aksasa teknologi dunia terus mengucurkan dana raksasa ke kecerdasan buatan. Dari Amazon hingga Microsoft, belanja modal naik tajam tetapi apakah ini tanda pertumbuhan berkelanjutan, atau gelembung AI yang siap meledak?
Browsing: Saham AS
Chip-maker AMD bersiap melaporkan hasil keuangan kuartal ketiga yang sangat dinantikan, setelah sukses mengamankan kontrak AI skala besar dengan OpenAI dan Oracle.
Kecerdasan buatan (AI) mendorong lonjakan konsumsi energi global dan menciptakan era industri baru. Studi ADNOC dan Microsoft menunjukkan 87% perusahaan meningkatkan belanja digital dan infrastruktur AI di 2025.
Amazon melaporkan pendapatan Q3 2025 sebesar US$180,2 miliar dan laba per saham US$1,95, melampaui ekspektasi analis. AWS dan chip AI Trainium2 mendorong lonjakan saham 11% ke rekor tertinggi.
Meta Platforms mencatat penurunan saham lebih dari 11% setelah CEO Mark Zuckerberg mengumumkan peningkatan belanja AI besar-besaran hingga 2026. Investor khawatir, tapi Meta yakin investasi ini akan jadi fondasi masa depan.
Microsoft membukukan pendapatan US$77,7 miliar dan laba per saham US$3,72 di Q1 2025, melampaui ekspektasi Wall Street. Namun, saham turun 2% akibat lonjakan 74% belanja modal untuk infrastruktur AI dan chip GPU.
Apple dan Microsoft kini resmi menembus valuasi US$4 triliun, memperkuat dominasi mereka di puncak kapitalisasi pasar dunia.
Raksasa teknologi seperti Google, Microsoft, Meta, Amazon, dan Apple bersiap melaporkan kinerja kuartalan yang bisa menentukan arah pasar global.
Edisi NanoInsight kali ini membedah dinamika pasar menjelang akhir tahun 2025, dari reli berkelanjutan di Wall Street, sinyal kebijakan The Fed yang masih ambigu, hingga performa menonjol dari saham-saham seperti Microsoft, Coca-Cola, dan sektor teknologi yang kembali memimpin.











