Apa itu Bridge?
Bridge, atau jembatan antar blockchain, merupakan protokol yang memungkinkan pengguna memindahkan aset digital seperti token atau data dari satu jaringan blockchain ke jaringan blockchain lain secara aman dan efisien.
Teknologi ini menjadi solusi atas keterbatasan jaringan blockchain yang umumnya memiliki fitur, protokol, serta ekosistem yang berbeda-beda dan tidak bisa langsung saling terhubung satu sama lain.
Dengan adanya bridge, pengguna tidak lagi terbatas pada satu jaringan blockchain. Mereka bisa memanfaatkan asetnya di berbagai ekosistem sesuai kebutuhan, seperti untuk DeFi, NFT, atau transaksi lintas chain.
Fleksibilitas ini membantu pengguna menjelajahi lebih banyak peluang dalam ekosistem Web3 tanpa perlu memindahkan kepemilikan asetnya secara manual antar jaringan berbeda.
Manfaat Bridge
Salah satu manfaat utama bridge adalah meningkatkan skalabilitas. Contohnya, pengguna Ethereum bisa memindahkan aset ke Layer 2 seperti Arbitrum untuk menikmati biaya dan kecepatan transaksi yang lebih baik.
Bridge juga mendorong efisiensi dalam penggunaan blockchain, mengurangi beban jaringan utama, serta memberi pengguna akses terhadap aplikasi dan layanan yang tidak tersedia di jaringan asalnya.
Bridge sangat penting untuk menciptakan interoperabilitas, yaitu kemampuan blockchain yang berbeda untuk saling terhubung dan bertukar data, menciptakan ekosistem yang lebih terbuka dan terintegrasi.
Dengan interoperabilitas ini, adopsi Web3 dapat meningkat karena pengguna dan pengembang dimudahkan dalam membangun solusi lintas jaringan yang saling melengkapi.
Cara Kerja Bridge
Proses bridge bekerja dengan konsep yang relatif sederhana. Misalnya, jika pengguna memiliki token ETH di jaringan Ethereum tetapi ingin menggunakannya di aplikasi DeFi di jaringan BNB Chain, maka bridge digunakan untuk “memindahkan” ETH tersebut.
Caranya, token ETH akan dikunci (lock) di jaringan asal, lalu versi token yang dibungkus (wrapped token) akan dicetak (mint) di jaringan tujuan.
Token wrapped ini memiliki nilai yang sama dan dapat digunakan layaknya aset asli. Jika pengguna ingin mengembalikan asetnya ke jaringan awal, ia hanya perlu membakar (burn) token wr
Risiko Penggunaan Bridge
Meski memberikan banyak kemudahan, penggunaan bridge juga memiliki risiko. Beberapa kasus peretasan besar pernah terjadi, seperti pada Ronin Bridge milik Axie Infinity yang mengakibatkan kerugian lebih dari 600 juta dolar AS akibat celah keamanan.
Selain itu, beberapa bridge memiliki tingkat sentralisasi tinggi karena dikelola oleh pihak tertentu. Proses bridging juga kadang memerlukan waktu cukup lama, tergantung pada protokol yang digunakan.
Namun demikian, seiring dengan perkembangan teknologi blockchain, keamanan bridge juga semakin ditingkatkan. Banyak tim pengembang kini fokus membangun bridge yang lebih aman dan efisien untuk mendukung pertumbuhan ekosistem kripto.
Investasi Aman di Nanovest!
Dengan Nanovest, kamu dapat mengakses peluang investasi dan mendapatkan informasi terkini seputar saham dan aset digital dengan mudah. Platform ini memungkinkan kamu untuk selalu selangkah di depan dalam mengambil keputusan investasi. Jadi, ayo download Nanovest sekarang dan mulai investasi saham #AmanSamaNano.