Jul 7, 2023

Ethereum (ETH)

Kamus Investasi Nanovest - Istilah Ethereum

Definisi Ethereum (ETH)

Menurut Dr. Gavin Wood, salah satu pendiri Ethereum, Ethereum merupakan “infrastruktur global, terdesentralisasi dan open-source yang memungkinkan pengeksekusian smart contract”. Wood memandang Ethereum sebagai bagian integral dari perkembangan teknologi blockchain dan bentuk baru dari internet, yang ia sebut “Web 3.0”.

Pakar lain, yaitu Andreas M. Antonopoulos, penulis dari “Mastering Bitcoin”, mendeskripsikan Ethereum sebagai “platform smart contract yang bisa diprogram”. Menurut Antonopoulos, keunikan Ethereum terletak pada kemampuannya untuk mengotomatisasi proses-proses melalui smart contract, dan mendemokratisasikan pembuatan aplikasi berbasis blockchain.

Pengertian Ethereum

Ethereum, yang berdiri di atas paradigma teknologi blockchain, adalah platform open-source yang dibuat oleh Vitalik Buterin dan timnya pada tahun 2015. Tidak seperti Bitcoin yang fokus pada fungsi sebagai mata uang digital, Ethereum memiliki fungsi yang lebih luas.

Ethereum menghadirkan kemampuan untuk membuat dan menjalankan smart contract. Kontrak ini adalah program komputer yang otomatis menjalankan syarat dan ketentuan kontrak ketika kondisi tertentu dipenuhi.

Smart contract ini memungkinkan pembangunan aplikasi terdesentralisasi (dApps) di atas platform Ethereum.

Unit mata uang dari Ethereum adalah Ether (ETH), yang juga digunakan untuk memfasilitasi operasi di dalam jaringan Ethereum.

Selain itu, Ethereum juga memfasilitasi penciptaan token-token baru menggunakan standar ERC-20 dan ERC-721, yang telah melahirkan ratusan token dan proyek blockchain baru.

Bagaimana Cara Kerja Ethereum?

Ethereum beroperasi melalui sistem blockchain, tetapi dengan beberapa penambahan dan penyesuaian yang membuatnya unik. Dalam jaringan Ethereum, setiap transaksi atau eksekusi smart contract diproses oleh jaringan komputer yang disebut “nodes”.

Setiap node ini menjalankan versi dari blockchain Ethereum dan berpartisipasi dalam pengolahan transaksi.

Salah satu aspek yang membuat Ethereum spesial adalah smart contract. Sebuah smart contract adalah program komputer yang otomatis akan menjalankan syarat dan ketentuan kontrak ketika kondisi tertentu terpenuhi.

Smart contract dibuat menggunakan bahasa pemrograman Solidity dan dijalankan dalam EVM (Ethereum Virtual Machine).

Selain itu, Ethereum menggunakan mekanisme konsensus yang dikenal sebagai Proof-of-Stake (PoS) dalam versi Ethereum 2.0. Di dalam sistem PoS, pembuat blok baru (validator) dipilih berdasarkan jumlah ETH yang mereka “pertaruhkan” atau kunci, bukan melalui proses penambangan yang memakan banyak energi seperti pada Bitcoin.

Semua transaksi dan eksekusi smart contract di Ethereum memerlukan biaya, yang dikenal sebagai ‘gas’. ‘Gas’ ini diukur dalam Ether dan digunakan untuk mencegah penyalahgunaan sumber daya jaringan dan memberi insentif kepada node-node untuk memvalidasi transaksi.

Ethereum adalah tonggak sejarah penting dalam dunia teknologi blockchaindan kripto. Dengan berbagai inovasi dan fungsionalitas yang ditawarkannya, Ethereum telah membuka jalan bagi evolusi ekosistem blockchain dan menunjukkan berbagai potensi aplikasi teknologi ini di berbagai sektor industri dan kehidupan sehari-hari.

Melalui Ethereum, kita bisa melihat masa depan teknologi blockchain dan bagaimana ia bisa mengubah dunia seperti yang kita kenal sekarang. Ethereum bukan hanya tentang transaksi finansial, tetapi juga tentang otomatisasi, transparansi, dan demokratisasi teknologi.

Perbedaan Ethereum dan Bitcoin

Bitcoin dan Ethereum adalah dua platform blockchain terkemuka dengan tujuan dan fungsi yang berbeda.

Bitcoin, diciptakan oleh individu atau kelompok yang dikenal dengan pseudonim Satoshi Nakamoto, adalah mata uang digital pertama dan masih merupakan yang paling populer dan berharga. Fungsi utama Bitcoin adalah sebagai mata uang digital yang memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima uang secara elektronik, tanpa perlu melalui lembaga keuangan.

Di sisi lain, Ethereum adalah platform blockchain yang dirancang untuk memfasilitasi dan memverifikasi smart contract. Sebagai tambahan, Ethereum juga memungkinkan para pengembang untuk membangun dan menjalankan aplikasi terdesentralisasi (dApps).

Dari segi teknis, Ethereum dan Bitcoin juga memiliki beberapa perbedaan penting. Ethereum menggunakan model konsensus Proof-of-Stake (PoS), sedangkan Bitcoin menggunakan model konsensus Proof-of-Work (PoW). Selain itu, blok baru di blockchain Ethereum dihasilkan setiap 15 detik, sementara blok baru di Bitcoin dihasilkan setiap 10 menit.

Sejarah dan Perkembangan Ethereum

Vitalik Buterin pertama kali merumuskan ide Ethereum pada akhir tahun 2013 dalam sebuah makalah putih. Buterin, seorang programer dan penulis kontributor untuk Bitcoin Magazine, mencari cara untuk menambahkan fungsionalitas scripting ke Bitcoin. Namun, ia tidak mendapatkan dukungan yang cukup, jadi dia memutuskan untuk menciptakan platform baru.

Ethereum dirilis melalui penjualan awal koin (ICO) pada Juli 2014. ICO ini sukses besar, mengumpulkan lebih dari 31.000 Bitcoin, atau sekitar $18,4 juta saat itu.

Momen penting lainnya dalam sejarah Ethereum adalah perpecahan (hard fork) Ethereum dan Ethereum Classic pada tahun 2016. Hal ini terjadi setelah perampokan besar-besaran pada organisasi dApp bernama DAO, yang mengakibatkan hilangnya sejumlah besar ETH.

Komunitas Ethereum terpecah antara mereka yang ingin membalikkan transaksi tersebut (yang menghasilkan Ethereum saat ini) dan mereka yang percaya bahwa transaksi tersebut seharusnya tetap (yang menjadi Ethereum Classic).

Versi Ethereum 2.0, juga dikenal sebagai Serenity, adalah tahap perkembangan selanjutnya untuk Ethereum. Ethereum 2.0 akan melihat transisi ke mekanisme konsensus Proof-of-Stake (PoS) dan pengenalan sharding untuk meningkatkan skalabilitas jaringan.

Ethereum telah mengalami banyak tantangan dan perubahan sejak diluncurkan. Namun, melalui berbagai tantangan dan inovasi, Ethereum telah menjadikan dirinya sebagai salah satu platform blockchain paling berpengaruh dan penting dalam dunia kripto.

Ethereum (ETH)
by Rendy Andriyanto

0 comments


Artikel lainnya