Pergerakan harga Bitcoin kembali menunjukkan dinamika tinggi seiring meningkatnya perebutan likuiditas di pasar. Dalam perdagangan terbaru, Bitcoin sempat mencatatkan kenaikan harian sekitar 2,5% sebelum mengalami pembalikan arah. Pola ini mencerminkan kondisi pasar yang masih rapuh, di mana tekanan beli dan jual sama-sama kuat dan saling menekan.
Momentum tersebut serupa dengan situasi saat pembukaan pasar Amerika Serikat, ketika terjadi tarik-menarik intens antara pembeli dan penjual. Likuiditas di atas dan di bawah level harga menjadi sasaran utama, menciptakan pergerakan harga yang cepat dan fluktuatif. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar Bitcoin saat ini masih didorong oleh sentimen jangka pendek dan pergerakan trader ber leverage.
Sejumlah analis menilai lonjakan harga Bitcoin sebagai sinyal positif, terutama karena berpotensi memicu likuidasi posisi short yang dibuka terlalu agresif. Penembusan level US$88.000 dipandang sebagai area teknikal penting. Jika harga mampu bertahan dan melanjutkan penguatan di atas zona tersebut, peluang Bitcoin untuk bergerak ke kisaran US$93.000 hingga US$94.000 dinilai cukup terbuka. Kenaikan ini juga dapat memperkuat sentimen bullish jangka pendek di kalangan pelaku pasar.
Data pasar menunjukkan bahwa tekanan terhadap posisi short cukup signifikan. Dalam rentang waktu beberapa jam saja, total likuidasi posisi short di pasar kripto tercatat menembus angka ratusan juta dolar AS. Hal ini mengindikasikan bahwa banyak trader yang terpaksa menutup posisi akibat pergerakan harga yang berlawanan dengan prediksi mereka.
Meski demikian, dalam perspektif jangka menengah hingga panjang, sejumlah analis tetap bersikap hati-hati. Harga Bitcoin saat ini dinilai berada di level yang relatif sama dengan enam bulan lalu, menandakan bahwa pasar masih berada dalam fase konsolidasi besar. Likuiditas telah terserap baik saat harga naik maupun turun, namun belum terlihat dorongan kuat yang benar-benar mengubah struktur tren utama.
Perhatian juga tertuju pada indikator teknikal penting, khususnya rata-rata pergerakan 100 minggu. Level ini dipandang sebagai area dukungan krusial yang berpotensi menjadi penentu arah harga selanjutnya. Jika Bitcoin gagal bertahan di atas zona tersebut, risiko penurunan lanjutan tetap terbuka.
Beberapa proyeksi bahkan menyebut kemungkinan penurunan ke level yang lebih rendah dalam skenario makro yang kurang mendukung. Meski begitu, kondisi koreksi tersebut juga kerap dipandang sebagai peluang akumulasi jangka panjang, terutama bagi investor yang menerapkan strategi pembelian bertahap atau dollar cost averaging.






