Feb 12, 2025

Apa Saja Kekurangan Menabung di Celengan? Berikut Penjelasannya!

Apa Saja Kekurangan Menabung di Celengan? Berikut Penjelasannya!

Meski tampak praktis, menabung di celengan punya beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Salah satu yang utama adalah keamanannya yang rendah, sehingga uang lebih berisiko hilang karena pencurian, kebakaran, atau kejadian tak terduga lainnya.

Kita semua menyadari banyaknya manfaat menabung untuk masa depan, misalnya membangun kebiasaan hidup hemat. Namun, selain kelebihannya, ada juga kekurangan yang perlu dipertimbangkan, terutama jika kamu memilih celengan sebagai tempat menyimpan uang.

Manfaat Menabung di Celengan

Sebelum menjelaskan apa saja kekurangan menabung di celengan, kamu harus mengetahui terlebih dahulu manfaat menabung di celengan. Yuk simak!

Membentuk Kebiasaan untuk Menabung

Menabung di celengan memiliki manfaat yang signifikan dalam membentuk kebiasaan menabung sejak dini. Kamu dapat menyisihkan sebagian kecil dari uang jajan atau penghasilan secara teratur dan memasukkannya ke dalam celengan.

Selain itu, celengan juga memberikan pengalaman yang menyenangkan, karena kamu dapat melihat dan merasakan sendiri pertumbuhan tabungan melalui berat celengan yang semakin bertambah. Hal ini dapat memicu semangat untuk terus menabung dan mencapai tujuan keuangan.

Mengatur Keuangan Pribadi

Menabung di celengan juga mengajarkan bahwa mengumpulkan uang membutuhkan usaha. Hal ini membuat kamu lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang, karena kita perlu menyisihkannya untuk ditabung.

Hasilnya, pengeluaran menjadi lebih hemat karena kamu hanya fokus pada kebutuhan pokok. Manfaat celengan ini membantu menghindari perilaku boros dan lebih menghargai setiap rupiah yang dimiliki.

Meraih Tujuan Finansial

Tak hanya itu, menabung di celengan juga memudahkan kamu dalam mewujudkan tujuan finansial. Adanya target yang jelas akan mendorong kamu untuk lebih disiplin dalam menabung baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Kamu memiliki peluang besar untuk mencapainya asalkan rutin menabung di celengan.

Dengan demikian, menabung akan menjadi lebih menyenangkan dan tujuan finansial dapat segera tercapai.

Menyiapkan Dana Darurat

Celengan sebagai tempat menabung juga berperan penting dalam menyediakan dana darurat. Kamu akan memiliki tempat yang aman untuk menyimpan uang yang dapat digunakan ketika menghadapi situasi yang tidak terduga.

Dana darurat ini akan membantu kamu menjaga kestabilan finansial sampai dapat memulihkan kondisi keuangan yang aman.

Menghargai Nilai Uang

Mengumpulkan kekayaan membutuhkan waktu dan usaha. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menabung di celengan. Kamu perlu bekerja lebih keras dan lebih lama agar bisa menyisihkan lebih banyak uang untuk ditabung.

Pada akhirnya, salah satu manfaat celengan adalah dapat meningkatkan kesadaran akan nilai uang dan mendorong kamu untuk lebih berhati-hati dalam mengeluarkannya.

4 Kekurangan Menabung di Celengan

Berikut penjelasan mengenai apa saja yang menjadi kekurangan menabung di celengan yang perlu kamu ketahui.

Rentan Kerusakan pada Uang Kertas dan Masa Berlaku Uang Logam

Kekurangan pertama ketika menabung adalah rentan terjadinya kerusakan pada uang kertas dan masa berlaku uang logam yang terbatas. Banyak kasus terjadi di mana orang yang menabung bertahun-tahun di celengan harus menerima kenyataan uang kertasnya rusak dimakan rayap.

Baik uang kertas maupun uang logam bukanlah pilihan yang tepat untuk menyimpan uang dalam jangka waktu lama. Hal ini disebabkan oleh pembaruan mata uang yang terus-menerus, sehingga uang yang kita simpan bisa saja sudah tidak berlaku lagi.

Nilai Uang Tidak Akan Bertambah

Kekurangan lain dari menabung di celengan adalah nilai uang yang tidak bertambah. Berbeda dengan instrumen keuangan lain, menabung di celengan tidak memberikan keuntungan berupa bunga atau investasi.

Akibatnya, nilai uang yang kamu kumpulkan di celengan tidak akan bertambah, bahkan bisa terkikis oleh inflasi yang menurunkan daya beli mata uang.

Terlalu Mudah untuk Diambil dan Digunakan

Salah satu kekurangan menabung di celengan adalah sulitnya menahan diri untuk tidak menggunakannya. Godaan untuk mengambil uang dari celengan seringkali muncul, sehingga jumlah tabungan kita jadi berkurang.

