Jun 27, 2025

Token AI Pimpin Kenaikan Tajam Pasca Pemotongan Suku Bunga The Fed

Default Featured Image

Pasar kripto mengalami lonjakan signifikan setelah pemotongan suku bunga oleh The Federal Reserve. Token dengan tema Artificial Intelligence (AI) menjadi pemimpin dalam kenaikan mingguan. 

Berdasarkan data dari Artemis, kenaikan itu mencatatkan rata-rata keuntungan sebesar 37% dalam tujuh hari terakhir, lebih dari dua kali lipat dari kenaikan pasar kripto secara keseluruhan yang mencapai 15,9%.  Data ini menggarisbawahi pergerakan positif di sektor AI yang terus memimpin narasi pasar.

### Bittensor dan Token AI Lainnya Ungguli Pasar

Salah satu penggerak utama kenaikan ini adalah Bittensor (TAO), yang melonjak 86,2% dalam sepekan. Selain itu, 11 token terkait AI lainnya juga mencatatkan keuntungan dua digit, dengan Artificial Superintelligence Alliance (ASI) dan Render (RENDER) masing-masing tumbuh sebesar 31% dan 30,3%.

Dalam 24 jam terakhir, token AI telah naik rata-rata 10,5%, hampir tiga kali lipat dari rata-rata kenaikan pasar sebesar 3,7% dalam periode yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa sektor AI tidak hanya merespons berita positif dari The Fed, tetapi juga mendapatkan kepercayaan investor yang semakin kuat terhadap prospek jangka panjang teknologi AI dalam ekosistem kripto.

Selain token AI, sektor terkait data dan ketersediaan data seperti Celestia (TIA) dan Dymension (DYM) juga mencatatkan pertumbuhan signifikan. Token ini masing-masing tumbuh sebesar 27,1% dan 33,6% dalam seminggu terakhir. 

Sementara itu, token yang terkait dengan aset dunia nyata (RWA) dan gaming juga mengalami kenaikan sekitar 22,5%, menempatkan mereka di antara lima sektor kripto dengan performa terbaik minggu ini.

Namun, di sisi lain, token dari aplikasi terdesentralisasi seperti Uniswap (UNI) dan Jupiter (JUP) hanya mencatatkan kenaikan 15%, sedikit di bawah rata-rata pasar.

Walaupun sempat menjadi narasi dominan di awal tahun, memecoin mengalami kesulitan dalam mengungguli pasar. Dalam tujuh hari terakhir, memecoin hanya mencatatkan kenaikan 11,1%, sekitar 5% di bawah rata-rata kenaikan pasar kripto.

Laporan terbaru dari Kaiko pada 23 September menyoroti perbedaan yang signifikan dalam kinerja sektor altcoin. Meskipun kedalaman pasar altcoin tetap stabil di angka $270 juta pada kuartal ketiga, 10 altcoin dengan kapitalisasi pasar terbesar kini menyumbang 60% dari total kedalaman pasar, meningkat dari 50% di awal 2022.

Namun, bagi 20 altcoin terbesar, kedalaman pasar justru menurun dari 27% menjadi 14%. Analis Kaiko mencurigai bahwa fenomena ini mungkin disebabkan oleh market maker yang mengurangi risiko dalam portofolio mereka dan memindahkan dana ke aset yang lebih terkonsolidasi seperti Bitcoin

Dengan penurunan suku bunga oleh The Fed dan antusiasme investor terhadap sektor AI dan data, pasar kripto tampaknya akan siap untuk memasuki fase pertumbuhan baru.

Token AI Pimpin Kenaikan Tajam Pasca Pemotongan Suku Bunga The Fed
by Mohammad Alparidzy


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan