Raksasa bioteknologi Amgen Inc. berhasil menorehkan hasil keuangan kuartal ketiga 2025 yang melampaui ekspektasi Wall Street, sekaligus menaikkan proyeksi kinerja tahunannya.
Kenaikan penjualan hingga 12% year-on-year berhasil menutupi lonjakan biaya riset untuk obat penurun berat badan eksperimental MariTide, serta beban pajak yang lebih tinggi.
Menurut data LSEG, pendapatan Amgen mencapai $9,56 miliar, lebih tinggi dari estimasi analis di $8,97 miliar. Laba per saham (EPS) yang disesuaikan juga tumbuh tipis 1% menjadi $5,64, mengungguli proyeksi pasar sebesar $5,01.
Hasil ini disebut analis Mizuho, Salim Sayed, sebagai “a decent beat and raise” mencerminkan performa kuat lintas portofolio produk Amgen, meski sebagian kenaikan disebabkan perubahan akuntansi.
Saham Amgen sempat naik 1% di perdagangan after-hours, menembus $299,50, setelah sebelumnya ditutup sedikit menguat.
Obat Penurun Berat Badan Jadi Sorotan Investor
Fokus investor kini tertuju pada MariTide, kandidat obat penurun berat badan yang disebut-sebut akan menjadi pesaing baru bagi kelas obat GLP-1 seperti Ozempic dan Wegovy milik Novo Nordisk, maupun Mounjaro dari Eli Lilly.
Amgen menyebutkan dua studi tahap menengah (mid-stage) MariTide akan merilis hasil sebelum akhir tahun ini. Salah satunya menguji efektivitas obat pada pasien obesitas atau kelebihan berat badan dengan dan tanpa diabetes tipe 2, sementara studi lainnya menilai potensi MariTide dalam pengobatan diabetes tipe 2 itu sendiri.
Selain itu, perusahaan juga telah menyelesaikan rekrutmen peserta untuk dua uji klinis tahap lanjutan (Phase 3) yang menargetkan populasi pasien serupa menandai langkah penting menuju potensi komersialisasi produk.
Secara ilmiah, MariTide merupakan antibodi yang dikaitkan dengan dua peptida, yang dirancang untuk mengaktifkan reseptor hormon GLP-1 (penurun nafsu makan dan pengatur kadar gula darah) sekaligus memblokir hormon GIP, yang berperan dalam metabolisme lemak. Kombinasi dual-action ini dipandang sebagai pendekatan baru untuk terapi obesitas generasi berikutnya.
Produk Lama Masih Jadi Penopang
Di sisi produk eksisting, Repatha obat penurun kolesterol Amgen mencatat lonjakan penjualan hingga 40% menjadi $794 juta, berkat meningkatnya permintaan global. Sebaliknya, Enbrel, obat untuk radang sendi yang telah lama menjadi tulang punggung perusahaan, turun tajam 30% menjadi $580 juta, akibat penurunan harga hingga 38% setelah adanya perubahan dalam kebijakan Medicare AS.
Kenaikan pendapatan dari portofolio baru berhasil mengimbangi kenaikan biaya operasional sebesar 18% dan biaya riset dan pengembangan (R&D) hingga 31% dari tahun sebelumnya.
Amgen juga mencatat kenaikan tarif pajak sebesar 4,8 poin persentase karena pergeseran komposisi produk.
Prospek Makin Cerah
Mengacu pada performa kuat tersebut, Amgen kini menaikkan proyeksi laba tahunan menjadi $20,60–$21,40 per saham, dari sebelumnya $20,20–$21,30. Pendapatan tahunan pun diperkirakan mencapai $35,8–$36,6 miliar, naik dari estimasi sebelumnya di kisaran $35–$36 miliar.
Konsensus analis menempatkan proyeksi laba Amgen tahun depan di sekitar $21,04 per saham, menandakan optimisme terhadap strategi perusahaan dalam memperkuat portofolio di bidang obat-obatan inovatif, khususnya terapi berbasis GLP-1.
Amgen Berada di Jalur Transformasi Strategis
Dengan pipeline yang semakin kuat dan fokus pada terapi metabolik modern, Amgen tengah menegaskan dirinya sebagai salah satu pemain utama di sektor bioteknologi global yang bersaing langsung dengan Eli Lilly dan Novo Nordisk.
Jika hasil uji klinis MariTide menunjukkan efikasi yang solid, bukan tidak mungkin Amgen akan menjadi pemain baru yang mengguncang pasar obat penurun berat badan yang saat ini bernilai lebih dari $100 miliar secara global.
Namun, investor juga perlu mencermati risiko jangka pendek berupa biaya R&D yang meningkat dan tekanan harga dari kebijakan Medicare, yang berpotensi menekan margin keuntungan di kuartal mendatang.
Momentum Positif, Tapi Tantangan Masih Ada
Amgen telah membuktikan ketahanannya lewat kombinasi antara kinerja keuangan yang kuat, strategi riset agresif, dan diversifikasi produk. Keberhasilan MariTide akan menjadi katalis penting bagi valuasi perusahaan ke depan.
Bagi investor, momentum saat ini membuka peluang untuk memperhatikan sektor bioteknologi yang tengah mengalami revolusi medis baru di bidang penurunan berat badan dan manajemen metabolik.