Kemudahan mengakses celengan justru menjadi masalah karena kita jadi mudah mengeluarkan uang yang sudah susah payah dikumpulkan.

Keamanan yang Relatif Rendah

Kekurangan terakhir dari menabung di celengan adalah keamanan yang relatif rendah. Meskipun terlihat aman, menyimpan uang di celengan tidak sepenuhnya terjamin. Ada beberapa kasus di mana uang yang disimpan di celengan tiba-tiba hilang, entah karena diambil orang lain atau anggota keluarga sendiri.

Alternatif Lain untuk Menyimpan Uang

Selain menabung di celengan, kamu bisa mencoba alternatif lain untuk menyimpan uang seperti menabung di bank dengan keuntungan bunga dan keamanan yang terjamin, ataupun melakukan deposito berjangka dengan imbal hasil yang ditawarkan tinggi.

Atau, kamu bisa mulai berinvestasi menggunakan platform terpercaya yang menyediakan kemudahan ketika bertransaksi, dan memiliki berbagai instrumen investasi sehingga kamu bisa memilih aset investasi apa yang cocok untuk kamu pilih.

Nanovest bisa menjadi platform investasi pilihan karena telah berizin Bappebti, dan dilindungi asuransi Sinarmas, sehingga keamanan aset investasi kamu terjamin. #AmanSamaNano

Apabila tertarik untuk mulai berinvestasi, aplikasi investasi Nanovest dapat menjadi pilihan yang tepat karena menyediakan lebih dari 2.000 saham Amerika Serikat, serta memiliki lebih dari 600 aset kripto yang sangat lengkap.

Apa Saja Kekurangan Menabung di Celengan? Berikut Penjelasannya!
by Ajeng Sri

0 comments


Artikel lainnya

Feb 12, 2025
0 Comments

Semua Investor Wajib Tahu: Inilah Perbedaan Emas Putih dan Emas Kuning!

Perbedaan Berdasarkan Warna dan Tampilan Perbedaan warna antara emas kuning dan emas putih tidak hanya sekadar tampilan. Emas kuning mendapatkan warna khasnya dari campuran dengan tembaga dan perak. Sementara itu, emas putih dihasilkan dari campuran dengan logam putih seperti nikel atau palladium, dan dilapisi dengan rhodium untuk memberikan kilau yang lebih putih. Emas putih dengan warna putih berkilau memberikan tampilan yang lebih modern dan kontemporer, sementara emas kuning dengan warna hangat dan klasik memberikan kesan yang lebih tradisional dan mewah. Proses pembuatan alloy ini membuat kedua jenis emas memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari segi warna maupun kekuatan. Perbedaan Berdasarkan Komposisi Untuk perbandingannya, emas putih biasanya terdiri dari 75% emas dan 25% logam mulia lain (perak/platinum). Sedangkan untuk emas kuning memiliki komposisi emas murni di atas 75% dan sisanya merupakan tembaga atau seng. Komposisi alloy yang berbeda-beda tidak hanya memberikan warna yang khas pada emas putih dan kuning, tetapi juga emas putih dan emas kuning merupakan dua pilihan populer dalam dunia perhiasan. Meskipun sama-sama terbuat dari emas, keduanya memiliki karakteristik yang unik, baik dari segi tampilan, kualitas, hingga nilai investasinya. Artikel ini akan membahas secara detail perbedaan emas putih dan emas kuning, sehingga kamu dapat membuat keputusan yang tepat saat memilih perhiasan ataupun dijadikan sebagai aset invest

Semua Investor Wajib Tahu: Inilah Perbedaan Emas Putih dan Emas Kuning!
byAjeng Sri
Feb 12, 2025
0 Comments

Cara Trading Crypto bagi Pemula: Tips dan Trik Mudah untuk Memulai Investasi!

Ingin memulai perjalanan trading crypto namun masih bingung mulai dari mana? Artikel ini bisa membantu kamu untuk agar untuk memahami konsep dasar trading aset kripto, lho. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai panduan, tips, hingga strategi cara trading crypto bagi pemula yang mudah untuk dipahami. Yuk, kita belajar bareng! Trading Crypto Itu Apa, Sih? Trading crypto adalah aktivitas jual beli aset digital menggunakan teknologi blockchain. Transaksi ini bisa dilakukan di platform crypto exchange, di mana pengguna dapat membeli, menjual, atau menukar berbagai jenis uang digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya. Aset kripto menggunakan teknologi blockchain untuk mencatat semua transaksi. Keamanannya terjamin berkat teknologi kriptografi yang canggih, juga setiap transaksi akan tercatat secara permanen dan transparan. Aset kripto beroperasi pada jaringan yang terdesentralisasi, artinya tidak ada Bank Sentral yang mengendalikannya. Hal ini membuat aset kripto lebih bebas dan tidak terpengaruh oleh kebijakan moneter suatu negara. Meskipun aset kripto pernah mencapai lebih dari 21.000 macam, saat ini hanya sekitar 9.300 yang masih aktif diperdagangkan dengan lebih dari 300 juta pengguna di seluruh dunia. Namun, penting untuk memahami bahwa di Indonesia aset kripto dikategorikan sebagai komoditas, bukan sebagai mata uang yang berlaku umum. Pada tahun 2022, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah memasukkan 154 aset kripto

Cara Trading Crypto bagi Pemula: Tips dan Trik Mudah untuk Memulai Investasi!
byAjeng Sri
Jan 7, 2025
0 Comments

Rich Dad Poor Dad: Rekomendasi Buku tentang Uang yang Wajib Kamu Baca!

Dalam artikel ini akan dibahas rekomendasi buku tentang uang yang bisa kamu baca dengan harap bisa mengubah pola pikir, dan menciptakan kesadaran akan pentingnya terbuka pada kondisi finansial di zaman yang semakin canggih ini. Dengan lain, buku ini mengajak pembaca untuk proaktif dalam mengelola keuangan dan mencapai kebebasan finansial. Buku Rich Dad Poor Dad Rich Dad Poor Dad karya Robert T. Kiyosaki dan Sharon Lechter, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1997, adalah buku wajib bagi siapa saja yang ingin belajar tentang keuangan. Kisah nyata penulis tentang dua figur ayah dalam hidupnya yang berbeda latar belakang finansial menjadikannya bacaan yang sangat menarik dan inspiratif. Sebaliknya, sang ayah memiliki teman yang merupakan salah satu penduduk terkaya di daerahnya. Perbedaan tersebut menumbuhkan perspektif dan pola pikir yang unik mengenai pengelolaan keuangan termasuk tentang utang. Selain itu, buku ini juga menyoroti bagaimana orang tua mengajarkan anaknya mengenai finansial sejak dini. Melalui perbandingan antara kedua figur ayah ini, Kiyosaki ingin menunjukkan bahwa kecerdasan finansial itu dapat dipelajari, dan tidak melulu ditentukan oleh latar belakang pendidikan formal. Edukasi Finansial dari Buku Rich Dad Poor Dad Pada bagian isi dari buku tentang uang, pembaca akan diberikan  edukasi finansial berdasarkan pengalaman penulis yakni Robert T. Kiyosaki. Buku ini tentu tidak hanya mem

Rich Dad Poor Dad: Rekomendasi Buku tentang Uang yang Wajib Kamu Baca!
byAjeng Sri
Jan 7, 2025
0 Comments

Strategi Investasi Jangka Panjang ala Lo Kheng Hong, Warren Buffett-nya Indonesia

Ingin meraih  kebebasan finansial seperti Warren Buffett? Cerita Lo Kheng Hong, sang "Warren Buffett Indonesia", bisa jadi inspirasi kamu,  lho! Dari latar belakang sederhana, ia berhasil membangun kekayaan fantastis melalui investasi saham jangka panjang. Tulisan dari artikel ini akan membahas siapa itu Lo Kheng Hong mulai dari biografi, perjalanan hidup, karier, hingga perjalanan panjangnya menjadi seorang investor yang berhasil. Dengan harap agar bisa menjadi sosok inspiratif untuk para investor, khususnya kamu dalam menekuni perjalanan investasi yang sedang dijalani. Yuk, simak kisah inspiratifnya dan temukan rahasia di balik kesuksesannya! Biografi Lo Kheng Hong Lahir di Kota Pontianak pada tahun 1959, Lo Kheng Hong merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Kehidupan keluarganya sangat sederhana. Mereka tinggal di rumah kecil berukuran 4x10 meter yang terbuat dari kayu dan papan. Meski kondisi keuangan keluarga kurang mendukung, Lo Kheng Hong tetap bertekad untuk melanjutkan pendidikan. Setelah bekerja beberapa tahun sebagai pegawai administrasi di Overseas Express Bank, ia memutuskan untuk kuliah sambil bekerja. Dengan disiplin yang tinggi, ia membagi waktu antara bekerja, belajar, dan mulai merintis investasi saham. Perjalanan Karier Lo Kheng Hong dan Awal Mula Mengenal Pasar Saham Pada usia 30 tahun, Lo Kheng Hong mencoba peruntungannya di  pasar saham. Sayangnya, investasi pertamanya p

Strategi Investasi Jangka Panjang ala Lo Kheng Hong, Warren Buffett-nya Indonesia
byAjeng Sri