Exelon Catat Kinerja Stabil di Tengah Volatilitas Pasar
Raksasa utilitas asal Chicago, Exelon Corporation (NASDAQ: EXC), kembali menjadi sorotan di Wall Street. Dengan kapitalisasi pasar sebesar US$46,6 miliar, perusahaan ini dikenal sebagai salah satu penyedia listrik dan gas alam terbesar di Amerika Serikat melayani jutaan pelanggan dengan fokus pada keandalan, keterjangkauan, dan keberlanjutan energi.
Meskipun saham Exelon sedikit tertinggal dari S&P 500 selama 52 minggu terakhir naik 16,2% dibanding lonjakan 17,7% pada indeks performa tahunannya tetap impresif. Secara year-to-date (YTD), saham Exelon naik 22,5%, mengungguli kenaikan 16,3% pada S&P 500 dan bahkan melampaui sektor sejenis seperti Utilities Select Sector SPDR Fund (XLU) yang hanya naik 17,7%.
Kinerja Q2 Campuran, Tapi EPS Kalahkan Ekspektasi
Pada kuartal II (Q2) 2025, Exelon melaporkan kinerja yang “campuran” namun tetap solid di mata investor. Pendapatan perusahaan tercatat US$5,4 miliar, sedikit di bawah konsensus analis (miss 1,8%), namun laba per saham (EPS) disesuaikan mencapai US$0,39, melampaui ekspektasi sebesar 5,4%.
Meski demikian, laba bersih turun 17% dibanding periode tahun sebelumnya akibat penurunan margin di bisnis utilitas inti. Namun, bagi investor jangka panjang, kabar baiknya adalah Exelon mempertahankan panduan laba operasional untuk tahun fiskal 2025 di kisaran US$2,64 – US$2,74 per saham, dengan pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) 5–7% hingga 2028.
Konsistensi tersebut memperkuat reputasi Exelon sebagai emiten “defensif” yang stabil dalam sektor energi menarik bagi investor yang mencari dividen dan ketahanan jangka panjang di tengah ketidakpastian ekonomi.
“Moderate Buy” dengan Sinyal Bullish Menguat
Dari 20 analis Wall Street yang memantau saham Exelon, mayoritas kini bersikap optimistis. Konsensus rating saat ini adalah “Moderate Buy”, dengan rincian: 8 analis memberi rating Strong Buy, 10 analis memberi Hold, dan hanya 2 analis memberi Strong Sell.
Menariknya, konfigurasi ini lebih positif dibanding bulan lalu, ketika hanya enam analis memberikan rekomendasi Strong Buy. Artinya, sentimen terhadap saham Exelon sedang bergeser ke arah bullish.
Potensi Kenaikan hingga 23,6%
Riset terbaru dari sejumlah lembaga keuangan menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap prospek jangka menengah Exelon:
- Wells Fargo & Company (WFC) baru saja memulai liputan saham Exelon pada 27 Oktober 2025 dengan rating “Overweight” dan target harga US$52, yang berarti potensi kenaikan 12,7% dari harga saat ini.
 - Sementara itu, target harga rata-rata (mean price target) dari analis Wall Street berada di US$49,88, atau 8,2% di atas level perdagangan saat ini.
 - Adapun target tertinggi (Street-high target) mencapai US$57, memberi potensi upside hingga 23,6%.
 
Dengan outlook fundamental yang kuat dan panduan pertumbuhan laba yang jelas, saham Exelon kini dianggap undervalued oleh sejumlah manajer investasi institusional.
Strategi Transisi Energi dan Digitalisasi
Exelon saat ini tengah berada di jalur transformasi menuju transisi energi hijau dan digitalisasi jaringan listrik. Perusahaan memprioritaskan investasi di infrastruktur smart grid, sistem penyimpanan energi (battery storage), dan digital management untuk menekan emisi karbon serta meningkatkan efisiensi distribusi listrik.
Selain itu, Exelon juga memperkuat posisinya dalam energi terbarukan, sejalan dengan kebijakan energi bersih AS dan insentif dari Inflation Reduction Act (IRA) yang membuka peluang investasi besar di sektor listrik hijau.
Kombinasi antara strategi hijau, efisiensi biaya, dan stabilitas arus kas menjadikan Exelon kandidat kuat bagi investor jangka panjang yang ingin mendapatkan imbal hasil stabil tanpa volatilitas ekstrem seperti saham teknologi.
Saham Defensif dengan Daya Tumbuh Konsisten
Dari perspektif makro, sektor utilitas sering dianggap “membosankan” tapi justru di tengah ketidakpastian suku bunga tinggi dan perlambatan ekonomi, saham seperti Exelon menjadi tempat perlindungan yang ideal.
Dengan prospek EPS tumbuh 7,2% YoY pada 2025, riwayat konsisten mengalahkan estimasi earnings dalam empat kuartal terakhir, dan dividen reguler yang menarik, Exelon berada di posisi kuat untuk mempertahankan tren kenaikannya.
Bagi investor, Exelon bukan sekadar emiten listrik, tapi pemain utama dalam ekosistem energi berkelanjutan AS.
Exelon Jadi Favorit Baru Sektor Utilitas
Saham Exelon mungkin tidak sepopuler Tesla atau Nvidia, tapi di sektor energi dan utilitas, perusahaan ini adalah “giant in disguise.” Dengan kombinasi fundamental kuat, panduan laba yang jelas, dan dukungan analis yang semakin positif, Exelon layak diperhitungkan sebagai saham defensif dengan potensi pertumbuhan jangka menengah.
Jika ekspektasi Wall Street benar, harga saham Exelon bisa menembus US$57 dalam 12 bulan ke depan menjadikannya salah satu saham utilitas dengan prospek paling menarik di 2025.

		

