Jun 29, 2025

VanEck Dukung Pengembangan Game Web3 melalui Investasi di Gunzilla Games

Default Featured Image

Perusahaan manajemen aset terkemuka, VanEck, kembali menunjukkan komitmennya terhadap inovasi teknologi dengan berinvestasi di Gunzilla Games, sebuah startup gaming berbasis Web3. Investasi ini diumumkan pada 31 Oktober 2024, menjadikannya langkah strategis kedua VanEck dalam mendukung industri gaming yang terintegrasi dengan blockchain.

Gunzilla Games dan “Off The Grid”

Gunzilla Games adalah pengembang game cyberpunk distopia shooter bernama “Off The Grid” (OTG), yang memanfaatkan teknologi blockchain untuk menciptakan pengalaman bermain yang revolusioner. Dalam game ini, pemain dapat memperoleh GUN tokens, mata uang digital asli Gunzilla, yang digunakan untuk membuka dan memperdagangkan item dalam game.

Gunzilla mengoperasikan marketplace Web3 di atas subnet Avalanche (AVAX) bernama GUNZ, memungkinkan pemain membeli item langsung atau menyimpan aset mereka dalam dompet Web3. Sistem ini mencerminkan evolusi model monetisasi game, menawarkan transparansi dan kontrol lebih besar kepada pemain atas item dalam game mereka.

Blockchain untuk Gaming Masa Depan

VanEck melihat blockchain sebagai solusi inovatif untuk tantangan lama di dunia gaming, terutama dalam perdagangan item dalam game. Matt Maximo, perwakilan VanEck, menyatakan:
“Kami melihat kripto sebagai alat untuk meningkatkan pengalaman bermain dan memperbaiki strategi monetisasi.”

Maximo menambahkan bahwa pemain telah lama membangun pasar peer-to-peer untuk memperdagangkan item dalam game, dengan marketplace seperti Steam mencatatkan volume perdagangan lebih dari $32 miliar. Teknologi blockchain memungkinkan transaksi ini menjadi lebih transparan dan aman, memenuhi kebutuhan komunitas gaming global.

Tren Investasi di Game Web3

Investasi VanEck di Gunzilla mengikuti tren yang semakin kuat di industri game Web3. Menurut data firma modal ventura Konvoy, startup game berbasis blockchain berhasil menarik investasi sebesar $517 juta pada kuartal ketiga 2024.

Langkah VanEck ini juga melanjutkan investasi mereka sebelumnya di Parallel, sebuah game kartu Web3 yang memanfaatkan non-fungible tokens (NFTs) sebagai representasi kartu digital. Parallel berhasil mengumpulkan dana $35 juta, dengan partisipasi dari Solana Ventures dan Coinbase’s Base Ecosystem Fund.

Kolaborasi Kreatif untuk “Off The Grid”

Untuk memperkuat elemen kreatifnya, Gunzilla Games menggandeng dua nama besar: Richard Morgan, penulis novel “Altered Carbon”, dan sutradara Neill Blomkamp, yang terkenal lewat film “District 9”. Keduanya bertanggung jawab atas desain kreatif OTG, yang diharapkan dapat memberikan pengalaman bermain yang mendalam dan unik.

Maximo menyebut bahwa elemen blockchain dalam OTG adalah solusi teknis untuk menciptakan pasar pemain yang lebih baik, seperti yang sudah sukses diterapkan oleh Steam. Fokusnya adalah pada perdagangan item kosmetik, sebuah model yang telah terbukti berhasil menarik minat pemain di seluruh dunia.

Strategi Besar VanEck

Investasi ini sejalan dengan misi Digital Asset Alpha Fund VanEck, yang diluncurkan pada 2022. Dana ini dirancang untuk berinvestasi dalam aset digital menggunakan metodologi valuasi tradisional, sekaligus mendukung proyek-proyek inovatif di sektor kripto dan blockchain.

Masa Depan Gaming dan Blockchain

Langkah VanEck untuk mendukung Gunzilla Games menunjukkan keyakinan kuat pada potensi integrasi blockchain dalam industri game. Dengan dukungan teknologi mutakhir dan kolaborasi kreatif dari para ahli, Gunzilla siap menjadi pionir dalam membangun model monetisasi yang lebih transparan dan interaktif melalui Web3.

Bagi para gamer dan investor, era baru gaming berbasis blockchain telah dimulai. Dengan investasi strategis dari institusi besar seperti VanEck, masa depan gaming tampak lebih menjanjikan, membuka peluang baru di persimpangan antara teknologi, hiburan, dan ekonomi digital.

VanEck Dukung Pengembangan Game Web3 melalui Investasi di Gunzilla Games
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan