Jan 14, 2025

4 Panduan Cara Menghitung Penyusutan Aset dengan Mudah dan Cepat

4 Panduan Cara Menghitung Penyusutan Aset dengan Mudah dan Cepat

Dalam dunia akuntansi dan manajemen keuangan, konsep penyusutan sangat penting untuk dipahami oleh pemilik bisnis,  investor, serta individu yang ingin mengelola aset dengan lebih efisien. Lantas, apa yang dimaksud dengan penyusutan dan bagaimana cara perhitungannya?

Pengertian Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan adalah alokasi sistematis dari biaya  suatu aset tetap selama masa manfaatnya. Dalam konteks akuntansi, penyusutan membantu mencatat penurunan nilai aset tetap yang terjadi seiring berjalannya waktu akibat penggunaan, keausan, atau faktor lain yang menyebabkan penurunan fungsi aset tersebut.

Penyusutan biasanya terjadi karena beberapa faktor yang seperti tingkat penggunaan aset, usia aset, serta kondisi fisik atau teknisnya. Aset yang digunakan lebih intensif akan mengalami penyusutan lebih cepat dibandingkan dengan yang jarang digunakan.

Selain itu, faktor eksternal seperti perubahan teknologi atau regulasi juga dapat mempercepat penyusutan, karena aset yang tadinya efisien mungkin menjadi kurang relevan seiring waktu.

Metode Perhitungan Penyusutan

Setelah memahami konsep penyusutan, langkah selanjutnya adalah mengetahui cara menghitungnya. Terdapat berbagai metode yang digunakan dalam menghitung penyusutan, yang masing-masing memiliki cara yang berbeda dalam menentukan besarnya alokasi biaya penyusutan. Berikut beberapa metode yang bisa digunakan:

1. Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)

Metode pertama ini merupakan yang paling sederhana dan sering digunakan. Beban penyusutan dihitung dengan membagi selisih antara harga perolehan aset dan nilai residu dengan masa manfaat aset. Dengan metode ini, beban penyusutan setiap tahun tetap sama.

Rumus Penyusutan Garis Lurus:

Penyusutan per Tahun = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Masa Manfaat

Contohnya jika sebuah komputer dibeli dengan harga Rp 12.000.000, memiliki nilai residu Rp 2.000.000, dan diperkirakan masa manfaatnya 4 tahun. Maka:

Penyusutan per Tahun = (12.000.000 – 2.000.000) / 4

Penyusutan per Tahun = Rp 2.500.000

Maka dari itu, beban penyusutan komputer yang didapat setiap tahun adalah Rp 2.500.000.

2. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)

Metode ini menghitung penyusutan berdasarkan persentase tetap dari nilai buku awal aset setiap tahun. Dengan demikian, beban penyusutan lebih besar di awal masa manfaat dan akan semakin kecil di tahun-tahun berikutnya.

Rumus Penyusutan Saldo Menurun:

Penyusutan per Tahun = Nilai Buku Awal × Tarif Penyusutan

Contohnya jika sebuah kendaraan operasional memiliki harga perolehan Rp 200.000.000 dengan tarif penyusutan 25% per tahun. Maka:

Hasilnya pada tahun pertama

Penyusutan = 200.000.000 × 25% = Rp 50.000.000

Nilai buku akhir = 200.000.000 – 50.000.000 = Rp 150.000.000

3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Years’ Digits)

Metode ini mengalokasikan beban penyusutan lebih besar di awal masa manfaat dan semakin kecil seiring berjalannya waktu.

Rumus Penyusutan Jumlah Angka Tahun:

Penyusutan per Tahun = (Sisa Umur Aset / Jumlah Angka Tahun) × (Harga Perolehan – Nilai Residu)

Contohnya jika sebuah mesin pabrik dibeli dengan harga Rp 500.000.000, memiliki nilai residu Rp 50.000.000, dan masa manfaatnya 5 tahun. Langkah perhitungannya:

Jumlah angka tahun = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15

Hasilnya pada tahun pertama

Penyusutan = (5 / 15) × (500.000.000 – 50.000.000) = Rp 150.000.000

4. Metode Unit Produksi (Units of Production Method)

Metode ini menghitung penyusutan berdasarkan  pemakaian atau  output yang dihasilkan oleh aset. Beban penyusutan akan bervariasi sesuai dengan tingkat pemakaian aset tersebut.

