Perbedaan Coin dan Token dalam Pasar Cryptocurrency

Perbedaan Coin dan Token dalam Pasar Cryptocurrency

Istilah coin dan token mungkin sudah sering kamu dengar dalam dunia cryptocurrency. Kebanyakan orang menganggap keduanya sama saja. Ternyata, keduanya memiliki makna yang berbeda lho! Namun, masih banyak yang belum paham perbedaan coin dan token di dalam pasar cryptocurrency.

Padahal, penting untuk memahami perbedaan kedua jenis aset kripto ini jika ingin mulai berinvestasi di mata uang kripto. Yuk simak penjelasannya di dalam artikel berikut!

Apa itu coin crypto?

Coin crypto adalah mata uang atau aset kripto yang beroperasi di atas jaringan blockchain miliknya sendiri. Artinya, aset koin ini diterbitkan oleh para pengembang blockchain dan berfungsi untuk bertransaksi di atas jaringan tersebut. Makanya, koin sering disebut aset kripto native atau penduduk asli dari jaringan kripto.

Coin crypto memiliki karakteristik terdesentralisasi, maksudnya setiap transaksi koin yang terjadi tidak divalidasi oleh satu pihak saja, melainkan banyak pihak dalam jaringan. Transaksi yang sudah berhasil akan tercatat di dalam sebuah buku besar digital yang bisa diakses oleh semua orang. Sehingga, transaksi ini dianggap transparan.

Selain itu, coin crypto dilindungi dengan teknologi kriptografi untuk menjamin keasliannya. Dengan teknologi ini, koin tidak akan bisa diduplikasi atau dipalsukan.

Awalnya koin diciptakan hanya sebagai alat melakukan transaksi. Sayangnya, beberapa negara tidak melegalkan transaksi dengan koin kripto, termasuk Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu, banyak orang yang memanfaatkan koin crypto untuk berinvestasi dan melakukan trading karena fluktuasi harganya.

Coin crypto juga dapat berperan sebagai penjaga keberlanjutan sistem blockchain. Umumnya, koin dipakai sebagai mata uang dasar saat pengembang menerima atau memberikan pembayaran terkait project aset digital tertentu.

Contohnya, komunitas crypto banyak mengembangkan aplikasi terdesentralisasi untuk keperluan transaksi tertentu. Nah, untuk mewujudkannya, mereka menyewa jasa pengembang dan membayarnya dengan koin Ether.

Contoh coin crypto

Supaya lebih jelas, simak penjelasan beberapa jenis coin crypto berikut:

Bitcoin

Bitcoin atau BTC adalah mata uang kripto pertama yang ada di dunia, diciptakan oleh seorang anonim dengan nama samaran Satoshi Nakamoto tahun 2009. Koin ini merupakan mata uang native dari blockchain Bitcoin, beroperasi menggunakan metode Proof of Work, di mana para penambang berlomba-lomba memecahkan algoritma untuk mendapatkan BTC. Hingga saat ini, BTC menguasai kapitalisasi pasar cryptocurrency.

Ether

Ether atau ETH adalah mata uang kripto kedua terbesar setelah Bitcoin yang dibangun di atas jaringan blockchainnya sendiri, yaitu blockchain Ethereum. Hal yang menjadi daya tarik Ether adalah sistem blockchain yang dibangun memungkinkan pengembang menyusun aplikasi dengan mekanisme transaksi yang bisa diatur sendiri. Artinya, Ether memungkinkan kita tak hanya bertransaksi mata uang, tetapi juga menggunakan skema keuangan lainnya seperti utang-piutang hingga pembayaran jasa.

Dogecoin

Dogecoin atau DOGE beRawal dari sebuah meme yang mengolok-olok sistem cryptocurrency. Oleh sebab itu DOGE, menggunakan ikon anjing Shiba Inu sebagai logonya. Koin ini juga mendapatkan dukungan dari Elon Musk, CEO Tesla. Berbeda dengan Bitcoin yang jumlahnya terbatas, DOGE tidak memiliki limit sehingga bisa diciptakan terus menerus.

Cardano

Cardano awalnya diciptakan oleh tim peneliti yang berupa matematikawan, kriptografer, dan insinyur. Penerbit Cardano mengklaim bahwa ekosistem kripto ini lebih seimbang dan berkelanjutan dibandingkan Bitcoin karena menggunakan metode kerja Proof of Work. 

Apa itu token crypto?

Token adalah aset digital yang tidak berdiri di jaringan blockchainnya sendiri, melainkan “meminjam” jaringan blockchain pihak lain. Bisa dibilang, token adalah produk pendatang dalam suatu jaringan blockchain.

Umumnya, token dibangun menggunakan aplikasi perangkat lunak, dan dijalankan berdasarkan smart contract dari blockchain utama. Smart contract adalah sebuah perjanjian antara dua pihak (tanpa melalui pihak ketiga) yang dicatat di dalam jaringan blockchain.

Dalam smart contract tersebut terdapat informasi seputar nama pihak yang terlibat, bentuk perjanjian, tenggat waktu, dan persyaratan lainnya. Setiap orang harus mematuhi setiap poin dalam kontrak ini agar sistem berjalan lancar.

Meskipun sifat token tidak bisa diintervensi oleh pihak ketiga, produk ini tetap transparan, karena apapun yang terjadi di dalamnya bisa diakses oleh siapa saja. Umumnya, token dibangun di atas sistem blockchain Ethereum.

Jenis token crypto

Untuk lebih memahami pengertian token, simak jenis-jenisnya berikut ini.

Token sekuritas

Token sekuritas umumnya dikeluarkan ketika tim pengembang ingin mengerjakan sebuah project atau startup, tapi membutuhkan dana. Jadi, ia mengeluarkan token sekuritas untuk meminjam modal kepada publik untuk menjalankan usahanya. Kurang lebih konsepnya seperti saham atau obligasi.

Token Utilitas

Token utilitas adalah token yang didesain agar pengguna bisa mendapatkan jasa dari platform. Umumnya token jenis ini diterbitkan saat Initial Coin Offering (ICO).

Stablecoins

Token sekuritas adalah token yang mewakili nilai aset nyata yang ada di dunia, misalnya Rupiah atau Dollar AS. Tidak seperti aset kripto lainnya, nilai koin ini cenderung stabil karena mengikuti harga mata uang aslinya.

Non-fungible Token atau NFT

NFT adalah aset digital yang memungkinkan pemiliknya mendapatkan kepemilikan atas benda seni. Sama seperti kamu membeli lukisan di dunia nyata, kamu juga bisa membeli karya seni digital dan mendapatkan hak kepemilikan lewat pembelian NFT.

Token Pembayaran

Token pembayaran adalah token yang berfungsi mirip dengan koin digital, yaitu untuk membeli barang atau jasa.

Demikian penjelasan tentang perbedaan coin dan token di pasar cryptocurrency. Ingat, setiap aset digital memiliki cara kerja dan karakternya masing-masing. Jadi, pastikan sudah melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi, ya!

Jika kamu tertarik mulai berinvestasi, kamu bisa download aplikasi Nanovest. Kamu bisa mendapatkan lebih dari 150 pilihan aset kripto untuk berinvestasi. 

Perbedaan Coin dan Token dalam Pasar Cryptocurrency
by Nona dari Nanovest

0 comments


Artikel lainnya