Pasar saham teknologi kembali menghangat, dan kali ini penyebabnya bukan raksasa yang biasanya kita dengar. Broadcom (AVGO) sering dianggap sebagai pemain “tenang” di balik gemerlap hype AI tiba-tiba menjadi pusat perhatian setelah performa impresif Alphabet (GOOGL) memicu gelombang optimisme baru di sektor chip kecerdasan buatan.
Dalam satu minggu terakhir, saham Broadcom melonjak sekitar 12%, mengikuti reli saham Alphabet yang sudah naik 17% usai terungkapnya dukungan besar dari Berkshire Hathaway milik Warren Buffett.
Ini bukan sekadar coincidence pasar. Kenaikan keduanya menggambarkan dinamika baru dalam ekosistem AI: bahwa kekuatan tidak lagi hanya berkumpul di nama-nama seperti Nvidia atau AMD, tetapi mulai menyebar ke perusahaan yang memainkan peran strategis di belakang layar.
Google Menggeliat, Broadcom Ikut Memanen Keuntungan
Secara historis, Google memang bukan pembeli chip AI terbesar dibandingkan pemain lain seperti Meta atau Microsoft. Namun, komitmen agresif Google terhadap model AI terbarunya yang mendapat sambutan positif dari pasar telah memperkuat sentimen bullish terhadap pemasok hardware utamanya: Broadcom.
Google diketahui bergantung pada Broadcom untuk produksi TPU (Tensor Processing Units) generasi terbaru. Reli terbaru Alphabet membuat para investor menilai kembali nilai strategis Broadcom sebagai mitra inti dalam perkembangan AI Google.
Hasilnya? AVGO hampir menyentuh all-time high, menempatkannya sebagai salah satu top performers S&P 500 dengan kenaikan hampir 70% sepanjang 2025 bahkan menyalip Nvidia yang “hanya” naik 33% pada periode yang sama.
Nvidia Mulai Lesu? Atau Justru Momentum Membeli?
Sementara Broadcom menikmati sorotan baru, Nvidia (NVDA) justru mengalami pelemahan dalam beberapa sesi perdagangan terakhir. Para analis dari Bernstein menyebut bahwa Nvidia masih memiliki prospek kuat, dan penurunan belakangan ini terlihat “overdone.” Dalam kata lain, ini bukan sinyal kehancuran, melainkan potensi titik masuk bagi investor yang berani.
Bernstein tetap mempertahankan target harga $275 untuk Nvidia dan menekankan bahwa permintaan terhadap hardware AI masih akan meluap, sehingga kedua perusahaan Broadcom dan Nvidia berpotensi terus mendapat manfaat besar.
Namun, narasinya jelas: untuk saat ini, spotlight ada pada Broadcom.
Laporan Meta–Google: Broadcom Diposisikan sebagai “Pemenang Bersih”
Salah satu kabar yang membuat pasar makin sorak-sorai adalah rumor bahwa Google dan Meta tengah menjajaki kesepakatan besar terkait chip AI. Jika benar, analis menilai Broadcom berada dalam posisi yang hampir sempurna untuk menang:
- Broadcom adalah partner kustom chip Google
- Broadcom juga memasok chip penting untuk Meta
Dengan kata lain, apa pun hasil deal tersebut, Broadcom akan tetap menerima bagian kue yang signifikan.
Tak heran jika 12 analis yang disurvei Visible Alpha serempak memberikan rating Buy. Bahkan, beberapa analis mulai menilai bahwa konsensus harga pasar saat ini terlalu rendah dibandingkan potensi fundamental Broadcom.
Apakah Ini Sinyal Pergeseran Kekuasaan di Industri Chip AI?
Jika kita baca tren ini secara lebih dalam, terdapat beberapa hal yang patut direnungkan:
- Lanskap AI yang semakin terfragmentasi
Tidak ada lagi satu pemain dominan mutlak. Konsumen besar seperti Google, Meta, dan Amazon semakin mendiversifikasi pemasoknya. - Permintaan AI semakin menjalar ke infrastruktur
Bukan hanya GPU, tetapi juga ASIC khusus, jaringan optik, dan chip efisiensi daya area di mana Broadcom kuat. - Market mulai menghargai “pemain pendiam”
Nvidia tetap raja GPU, tetapi pertumbuhan tercepat justru mulai terlihat di perusahaan yang menggerakkan fondasi AI.
Broadcom Masuk Jalur Cepat, Tapi Cerita AI Masih Panjang
Broadcom memang sedang menikmati momen emas berkat reli Google, rumor deal Meta–Google, serta sentimen analis yang hampir bulat memberikan rating positif. Namun, ini bukan berarti Nvidia tersingkir. Industri AI masih dalam fase ekspansi yang sangat agresif dan pemenangnya hampir pasti bukan satu pemain saja.
Bagi investor, pertanyaannya sederhana namun krusial: Apakah momentum Broadcom saat ini hanyalah reli jangka pendek, atau awal dari babak baru dominasi chip AI?






