Sebelum membeli saham, kamu perlu tahu apakah harganya masih murah (undervalued) atau justru kemahalan (overvalued). Nah, cara mengetahuinya adalah dengan menghitung valuasi saham. Dengan cara ini, kamu bisa menemukan peluang cuan yang lebih besar dan menghindari keputusan beli yang salah.
Panduan ini akan membahas cara menghitung valuasi saham, rumus, serta metode valuasi saham yang umum digunakan lengkap dengan contoh sederhana.
Apa Itu Valuasi Saham?
Valuasi saham adalah proses untuk menentukan nilai wajar atau nilai intrinsik saham berdasarkan kinerja bisnis dan prospeknya ke depan. Dengan mengetahui nilai wajarnya, kamu bisa membandingkannya dengan harga pasar saat ini.
Jika harga pasar lebih rendah dari nilai intrinsik → saham undervalued (peluang beli)
Jika harga pasar lebih tinggi → overvalued (berisiko koreksi)
Cara Menghitung Valuasi Saham
Ada beberapa metode yang sering dipakai investor untuk menghitung nilai intrinsik saham. Masing-masing memiliki fungsi dan jenis saham yang cocok untuk dianalisis.
Beberapa metode valuasi yang wajib kamu ketahui:
-
PER (Price to Earnings Ratio)
-
PBV (Price to Book Value)
-
DDM (Dividend Discount Model)
-
DCF (Discounted Cash Flow)
-
EV/EBITDA
Selanjutnya kita bahas satu per satu dengan cara hitungnya.
1. Menghitung Nilai Intrinsik dengan P/E Ratio (Price to Earnings Ratio)
P/E Ratio mengukur harga saham relatif terhadap laba perusahaan per saham (EPS). Semakin rendah P/E dibanding rata-rata industri → bisa menjadi tanda undervalued.
Rumus:
P/E = Harga Saham / EPS
Contoh hitung:
-
Harga saham: Rp10.000
-
EPS: Rp500
P/E = 10.000 / 500 = 20
Jika rata-rata P/E industri 25 → saham relatif lebih murah → peluang beli ✅
2. Menghitung Nilai Intrinsik dengan P/B Ratio (Price to Book Value)
P/B Ratio membandingkan harga saham dengan nilai buku per saham (BVPS). Ini menilai perusahaan berdasarkan aset bersihnya.
Rumus:
P/B = Harga Saham / Nilai Buku per Saham (BVPS)
Contoh hitung:
-
Harga saham: Rp2.000
-
BVPS: Rp2.500
P/B = 2.000 / 2.500 = 0,8 → saham undervalued ✅
3. Menghitung Nilai Intrinsik dengan DDM (Dividend Discount Model)
DDM menilai saham berdasarkan dividen masa depan yang dibagikan kepada investor. Cocok untuk saham dividen tinggi.
Rumus:
Nilai Wajar = Dividen per Saham / (Tingkat Return – Pertumbuhan Dividen)
Contoh hitung:
-
Dividen per saham: Rp200
-
Tingkat return yang diinginkan: 10%
-
Pertumbuhan dividen: 4%
Nilai Wajar = 200 / (0,10 – 0,04) = Rp3.333
Jika harga pasar Rp3.000 → undervalued ✅
4. Menghitung Nilai Intrinsik dengan DCF (Discounted Cash Flow)
DCF menilai nilai sekarang dari arus kas masa depan perusahaan. Memberikan estimasi nilai intrinsik lebih menyeluruh.
Rumus sederhana:
Nilai Wajar = Σ (Cash Flow Tahunan / (1 + Discount Rate)^t)
Contoh hitung (sederhana):
-
Cash flow tahun depan: Rp1.000
-
Cash flow tahun ke-2: Rp1.200
-
Discount rate: 10%
Nilai sekarang = 1.000 / (1 + 0,10)^1 + 1.200 / (1 + 0,10)^2
= 909 + 991 = Rp1.900
Jika harga pasar Rp1.800 → undervalued ✅
5. Menghitung Nilai Intrinsik dengan EV/EBITDA
Mengukur nilai perusahaan secara keseluruhan (enterprise value) dibanding profit operasional. Menghapus efek hutang & pajak, berguna untuk membandingkan antar perusahaan.
Rumus:
EV/EBITDA = Enterprise Value / EBITDA
Contoh hitung:
-
Enterprise Value (EV) = Rp10.000.000
-
EBITDA = Rp2.000.000
EV/EBITDA = 10.000.000 / 2.000.000 = 5
Jika rata-rata industri = 8 → saham lebih murah ✅
Menentukan valuasi saham memerlukan analisis yang mendalam dan penggunaan berbagai metode valuasi. P/E ratio, P/B ratio, DDM, DCF, dan EV/EBITDA adalah beberapa metode yang sering digunakan untuk menghitung nilai intrinsik saham.
Tips Menggunakan Valuasi untuk Investasi yang Lebih Bijak
Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar keputusan investasimu lebih matang:
-
Gunakan lebih dari 1 metode valuasi sebagai pembanding
-
Fokus pada saham yang bisnisnya kuat dan sehat
-
Beli bertahap (strategi aman untuk pemula)
-
Rutin evaluasi dan terus belajar membaca laporan keuangan
Dengan memahami dan menerapkan metode ini, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana dan mengidentifikasi saham yang berpotensi memberikan hasil yang baik. Diversifikasi analisis dengan berbagai metode ini juga membantu meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang investasi yang sukses.
Mulai investasimu sekarang! Dengan Nanovest, kamu bisa mulai berinvestasi dengan hanya Rp5.000 saja. Ada lebih dari 2000+ aset termasuk saham AS, kripto, dan emas, semua dalam genggamanmu.
Investasi dengan aman dan nyaman, dan jangan lewatkan kesempatan untuk memperluas portofolio investasimu. Yuk, mulai perjalananmu menuju kebebasan finansial hari ini! Kamu bisa download aplikasi Nanovest di Appstore atau Playstore. #AmanSamaNano