Rumus Penyusutan Unit Produksi:

Penyusutan per Unit = (Harga Perolehan – Nilai Residu) / Total Kapasitas Produksi

Penyusutan per Tahun = Penyusutan per Unit × Jumlah Produksi dalam Tahun

Contohnya yaitu apabila sebuah mesin produksi memiliki harga Rp 300.000.000, nilai residu Rp 30.000.000, dan total kapasitas produksi 50.000 unit. Jika mesin memproduksi 12.000 unit dalam satu tahun:

  • Penyusutan per Unit:

Penyusutan per Unit = (300.000.000 – 30.000.000) / 50.000 = Rp 5.400

  • Penyusutan per Tahun:

Penyusutan per Tahun = 5.400 × 12.000 = Rp 64.800.000

Tujuan Menghitung Penyusutan

Setelah mengetahui cara menghitung penyusutan, penting juga memahami mengapa hal ini penting. Aset tetap akan mengalami penurunan nilai seiring pemakaian, sehingga perhitungan penyusutan membantu mencatat nilai aset secara akurat dan relevan dalam  laporan keuangan.

beberapa tujuan penting dari penyusutan, di antaranya:

  • Memenuhi Prinsip Matching: Prinsip ini mengharuskan biaya dicatat sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan. Biaya penyusutan membantu mencatat pengeluaran aset seiring dengan pendapatan yang diperoleh dari penggunaan aset tersebut.
  • Menentukan Nilai Buku Aset: Dengan menghitung penyusutan, perusahaan dapat mengetahui nilai terkini aset tetap yang dimilikinya dalam laporan keuangan.
  • Perencanaan Anggaran: Penyusutan memberikan gambaran tentang kapan suatu aset perlu diganti atau diperbaiki, sehingga membantu dalam perencanaan investasi jangka panjang.
  • Menghitung Pajak: Biaya penyusutan diakui sebagai pengurang pendapatan kena pajak, sehingga dapat mengurangi  jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
  • Mencerminkan Penggunaan Aset: Penyusutan memberikan informasi tentang seberapa besar manfaat suatu aset telah digunakan dalam operasional bisnis.

Jadi, untuk menghitung penyusutan, kamu bisa memilih metode yang sesuai dengan jenis aset dan cara penggunaannya. Setiap metode memiliki cara yang berbeda dalam menentukan jumlah penyusutan yang harus dialokasikan pada periode tertentu.

Investasi Sekarang di Nanovest!

Jika kamu tertarik untuk memantau saham atau peluang investasi lainnya, kamu bisa menggunakan Nanovest, yang memungkinkan kamu untuk mengikuti perkembangan pasar saham dan aset digital dengan mudah. Jadi, jangan lupa untuk download Nanovest sekarang juga di   Play Store atau  App Store dan mulai investasi saham #AmanSamaNano.

4 Panduan Cara Menghitung Penyusutan Aset dengan Mudah dan Cepat
by Rian Jakawardana

0 comments


Artikel lainnya

Feb 12, 2025
0 Comments

Apa Saja Kekurangan Menabung di Celengan? Berikut Penjelasannya!

Meski tampak praktis, menabung di celengan punya beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Salah satu yang utama adalah keamanannya yang rendah, sehingga uang lebih berisiko hilang karena pencurian, kebakaran, atau kejadian tak terduga lainnya. Kita semua menyadari banyaknya manfaat menabung untuk masa depan, misalnya membangun kebiasaan hidup hemat. Namun, selain kelebihannya, ada juga kekurangan yang perlu dipertimbangkan, terutama jika kamu memilih celengan sebagai tempat menyimpan uang. Manfaat Menabung di Celengan Sebelum menjelaskan apa saja kekurangan menabung di celengan, kamu harus mengetahui terlebih dahulu manfaat menabung di celengan. Yuk simak! Membentuk Kebiasaan untuk Menabung Menabung di celengan memiliki manfaat yang signifikan dalam membentuk kebiasaan menabung sejak dini. Kamu dapat menyisihkan sebagian kecil dari uang jajan atau penghasilan secara teratur dan memasukkannya ke dalam celengan. Selain itu, celengan juga memberikan pengalaman yang menyenangkan, karena kamu dapat melihat dan merasakan sendiri pertumbuhan tabungan melalui berat celengan yang semakin bertambah. Hal ini dapat memicu semangat untuk terus menabung dan mencapai tujuan keuangan. Mengatur Keuangan Pribadi Menabung di celengan juga mengajarkan bahwa mengumpulkan uang membutuhkan usaha. Hal ini membuat kamu lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang, karena kita perlu menyisihkannya untuk ditabung. Hasilnya, pengeluaran menjadi lebih hemat

Apa Saja Kekurangan Menabung di Celengan? Berikut Penjelasannya!
byAjeng Sri
Feb 12, 2025
0 Comments

Semua Investor Wajib Tahu: Inilah Perbedaan Emas Putih dan Emas Kuning!

