BitFuFu Cetak Rekor 445 BTC di Juni 2025, Penambang Bitcoin Asia Mulai Dominan?

Di tengah turbulensi pasar kripto yang masih sulit diprediksi, satu nama menonjol pada bulan Juni 2025: BitFuFu. Perusahaan penambangan Bitcoin berbasis di Singapura ini mencetak sejarah internalnya dengan memproduksi 445 BTC dalam sebulan, menjadikannya bulan produksi terbesar sepanjang tahun ini.

Angka tersebut naik 11,3% dibanding Mei, didorong oleh ekspansi besar-besaran dalam armada mining dan lonjakan kapasitas daya global mereka.

BitFuFu: Kuda Hitam dari Asia

Dibandingkan dengan nama-nama besar seperti MARA Holdings yang menggenggam 50.000 BTC dan Riot Platforms dengan 19.225 BTC, kepemilikan 1.792 BTC milik BitFuFu mungkin terlihat kecil.

Tapi jangan salah perusahaan ini sedang mengejar dengan kecepatan yang tidak bisa diabaikan. Dalam dunia mining Bitcoin, momentum bisa lebih penting daripada ukuran saat ini.

Dengan hashrate mencapai 36,2 exa hash per detik (EH/s) naik 6,2% dari bulan sebelumnya dan kapasitas daya meluas hingga 728 megawatt di lima benua, BitFuFu membuktikan bahwa mereka bukan hanya ambisius, tetapi juga efektif dalam eksekusi.

Lebih dari 80% hashrate mereka bahkan berasal dari mitra dan klien hosting, menunjukkan model bisnis cloud mining yang semakin matang.

Strategi Agresif dan Efisien

Apa yang mendorong lonjakan produksi ini? Tak lain adalah kesepakatan strategis BitFuFu dengan raksasa perangkat keras mining, Bitmain, pada Januari lalu. Dalam kontrak berdurasi dua tahun, BitFuFu berencana membeli hingga 80.000 mesin mining langkah besar yang mulai membuahkan hasil.

Tidak heran jika CEO BitFuFu, Leo Lu, menyebut Juni sebagai bulan paling produktif mereka sejauh ini.

“Kami sangat bangga dengan momentum operasional kuat di paruh pertama tahun ini. Ini mencerminkan kemampuan kami dalam penskalaan dan disiplin dalam eksekusi,” kata Lu dalam pernyataan resminya.

Di Tengah Ketimpangan Industri

Namun kesuksesan BitFuFu tidak terjadi dalam ruang hampa. Beberapa perusahaan mining besar lainnya justru mengalami penurunan produksi, terutama karena pembatasan energi di Texas, Amerika Serikat wilayah utama untuk fasilitas mining.

Riot Platforms misalnya, mencatat penurunan produksi sebesar 12% pada Mei.

Meski demikian, CleanSpark justru memamerkan lonjakan kapasitas besar-besaran. Dengan hashrate naik 145,1% YoY menjadi 50 EH/s, CleanSpark mampu menambang 685 BTC di Juni naik signifikan dari 445 BTC pada bulan yang sama tahun lalu.

Sementara itu, IREN, miner asal Australia, juga mencetak rekor pendapatan sebesar AU$68 juta (sekitar US$44 juta), walau jumlah BTC yang ditambang turun tipis dari 627 menjadi 620 BTC.

Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga Bitcoin yang menutup kekurangan produksi akibat bulan Juni yang lebih pendek.

Reaksi Pasar dan Optimisme Jangka Pendek

Secara pasar, saham BitFuFu (kode: FUFU) naik 1,16% menjadi $3,48 pada penutupan perdagangan Senin. Dalam lima hari terakhir, sahamnya telah naik 8,82%. Tidak setinggi lonjakan saham penambang lain seperti Riot, Hive Digital, atau Bitfarms (yang naik 13%–28% menjelang libur Independence Day), tetapi tetap mencerminkan sentimen positif dari investor terhadap prospek ekspansi BitFuFu.

Investor dan analis mulai mencermati bahwa perusahaan-perusahaan mining dengan model hybrid yang menggabungkan self-mining dan cloud hosting memiliki ketahanan lebih baik terhadap fluktuasi biaya energi dan regulasi regional.

Dalam konteks ini, BitFuFu bisa dibilang sedang mengambil posisi strategis untuk jadi pemain dominan generasi berikutnya.

Siapa yang Akan Menang dalam Perlombaan Hashrate?

Saat industri mining memasuki paruh kedua tahun 2025, satu hal semakin jelas: era baru sedang terbentuk. Skala, efisiensi, dan diversifikasi model bisnis menjadi penentu utama pemenang di masa depan.

BitFuFu, meski belum sebesar pemain utama dari AS, tengah membuktikan bahwa inovasi dan agresivitas tetap bisa menciptakan celah kompetitif di sektor yang semakin padat ini.

Dengan ekspansi yang terus berlanjut dan penguatan infrastruktur global, bukan tidak mungkin BitFuFu akan menjadi nama yang semakin sering kita dengar bukan hanya dalam laporan keuangan, tetapi juga dalam dinamika geopolitik pertambangan Bitcoin global.

 

BitFuFu Cetak Rekor 445 BTC di Juni 2025, Penambang Bitcoin Asia Mulai Dominan?
by Kiki A. Ramadhan

0 comments


Artikel lainnya