Jun 5, 2024

Thailand Setuju Spot Bitcoin ETF Untuk Pertama Kalinya

Komisi Sekuritas dan Bursa Thailand (SEC) telah membuat kemajuan besar dengan menyetujui dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin pertama di negara tersebut. Keputusan inovatif ini memungkinkan One Asset Management (ONEAM) untuk menawarkan ETF BTC spot secara eksklusif kepada investor kaya dan institusi. Langkah ini menandai terobosan penting dalam industri aset digital di Thailand, memperkuat posisi negara tersebut di kancah global.

ONEAM Memimpin Inisiatif

Dana One Bitcoin ETF yang baru disetujui ini akan berinvestasi hingga sebelas dana global untuk memastikan keamanan dan likuiditas aset. Dengan pendekatan ini, ONEAM berupaya memberikan jaminan kepada investor bahwa investasi mereka terlindungi dengan baik. 

Sementara itu, SEC Thailand juga sedang mempertimbangkan penerbit ETF Bitcoin potensial lainnya, seperti MFC Asset Management. Hal ini menunjukkan bahwa pasar ETF Bitcoin di Thailand mungkin akan semakin kompetitif dan berkembang pesat di masa mendatang.

Minat terhadap Bitcoin dan aset digital lainnya semakin meningkat di kalangan investor Thailand yang mencari diversifikasi portofolio mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, aset digital telah menjadi alternatif investasi yang menarik, terutama bagi mereka yang mencari peluang baru di luar pasar tradisional. 

Popularitas Bitcoin sebagai aset digital utama tidak hanya didorong oleh volatilitas dan potensi pengembaliannya yang tinggi, tetapi juga oleh minat global yang semakin meningkat terhadap teknologi blockchain dan kripto.

Mengikuti Tren Global

Persetujuan Thailand terhadap ETF Bitcoin mengikuti tren serupa di Amerika Serikat, Australia, dan Hong Kong. Di negara-negara tersebut, ETF Bitcoin telah menjadi produk investasi yang populer, menarik minat dari berbagai jenis investor, mulai dari individu hingga institusi besar. Tingginya permintaan Bitcoin, terutama setelah peristiwa halving BTC baru-baru ini, telah memperkuat posisinya sebagai investasi unggulan dibandingkan dengan produk tradisional.

Harga Bitcoin telah melonjak lebih dari 72 persen dalam enam bulan terakhir, mencapai sekitar $70.000 pada hari Rabu, 5 Juni. Data pasar dari sosovalue menunjukkan bahwa ETF Bitcoin spot yang berbasis di AS telah menarik sekitar $105 juta arus kas masuk, dengan aset bersih yang dikelola mencapai sekitar $59,4 miliar. Demikian pula, ETF Bitcoin spot Hong Kong telah mengumpulkan sekitar $1 miliar aset yang dikelola. Angka-angka ini mencerminkan antusiasme dan keyakinan investor terhadap potensi pertumbuhan Bitcoin sebagai kelas aset.

Masa Depan yang Menjanjikan bagi Investor Thailand

Dengan disetujuinya ETF Bitcoin spot pertama, Thailand akan menjadi pemain penting dalam pasar aset digital global. Langkah ini membuka peluang investasi baru bagi para investor Thailand dan menyoroti penerimaan serta potensi Bitcoin yang terus meningkat sebagai aset keuangan utama. Persetujuan ini menandai langkah maju yang signifikan dalam mengintegrasikan aset digital ke dalam pasar keuangan Thailand, memberikan investor lokal akses yang lebih luas dan lebih aman ke pasar Bitcoin global.

Seiring dengan meningkatnya minat dan investasi di aset digital, ETF Bitcoin spot diharapkan dapat menarik lebih banyak investor yang mencari diversifikasi dan pertumbuhan portofolio yang stabil. ETF ini tidak hanya memberikan cara yang lebih mudah dan terstruktur untuk berinvestasi di Bitcoin, tetapi juga membantu mengurangi risiko yang terkait dengan investasi langsung di aset kripto. Dengan demikian, persetujuan ETF Bitcoin ini dapat dianggap sebagai langkah strategis yang akan mendorong pertumbuhan pasar keuangan Thailand ke arah yang lebih modern dan inovatif.

Thailand Setuju Spot Bitcoin ETF Untuk Pertama Kalinya
by Albert Agung

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan