Time frame sangat dibutuhkan saat melakukan trading saham. Pasalnya, fitur ini memudahkan trader ketika melihat pergerakan harga saham, apakah sedang mengalami kenaikan atau malah terjadi penurunan. Untuk itu, buat kamu yang ingin menghasilkan keuntungan yang besar ketika trading, maka sebaiknya manfaatkan time frame.
Pengertian Time Frame
Secara harfiah, time frame merupakan periode waktu yang digunakan seorang trader ketika melakukan trading yang ditampilkan pada sebuah chart (grafik). Periode waktunya beragam, yakni:
- M1 (1 Minute)
- M5 (5 Minute)
- M15 (15 Minute)
- M30 (30 Minute)
- H1 (1 Hour)
- H4 (4 Hour)
- D1 (Daily)
- W1 (Weekly)
- MN (Monthly)
Cara membacanya, misalnya untuk M5, artinya grafik harga saham yang ditampilkan pada chart adalah setiap periode 5 menit. Jadi, 1 candlestick dalam time frame M5 akan menunjukkan pergerakan harga saham dalam kurun waktu 5 menit.
Kelebihan dari time frame ini adalah membantu memudahkan trader menganalisa pergerakan harga saham di masing-masing periode. Misalnya, di M30, fluktuasi harga saham sedang naik, namun saat dilihat di D1 tren ternyata mengalami penurunan.
Apabila trader hanya berpatokan pada time frame yang lebih pendek tentu bisa merugi. Adanya time frame, maka dapat membantu meminimalisir terjadinya kerugian tersebut.
Jenis Time Frame
Melansir dari Investopedia, terdapat beberapa jenis time frame yang bisa kamu pilih ketika melakukan trading saham, di antaranya:
1. Short Time Frame
Untuk time frame jangka pendek, periode waktunya adalah setiap 1 menit, 15 menit, 1 jam, dan 4 jam. Jenis ini biasanya sering dimanfaatkan untuk mencari sinyal entry (sell atau buy) oleh trader karena fluktuasi grafiknya terlihat lebih tajam dan deskriptif.
2. Medium Time Frame
Sementara, periode waktu jangka menengah ini umumnya adalah harian. Di mana, jenis ini seringkali digunakan oleh para swing trader yang dibayangi oleh overnight risk. Apabila memilih jenis ini, maka trader akan dibantu menganalisa pergerakan harga saham dan mengecek apakah terjadi pembalikan arah (reversal).
3. Long Time Frame
Sesuai namanya, periode waktu jenis ini biasanya lebih lama dibandingkan dua sebelumnya. Yang mana, mencakup mingguan, bulanan, bahkan ada yang sampai tahunan. Jenis ini kerap dimanfaatkan oleh position trader yang ingin mencari dan menentukan tren yang sedang populer dan paling dominan di pasar saham.
Lantas, bagaimana cara memilih time frame suatu saham?
Memilih time frame saham ini sebenarnya mudah, dimana semakin panjang periode waktu yang kamu pilih, maka sinyal yang diterima biasanya semakin kencang. Begitu pun sebaliknya, jika memilih waktu yang lebih pendek, maka sinyal yang akan diterima terlihat samar-samar.
Namun, supaya tidak kesulitan memilihnya, ada baiknya kamu melakukan pendekatan multiple time frame saat melakukan trading. Di mana, penerapannya sendiri dimulai dari jangka panjang terlebih dahulu, guna melihat apakah harga saham sedang naik atau turun. Baru, kemudian memperpendek time frame untuk menentukan kamu akan keluar atau masuk ke pasar saham tersebut.
Demikian penjelasan singkat mengenai time frame, jenis, dan cara memilihnya. Nah, supaya kamu bisa menghasilkan keuntungan yang besar pada saat melakukan trading saham, misalnya saham blue chip, maka ada baiknya manfaatkan time frame, ya.
Agar tidak kesulitan, kamu bisa menggunakan aplikasi Nanovest dengan mengunduhnya di Play Store dan AppStore. Di aplikasi ini, banyak saham yang bisa kamu cek dengan menerapkan time frame.
Selamat mencoba!
Referensi:
- https://www.investopedia.com/articles/trading/07/timeframes.asp
- https://www.foreximf.com/blog/multiple-time-frame-analysis-trading-forex
- https://www.liputan6.com/saham/read/5053493/mengenal-teknik-multi-time-frame-analysis-dalam-investasi-saham
- https://pluang.com/id/blog/resource/cara-memilih-time-frame-tradingview
- https://ajaib.co.id/menentukan-time-frame-untuk-trading-saham/
0 comments