DASH Naik 150%, Ikuti Jejak Zcash yang Meledak 300%
Pasar kripto tampaknya tengah menyaksikan kebangkitan baru di sektor privacy coin. Setelah Zcash (ZEC) mencetak reli lebih dari 300% dalam sebulan, kini giliran DASH (DASH) yang mencuri perhatian dengan lonjakan 156% dalam seminggu terakhir.
Diluncurkan pada 2014, DASH merupakan salah satu pelopor kripto berfokus pada privasi dengan fitur opsional bernama PrivateSend, yang memungkinkan pengguna merahasiakan asal-usul transaksi mereka. Kapitalisasi pasarnya kini menembus US$1,4 miliar, menandai kembalinya minat investor terhadap aset yang dulu sempat terlupakan.
Dari $19 ke $120, DASH Cetak Performa Terbaik dalam 6 Bulan
Selama musim panas lalu, harga DASH sempat terpuruk di level US$19. Namun kini, token tersebut telah naik lebih dari 5x lipat dalam enam bulan, dan diperdagangkan di sekitar US$120, level tertinggi sejak 2022.
Meski demikian, DASH masih jauh dari rekor tertingginya di US$1.500 yang dicapai pada puncak gelembung ICO tahun 2017. Namun reli terbaru menunjukkan adanya kebangkitan sektor privasi di tengah lesunya altcoin lain.
Privasi Jadi “Narasi Baru” di Era DeFi dan Institusionalisasi Bitcoin
Pertanyaan besar pun muncul: apa yang sebenarnya memicu euforia baru di sektor ini?
Beberapa analis menilai bahwa lonjakan ini bukan kebetulan, melainkan respons terhadap meningkatnya kekhawatiran soal privasi dan sensor transaksi di jaringan blockchain besar seperti Bitcoin dan Ethereum.
Ketika ekosistem kripto makin terintegrasi dengan lembaga keuangan tradisional dan regulasi AML/KYC kian ketat, sebagian komunitas kripto mulai kembali ke akar ideologisnya yaitu desentralisasi dan anonimitas finansial.
Zcash dan DASH menjadi simbol perlawanan terhadap tren sentralisasi tersebut, menawarkan solusi yang lebih privat di tengah sorotan regulator.
Momentum untuk “Privacy Meta” di Tengah Tekanan Regulasi
Reli sektor privasi ini juga terjadi bersamaan dengan meningkatnya sentimen anti-pengawasan di berbagai negara. Beberapa laporan menunjukkan bahwa pengguna kripto di wilayah seperti Amerika Latin dan Asia Tenggara kini lebih aktif menggunakan koin privasi untuk transaksi lintas batas.
Selain itu, dengan munculnya narasi “privacy meta” di media sosial kripto dan komunitas DeFi, para trader tampak mulai menjadikan privacy coin sebagai aset spekulatif baru mirip dengan tren AI token dan memecoin di awal tahun ini.
Risiko Masih Mengintai
Meski prospek jangka pendek terlihat cerah, para analis mengingatkan bahwa privacy coin masih berisiko tinggi secara regulasi. Beberapa bursa besar sempat menghapus (delist) Zcash dan DASH dari daftar perdagangan karena tekanan otoritas keuangan.
Jika regulasi makin ketat, reli ini bisa berumur pendek. Namun jika tren privasi terus berkembang sebagai kebutuhan, bukan sekadar hype, sektor ini bisa menjadi narasi utama berikutnya di pasar kripto 2025.
Reli DASH dan Zcash bukan sekadar lonjakan harga sesaat tapi cerminan dari pergeseran narasi pasar kripto menuju privasi, desentralisasi, dan kebebasan finansial.
Namun bagi investor, ini juga menjadi pengingat bahwa inovasi dan risiko selalu berjalan beriringan. Apakah reli “privacy coin” kali ini akan menjadi gelombang besar berikutnya, atau sekadar pantulan jangka pendek pasar akan segera menjawabnya.
Pantau terus pergerakan sektor kripto bersama Nanovest tempat terbaik untuk berinvestasi di aset digital, mulai dari Bitcoin hingga token-token inovatif seperti DASH dan Zcash, semua dalam satu aplikasi yang aman dan mudah digunakan.



