Emas mencetak rekor tertinggi di atas $3.000 per ons, didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, ketegangan geopolitik, dan pelemahan dolar AS.
Harga emas menembus rekor $3.000 per ons akibat melemahnya dolar, ketidakpastian tarif, dan meningkatnya permintaan safe-haven di tengah ketegangan geopolitik.
Tren kenaikan harga emas diprediksi akan terus berlanjut, dengan banyak Bank yang meningkatkan target harga mereka. Emas telah mengalami peningkatan 14% di tahun ini, dan melanjutkan tren positif.
Analis mengatakan emas akan tetap menguat di tengah ketidakpastian pasar saat ini.
Harga emas melonjak akibat sentimen safe haven menyusul kebijakan tarif 100% dari Trump. Pasar kini menanti arah suku bunga The Fed dan dampaknya terhadap nilai tukar dolar.
Emas turun hampir 1% akibat meredanya ketegangan dagang AS-China, sementara investor menanti data ekonomi penting untuk petunjuk arah kebijakan The Fed.
Beberapa Analis optimis terhadap prospek emas jangka panjang mengingat kondisi ekonomi global saat ini. Kini, emas spot turun 2.4% menjadi $2,963.19 per ons.
Emas melonjak usai Trump naikkan tarif untuk Tiongkok, didorong kekhawatiran inflasi dan permintaan safe-haven di tengah ketegangan dagang global.
Harga emas naik usai koreksi tajam, didukung dolar yang melemah dan aksi beli murah. Fokus pasar tertuju pada ketegangan dagang AS-Tiongkok.
Emas naik karena ketidakpastian tarif AS dan pelemahan dolar, didorong permintaan safe haven serta ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Harga emas naik ke level tertinggi dalam seminggu didorong dolar yang melemah dan ketegangan geopolitik, sementara logam mulia lainnya ikut menguat.
Emas naik tipis didorong dolar lemah dan ketegangan dagang, meski imbal hasil obligasi AS menekan. Investor menanti arah suku bunga dari The Fed.