Bitcoin diperkirakan tidak akan mencapai level $200.000 tahun ini karena volume pembelian yang ada saat ini belum cukup untuk mendorong kenaikan harga lebih tinggi, menurut seorang analis kripto.
Hal ini disampaikan setelah sejumlah eksekutif industri sebelumnya memperkirakan Bitcoin (BTC), yang saat ini diperdagangkan di kisaran $118.286, akan segera menembus angka $200.000.
“Bagaimana harga bisa terus naik kalau volumenya tidak ada?” ujar James Check, analis utama Glassnode, dalam wawancara pada Selasa.
Lonjakan ke $200.000 Disebut Sebagai “Pergerakan Besar”
“Naik ke $200.000 dalam enam bulan adalah langkah yang sangat besar,” kata Check. Ia menambahkan, kenaikan ini berarti hampir menggandakan kapitalisasi pasar Bitcoin yang saat ini berada di kisaran $2,38 triliun, dengan harga sekitar $119.541 menurut data Nansen.
“Apakah mungkin terjadi? Ya. Apakah kemungkinan besar akan terjadi? Sangat kecil,” jelasnya.
“Sampai saya melihat volume meningkat dan pasar lebih stabil, saya tidak akan mengambil posisi leverage atau menempatkan diri di risiko tinggi,” tambahnya.
Check menjelaskan bahwa tahap awal menuju $200.000 adalah melampaui $120.000, yang sudah tercapai pada 14 Juli, tetapi perjalanan belum selesai.
“Setelah itu, kita harus menembus $130 ribu, lalu $140 ribu, $150 ribu. Mencapai level itu satu hal, mempertahankannya adalah tantangan lain,” ungkapnya.
Ia juga memperingatkan bahwa kenaikan harga yang terlalu cepat tanpa dukungan kuat bisa berakhir dengan penurunan yang sama drastis. “Jika kenaikan tidak diiringi kekuatan pasar, maka harga bisa kembali turun dengan cepat,” katanya.
Meski begitu, Check mengakui bahwa tidak ada yang benar-benar tahu arah harga Bitcoin.
Namun, ia tetap optimistis karena sebagian besar asetnya berada di Bitcoin dan percaya bahwa dalam lima tahun mendatang harga akan “jauh melampaui $200.000.”
Prediksi $200.000 pada 2025 Jadi Sorotan
Di sisi lain, beberapa analis percaya Bitcoin bisa mencapai $200.000 pada akhir 2025. Matt Hougan, CIO Bitwise, menyatakan pada Mei bahwa target ini mungkin tercapai akibat “supply shock” dari permintaan institusional yang meningkat.
Analis anonim apsk32 juga menargetkan $200.000 di 2025 dengan mengacu pada pola tren jangka panjang. Bernstein Research sejak Oktober 2024 memproyeksikan hal serupa karena meningkatnya permintaan melalui ETF Bitcoin spot dan perusahaan penyimpan BTC.
Namun, analis Rekt Capital memperingatkan bahwa jika mengikuti pola historis 2020, fase kenaikan Bitcoin mungkin hanya bertahan beberapa bulan lagi.
0 comments