Dua raksasa teknologi Korea Selatan, Samsung Electronics Co. Ltd. (KRX:005930) dan SK Hynix Inc. (KRX:000660), mencatat lonjakan saham tajam pada Kamis (10/10) setelah OpenAI mengumumkan kemitraan besar untuk proyek “Stargate”, inisiatif pusat data kecerdasan buatan (AI) berskala global yang turut melibatkan pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump.
Kabar kerja sama ini langsung mengerek saham Samsung sebesar 4,7% dan SK Hynix hingga 12%, menambah lebih dari $37 miliar kapitalisasi pasar gabungan dalam sehari perdagangan sekaligus mendorong indeks KOSPI naik lebih dari 3% ke rekor tertinggi baru.
OpenAI Gandeng Chipmaker Korea untuk Proyek AI Terbesar Dunia
Kemitraan antara OpenAI dan kedua perusahaan semikonduktor terbesar Korea Selatan ini menjadi langkah strategis dalam proyek “Stargate” sebuah inisiatif senilai $500 miliar untuk membangun infrastruktur AI generasi berikutnya di AS.
OpenAI, yang dikenal sebagai pembuat ChatGPT, akan mengamankan pasokan chip memori berkecepatan tinggi (HBM) dari Samsung dan SK Hynix. Selain itu, keduanya juga akan bekerja sama dalam pembangunan dua pusat data AI di Korea Selatan, yang disebut-sebut akan menjadi “versi Asia dari Stargate”.
Pusat data tersebut memiliki kapasitas awal 20 megawatt, dan diharapkan menjadi tulang punggung ekosistem AI regional. Dengan langkah ini, Seoul berambisi menjadikan dirinya sebagai “AI Hub” Asia, sementara OpenAI memperkuat posisinya di negara dengan jumlah pengguna ChatGPT berbayar terbesar kedua di dunia setelah AS.
“Kemitraan ini bisa menghapus kekhawatiran tentang harga chip HBM yang mungkin turun tahun depan karena persaingan,” ujar analis KB Securities, Jeff Kim, dalam catatannya.
“Stargate adalah proyek strategis global yang juga dapat memperkuat hubungan perdagangan Korea-AS di bawah pemerintahan Trump,” tambahnya.
Dampak Pasar: Efek Domino pada Saham Teknologi Korea
Tak hanya Samsung dan SK Hynix, lonjakan juga terjadi pada saham-saham afiliasi lainnya seperti Samsung SDI, Samsung C&T, dan Samsung SDS, yang disebut akan berperan dalam rantai pasokan infrastruktur data dan solusi cloud OpenAI.
Analis menilai, rally saham ini menegaskan dominasi Korea Selatan sebagai jantung industri semikonduktor dunia, khususnya dalam produksi HBM (High Bandwidth Memory) yang menjadi komponen vital untuk pelatihan model AI raksasa seperti GPT-5 dan Gemini.
Dengan meningkatnya permintaan global akan chip AI, Korea Selatan kini menjadi pemain kunci dalam geopolitik teknologi, di tengah upaya AS membatasi ekspor teknologi tinggi ke Tiongkok.
“Permintaan HBM melonjak seiring ekspansi pusat data AI. Kerja sama dengan OpenAI menegaskan bahwa masa depan AI bergantung pada rantai pasokan semikonduktor Korea,” kata Lee Seung-hoon, ekonom di Korea Development Institute (KDI).
Implikasi Politik dan Perdagangan
Proyek Stargate juga memiliki dimensi geopolitik yang kuat. Inisiatif ini merupakan bagian dari agenda ekonomi pemerintahan Trump untuk memperkuat infrastruktur AI domestik dengan dukungan sektor swasta global.
Korea Selatan diharapkan akan meresmikan kesepakatan dagang baru dengan AS pada akhir Oktober, yang akan menurunkan tarif impor AS terhadap produk Korea Selatan sebagai imbalan atas investasi senilai $350 miliar di wilayah AS.
Namun, pembicaraan lanjutan masih tersendat karena kekhawatiran Seoul terhadap dampak nilai tukar dan struktur investasi lintas negara.
“Jika kerja sama OpenAI–Samsung–Hynix berjalan sukses, dampaknya bisa melampaui ekonomi teknologi bisa mempercepat kesepakatan dagang bilateral yang strategis,” kata Jeff Kim, menambahkan.
Kebangkitan Ekspor Korea di Tengah Tekanan Global
Data perdagangan terbaru menunjukkan ekspor Korea Selatan meningkat pada September 2025 dengan laju tercepat dalam 14 bulan terakhir, dipicu oleh lonjakan permintaan chip AI dan sistem penyimpanan energi.
Pertumbuhan ini terjadi meskipun tekanan tarif AS dan perlambatan di Tiongkok masih membayangi.
Kementerian Perdagangan Korea menyebut, industri semikonduktor menjadi “penyelamat neraca ekspor”, menyumbang lebih dari 20% total ekspor nasional pada kuartal ketiga tahun ini.
Dengan tambahan dorongan dari proyek OpenAI, analis memperkirakan lonjakan ekspor chip Korea dapat berlanjut hingga 2026, terutama jika harga HBM tetap stabil dan volume produksi meningkat.
Korea Selatan kini berada di pusat peta AI global. Kolaborasi antara OpenAI dan dua raksasa semikonduktor ini bukan sekadar kontrak dagang, tapi strategi geopolitik baru di mana kekuatan chip menjadi mata uang baru kekuasaan.
Dan di tengah rivalitas AS–Tiongkok, Seoul tampaknya sedang menulis bab berikutnya dalam ekonomi kecerdasan buatan dunia.