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Dibanding analisis fundamental, metode satu ini dianggap lebih mudah dipelajari karena yang dibutuhkan hanya membaca grafik. Di mana, grafiknya terbagi menjadi tiga jenis, yakni grafik lilin (candlestick), grafik batang (bar chart), dan grafik garis (line chart).
3. Terapkan strategi 3B
Agar dapat meraup keuntungan yang besar, sebaiknya kamu menerapkan strategi 3B saat investasi saham. Seperti apakah strateginya?
- Buy on Weakness, membeli saham ketika harganya sudah turun ke level tertentu sehingga aman untuk kamu beli.
- Buy on Retracement, membeli saham sesudah terjadinya breakout atau harga bawah. Biasanya, saham yang mengalami breakout akan cepat naiknya dibanding saham yang berada di bagian tengah.
- Buy on or if Breakout, membeli saham saat harganya berhasil menembus level tertentu atau naik ke level tertingginya (resistance).
Beli saham fraksional sesuai saldo kamu
Tidak perlu menunggu punya jutaan rupiah, cukup beli Rp10.000–Rp50.000 per saham sebagai latihan.
Selalu pantau pergerakan saham
Mengingat pergerakan naik turunnya harga saham sangatlah cepat, maka kamu disarankan untuk selalu melakukan pemantauan.
Dengan memantaunya, kamu bisa memprediksi pergerakan saham, memahami perkembangan pasar saham, dan lain sebagainya. Dengan demikian, kamu tentu bisa menganalisisnya secara akurat.
Nah, untuk waktu pemantauannya bisa kamu lakukan ketika jam bursa saham buka, saat situasi tidak kondusif, dan lain sebagainya.
Cara Trading Saham Modal Kecil
Untuk kamu yang ingin lebih aktif, trading saham juga bisa dimulai dari Rp50 ribu sebagai latihan.
Namun, perlu diingat:
-
Gunakan modal kecil dulu hanya untuk belajar analisis teknikal (candlestick, tren harga, support-resistance).
-
Fokus pada saham yang likuid dan volatil agar peluang trading lebih terasa.
-
Hindari mindset cepat kaya — trading perlu strategi dan disiplin.
Dengan latihan bertahap, kamu akan memahami ritme pasar dan tahu kapan waktu terbaik untuk membeli atau menjual saham.
Kesimpulan
Mulai investasi saham tidak harus menunggu punya modal besar. Dengan Rp50 ribu saja, kamu sudah bisa mulai belajar investasi dan trading saham melalui platform yang mendukung fraksional saham. Gimana, apakah kamu tertarik untuk investasi saham?
Jika ya, yuk, investasi di Nanovest! Nanovest merupakan salah satu platform investasi yang aman digunakan untuk tempat berinvestasi karena bekerja sama dengan FINRA dan SIPC. Melalui SIPC, nilai investasimu di Nanovest dilindungi asuransi sampai dengan 500.000 dollar, loh.
Yuk, langsung unduh aplikasinya di Play Store dan AppStore!
Referensi:
https://www.forbes.com/advisor/investing/how-to-invest-in-stocks/



