Jun 29, 2025

Texas Siap Jadi Negara Bagian dengan Cadangan Strategis Bitcoin Pertama di AS

Default Featured Image

Senator negara bagian Texas, Charles Schwertner, mengajukan rancangan undang-undang baru dalam sesi legislatif untuk membentuk cadangan strategis Bitcoin di negara bagian tersebut.

“Sudah saatnya Texas memimpin dengan membentuk Cadangan Strategis Bitcoin,” ujar politisi dari Partai Republik sekaligus dokter tersebut saat mengumumkan Rancangan Undang-Undang (RUU) SB 778 di platform X pada 16 Januari.

> “Jika disahkan dan menjadi undang-undang, [RUU ini] akan menjadikan Texas sebagai negara bagian pertama di Amerika Serikat yang membentuk Cadangan Strategis Bitcoin,” tambahnya. “Hal ini akan menempatkan negara bagian kami di garis depan ekonomi digital, mendorong pertumbuhan, dan menjamin kebebasan ekonomi bagi negara bagian yang hebat ini.”

Isi dari Texas Strategic Bitcoin Reserve Act

Texas Strategic Bitcoin Reserve Act bertujuan untuk membentuk dana khusus di luar dana pendapatan umum, memungkinkan negara bagian untuk memiliki dan menyimpan Bitcoin sebagai aset keuangan, serta menerima donasi Bitcoin dari publik.

RUU ini mengakui Bitcoin sebagai “aset digital yang bernilai dengan potensi strategis untuk meningkatkan ketahanan finansial negara bagian ini” sambil menyoroti sifatnya yang terdesentralisasi dan pasokannya yang terbatas, yang dianggap sebagai “karakteristik unik yang dapat menjadi perlindungan terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.”

RUU tersebut juga mengusulkan implementasi sistem penyimpanan dan pengelolaan yang aman, termasuk penyimpanan dingin (cold storage) dan audit rutin untuk memastikan transparansi dan keamanan. Pendanaan untuk membeli Bitcoin akan dibatasi hingga 1% dari pendapatan umum.

Upaya Sebelumnya Membentuk Cadangan Bitcoin di Texas

SB 778 bukanlah upaya pertama untuk membentuk cadangan strategis Bitcoin di Texas. Pada Desember lalu, Perwakilan Texas Giovanni Capriglione mengajukan rancangan RUU Texas Strategic Bitcoin Reserve (HB 1598), yang memungkinkan warga dan entitas pemerintah menyumbangkan Bitcoin ke cadangan tersebut.

RUU ini mengusulkan agar bendahara negara menyimpan Bitcoin sebagai aset cadangan selama setidaknya lima tahun.

Cointelegraph mencoba menghubungi Senator Schwertner untuk mendapatkan klarifikasi tentang perbedaan antara kedua RUU tersebut tetapi belum menerima tanggapan.

Negara Bagian Lain Ikut Tertarik dengan Cadangan Bitcoin Strategis

Selain Texas, negara bagian lain juga menunjukkan minat pada cadangan Bitcoin strategis. Pada 15 Januari, Perwakilan Cody Maynard dari Oklahoma mengajukan RUU HB 1203, Strategic Bitcoin Reserve Act, yang memungkinkan dana pensiun dan rekening tabungan negara bagian Oklahoma mengalokasikan sebagian asetnya ke Bitcoin sebagai perlindungan terhadap inflasi.

Sebelumnya, legislator Pennsylvania mengajukan proposal untuk cadangan Bitcoin strategis pada November, sementara North Dakota dan New Hampshire memperkenalkan RUU serupa pada bulan Januari ini.

Texas Siap Jadi Negara Bagian dengan Cadangan Strategis Bitcoin Pertama di AS
by Rian Jakawardana


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan