Saham Nvidia (NVDA) turun lebih dari 10% pekan ini karena kekhawatiran valuasi berlebih di sektor AI, komentar pejabat Trump, dan isu geopolitik dengan China.
Browsing: AI
AMD (NASDAQ: AMD) mencetak pertumbuhan pendapatan 36% dan laba 30%, melampaui ekspektasi Wall Street. Namun saham justru turun di tengah kekhawatiran valuasi sektor AI dan aksi short investor besar seperti Michael Burry.
NVIDIA Siapkan Investasi Rp16 Triliun ke Poolside: Strategi “Backdoor” Raksasa AI untuk Dominasi Ekosistem Startup.
Chip-maker AMD bersiap melaporkan hasil keuangan kuartal ketiga yang sangat dinantikan, setelah sukses mengamankan kontrak AI skala besar dengan OpenAI dan Oracle.
Kecerdasan buatan (AI) mendorong lonjakan konsumsi energi global dan menciptakan era industri baru. Studi ADNOC dan Microsoft menunjukkan 87% perusahaan meningkatkan belanja digital dan infrastruktur AI di 2025.
Amazon melaporkan pendapatan Q3 2025 sebesar US$180,2 miliar dan laba per saham US$1,95, melampaui ekspektasi analis. AWS dan chip AI Trainium2 mendorong lonjakan saham 11% ke rekor tertinggi.
Meta Platforms mencatat penurunan saham lebih dari 11% setelah CEO Mark Zuckerberg mengumumkan peningkatan belanja AI besar-besaran hingga 2026. Investor khawatir, tapi Meta yakin investasi ini akan jadi fondasi masa depan.
Microsoft membukukan pendapatan US$77,7 miliar dan laba per saham US$3,72 di Q1 2025, melampaui ekspektasi Wall Street. Namun, saham turun 2% akibat lonjakan 74% belanja modal untuk infrastruktur AI dan chip GPU.
Alphabet mencatat lonjakan pendapatan Q3 2025 hingga US$102,4 miliar, didorong pertumbuhan 34% di Google Cloud dan maraknya adopsi AI. Saham Google melonjak 5% pascarilis laporan keuangan.











