Dogecoin (DOGE) sempat mengalami guncangan besar pada Jumat lalu ketika harganya anjlok tajam dari $0,25 ke $0,08 — penurunan sekitar 66% hanya dalam waktu singkat akibat flash crash. Meskipun harga segera pulih ke kisaran $0,20, kejadian tersebut memicu likuidasi posisi long senilai lebih dari $365 juta, empat kali lebih besar dibandingkan rekor tahunan sebelumnya. Sementara pasar leverage mengalami tekanan hebat, sebagian trader di pasar spot justru melihat momen ini sebagai kesempatan untuk membeli di harga diskon.
Namun, di balik gejolak harga, data on-chain menunjukkan bahwa fundamental jangka panjang DOGE masih kuat. CEO Alphractal, Joao Wedson, menyebut bahwa Dogecoin belum memasuki fase “euforia,” karena investor jangka pendek masih terus melakukan akumulasi. Ia juga menjelaskan bahwa puncak siklus DOGE pada Desember 2024 terdeteksi oleh metrik CVDD Alpha, sebuah indikator berbasis Cumulative Value Days Destroyed yang digunakan untuk mengukur puncak dan dasar harga. Menurut Wedson, model ini telah berhasil membaca setiap titik tertinggi DOGE sejak 2016, memperkuat keyakinan bahwa pergerakan kali ini masih dalam fase akumulasi sehat.
Sinyal positif lain datang dari data Hodl Waves yang menunjukkan peningkatan jumlah koin DOGE yang dimiliki investor dengan usia kepemilikan di bawah enam bulan. Fenomena ini menandakan masuknya modal baru ke pasar, yang secara historis kerap menjadi awal dari kenaikan harga signifikan. Indikator MVRV Z-Score juga masih berada jauh di bawah level euforia seperti tahun 2021, menandakan pasar Dogecoin masih berada dalam tahap ekspansi awal dan belum mencapai puncak siklus.
Sementara itu, analisis dari CryptoQuant mengindikasikan bahwa sentimen trader ritel saat ini masih netral, tanpa tanda-tanda kepanikan atau euforia berlebihan. Kondisi ini menunjukkan keseimbangan pasar yang sehat, di mana akumulasi cenderung lebih kuat daripada aksi jual spekulatif. Situasi seperti ini sering menjadi landasan bagi gelombang kenaikan berikutnya ketika investor ritel mulai kembali masuk secara masif.
Menariknya, meskipun masih ada ketidakpastian pasca flash crash, beberapa analis menilai hal tersebut justru menjadi pertanda positif bagi DOGE. Trader EtherNasyonal mencatat bahwa setiap reli besar Dogecoin di masa lalu selalu dimulai ketika harga menembus rata-rata pergerakan 25 hari dan keluar dari tren turun jangka panjang — dua kondisi yang kini telah terpenuhi. Analis lainnya, Trader Tardigrade, juga menilai pola pasar DOGE saat ini menyerupai siklus bullish 2014–2017, yang berpotensi membawa harga menuju $1,60 pada awal 2026 jika tren kenaikan berlanjut.