NVIDIA Corporation (NASDAQ: NVDA) kembali menarik sorotan Wall Street setelah dua analis besar Vivek Arya dari Bank of America Securities dan Joseph Moore dari Morgan Stanley menegaskan rekomendasi Buy untuk saham perusahaan tersebut, masing-masing memasang target harga baru di kisaran $250–$275. Optimisme ini tidak hadir dalam ruang hampa; ia datang beriringan dengan dua kemitraan strategis yang diumumkan NVIDIA pada awal Desember, yakni dengan Mistral AI dan Amazon Web Services (AWS), yang semakin menguatkan posisi NVIDIA sebagai tulang punggung infrastruktur AI global. Mistral AI, yang dikenal sebagai kekuatan baru dalam ekosistem model open-source, memperkenalkan keluarga model Mistral 3 yang bersifat multilingual dan multimodal.
Melalui kemitraan ini, model-model tersebut akan dioptimalkan menggunakan superkomputasi dan platform edge NVIDIA, termasuk sistem GB200 NVL72. Integrasi ini tidak sekadar mempercepat performa model, tetapi juga memberikan kemampuan scaling yang lebih mudah bagi perusahaan yang ingin mengadopsi model-model open-source tanpa harus membangun infrastruktur dari nol. Kolaborasi ini menempatkan NVIDIA pada posisi yang semakin kokoh dalam pergeseran global menuju model AI terbuka sebuah pergeseran yang semakin diminati oleh industri karena alasan efisiensi, fleksibilitas, hingga kontrol data.
Tak berhenti di sana, NVIDIA juga mengumumkan kolaborasi penting dengan Amazon Web Services, penyedia cloud terbesar di dunia. Fokus kerja samanya mencakup integrasi GPU NVIDIA generasi terbaru ke dalam layanan AWS, peningkatan teknologi interconnect untuk mempercepat workload AI skala besar, serta pengembangan solusi AI yang menjangkau cloud dan perangkat fisik sekaligus. Langkah ini memperluas jangkauan NVIDIA dalam apa yang disebut sebagai “Physical AI” era di mana kecerdasan buatan tidak hanya hidup dalam server dan data center, tetapi juga dalam robot, kendaraan otonom, perangkat industri, hingga sistem logistik cerdas.
Untuk Wall Street, kolaborasi semacam ini bukan hanya berita teknis; ia adalah sinyal kuat bahwa NVIDIA sedang memperluas dominasi tidak hanya sebagai produsen GPU, tetapi sebagai penyedia platform AI full-stack dari level perangkat keras hingga software dan model.
Konsistensi analis dalam mempertahankan rekomendasi “Buy” juga didorong oleh tiga faktor utama. Pertama, permintaan GPU global masih sangat tinggi, dengan pusat data di berbagai negara terus menambah kapasitas untuk mengimbangi pertumbuhan AI generatif. Kedua, model open-source tengah menjadi arus utama baru, dan NVIDIA berada di pusat percepatan tersebut. Ketiga, ekspansi NVIDIA menuju pengembangan AI fisik memperluas pangsa pasar yang jauh melampaui tren AI generatif saat ini.
Namun, saham NVDA tetap memiliki risiko. Regulasi perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok masih dapat memengaruhi ekspor chip. Persaingan dari AMD dan Intel kian terasa meski belum mampu menggoyahkan dominasi inti NVIDIA di pasar akselerator AI. Selain itu, valuasi saham NVIDIA yang sudah berada di level premium membuat sebagian investor berhati-hati terhadap potensi koreksi jika terjadi perlambatan siklus teknologi.
Meski begitu, sentimen pasar hingga saat ini masih berpihak pada NVIDIA. Kemitraan dengan Mistral AI dan AWS menjadi katalis baru yang memberi kesan bahwa perusahaan tersebut tidak hanya mempertahankan posisi dominan, tetapi juga memperluas wilayah pengaruhnya dalam industri yang bergerak cepat dan sangat kompetitif. Jika momentum ini terus berlanjut, NVIDIA tampaknya tidak hanya membangun produk atau platform, tetapi membangun fondasi infrastruktur AI global yang mungkin akan menjadi standar de facto di masa depan. Dalam konteks pasar yang semakin terobsesi dengan kecepatan inovasi, NVIDIA sedang menegaskan satu hal: di dunia yang ditenagai oleh kecerdasan buatan, mereka ingin menjadi mesin yang membuat semuanya berjalan.