Perbedaan Berdasarkan Warna dan Tampilan Perbedaan warna antara emas kuning dan emas putih tidak hanya sekadar tampilan. Emas kuning mendapatkan warna khasnya dari campuran dengan tembaga dan perak. Sementara itu, emas putih dihasilkan dari campuran dengan logam putih seperti nikel atau palladium, dan dilapisi dengan rhodium untuk memberikan kilau yang lebih putih. Emas putih dengan warna putih berkilau memberikan tampilan yang lebih modern dan kontemporer, sementara emas kuning dengan warna hangat dan klasik memberikan kesan yang lebih tradisional dan mewah. Proses pembuatan alloy ini membuat kedua jenis emas memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari segi warna maupun kekuatan. Perbedaan Berdasarkan Komposisi Untuk perbandingannya, emas putih biasanya terdiri dari 75% emas dan 25% logam mulia lain (perak/platinum). Sedangkan untuk emas kuning memiliki komposisi emas murni di atas 75% dan sisanya merupakan tembaga atau seng. Komposisi alloy yang berbeda-beda tidak hanya memberikan warna yang khas pada emas putih dan kuning, tetapi juga emas putih dan emas kuning merupakan dua pilihan populer dalam dunia perhiasan. Meskipun sama-sama terbuat dari emas, keduanya memiliki karakteristik yang unik, baik dari segi tampilan, kualitas, hingga nilai investasinya. Artikel ini akan membahas secara detail perbedaan emas putih dan emas kuning, sehingga kamu dapat membuat keputusan yang tepat saat memilih perhiasan ataupun dijadikan sebagai aset invest

Semua Investor Wajib Tahu: Inilah Perbedaan Emas Putih dan Emas Kuning!
byAjeng Sri
Feb 12, 2025
0 Comments

Cara Trading Crypto bagi Pemula: Tips dan Trik Mudah untuk Memulai Investasi!

Ingin memulai perjalanan trading crypto namun masih bingung mulai dari mana? Artikel ini bisa membantu kamu untuk agar untuk memahami konsep dasar trading aset kripto, lho. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai panduan, tips, hingga strategi cara trading crypto bagi pemula yang mudah untuk dipahami. Yuk, kita belajar bareng! Trading Crypto Itu Apa, Sih? Trading crypto adalah aktivitas jual beli aset digital menggunakan teknologi blockchain. Transaksi ini bisa dilakukan di platform crypto exchange, di mana pengguna dapat membeli, menjual, atau menukar berbagai jenis uang digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya. Aset kripto menggunakan teknologi blockchain untuk mencatat semua transaksi. Keamanannya terjamin berkat teknologi kriptografi yang canggih, juga setiap transaksi akan tercatat secara permanen dan transparan. Aset kripto beroperasi pada jaringan yang terdesentralisasi, artinya tidak ada Bank Sentral yang mengendalikannya. Hal ini membuat aset kripto lebih bebas dan tidak terpengaruh oleh kebijakan moneter suatu negara. Meskipun aset kripto pernah mencapai lebih dari 21.000 macam, saat ini hanya sekitar 9.300 yang masih aktif diperdagangkan dengan lebih dari 300 juta pengguna di seluruh dunia. Namun, penting untuk memahami bahwa di Indonesia aset kripto dikategorikan sebagai komoditas, bukan sebagai mata uang yang berlaku umum. Pada tahun 2022, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah memasukkan 154 aset kripto

Cara Trading Crypto bagi Pemula: Tips dan Trik Mudah untuk Memulai Investasi!
byAjeng Sri
Feb 5, 2025
0 Comments

Pola Candlestick: Kunci Sukses Membaca Pergerakan Harga

Apakah kamu tahu bahwa pola candlestick dapat menjadi kunci memahami pergerakan pasar? Banyak investor menggunakan alat ini untuk mengambil keputusan cerdas dalam investasi. Candlestick bukan sekadar grafik, alat ini dapat memberi gambaran lengkap tentang harga suatu aset dalam periode tertentu. Dengan memahami candlestick, kamu dapat memanfaatkan peluang di pasar dengan lebih efektif. Bayangkan kamu dapat membaca tren pasar hanya dari pola sederhana. Kemampuan ini bisa membantu kamu memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko dalam berinvestasi. Jadi, ayo pahami candlestick lebih dalam, mulai dari komponen hingga pola penting yang wajib dipahami setiap investor. Candlestick Candlestick adalah representasi visual dari pergerakan harga suatu aset, seperti saham atau kripto, dalam jangka waktu tertentu. Sesuai dengan namanya, grafik ini berbentuk seperti lilin dan terdiri dari elemen-elemen yang menggambarkan harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah. Dengan menggunakan candlestick, investor dapat menganalisis tren pasar dan membuat prediksi berdasarkan pola yang terbentuk. Asal-usul candlestick berasal dari Jepang pada abad ke-18, digunakan oleh pedagang beras untuk memetakan fluktuasi harga. Kini, candlestick menjadi alat analisis teknikal yang populer di seluruh dunia, karena mampu memberikan informasi yang mendalam dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami. Komponen Candlestick Setiap candlestick terdiri dari elemen-elemen b

Pola Candlestick: Kunci Sukses Membaca Pergerakan Harga
byMohammad Alparidzy