Jun 30, 2025

Strategi Opsi Dorong Bitcoin Menuju ATH Baru? Ini Analisis Terbarunya

Default Featured Image

Bitcoin tak hanya kembali ke angka psikologis $100.000, tapi juga memantik permainan strategi opsi yang bisa mendorong harga ke level tertinggi sepanjang masa (ATH). Di balik reli yang dramatis ini, tersembunyi manuver cerdik dari para trader opsi profesional yang mungkin akan memaksa para short seller mundur teratur.

Harga Naik, Put Option Rontok

Pada 8 Mei 2025, Bitcoin melesat ke $101.000, tertinggi dalam tiga bulan terakhir, dengan kenaikan harian sebesar 4,6%. Lonjakan ini memicu likuidasi senilai $205 juta dari posisi short di pasar futures, sekaligus meluluhlantakkan nilai mayoritas put option (kontrak jual).

Dari total open interest put option sebesar $8,3 miliar, sebanyak 97% berada di bawah harga $101.000 dan hampir dipastikan akan kedaluwarsa tanpa nilai.

Namun, jangan salah tafsir. Tidak semua trader put bertaruh harga turun. Banyak yang menjalankan strategi opsi kompleks, seperti bull put spread, untuk mengambil keuntungan dari stabilnya atau naiknya harga.

Bullish Spread Jadi Senjata Baru

Para trader profesional di Deribit bursa derivatif kripto terbesar kini ramai-ramai menerapkan strategi bullish spread seperti:

* Bull Put Spread: Menjual put di strike price lebih tinggi (misalnya $100K), dan membeli put di strike lebih rendah ($95K) untuk membatasi risiko.
 
* Bull Call Spread & Bull Diagonal Spread: Strategi agresif dengan ekspektasi harga BTC naik hingga melebihi strike call-nya.

Ini adalah sinyal kuat bahwa pasar derivatif kripto sedang “mengunci” arah pergerakan harga ke atas.

“Jika BTC bertahan di atas $100.000, mayoritas strategi ini akan menguntungkan di bulan Mei dan Juni,” ungkap salah satu analis opsi yang tak ingin disebutkan namanya.

Tapi Short Seller Belum Menyerah

Saat ini, total open interest pasar futures Bitcoin mencapai $69 miliar, angka besar yang menunjukkan banyak posisi short masih aktif. Tapi apakah mereka akan bertahan?

Di sinilah skenario menarik terbentuk: jika BTC menembus $105.000, short covering bisa menjadi katalis besar. Trader yang ingin menutup posisi short-nya akan terpaksa membeli BTC kembali, mendorong harga lebih tinggi lagi efek bola salju yang dikenal sebagai short squeeze.

Namun, tak semua short seller mudah terjepit. Mereka yang menjalankan strategi carry trade membeli spot BTC dan menjual futures secara bersamaan terlindungi dari volatilitas. Ini strategi delta netral, yang tidak terlalu terpengaruh oleh naik-turunnya harga.

Carry Trade Kehilangan Daya Tarik

Carry trade hanya menguntungkan jika ada premi besar antara harga futures dan spot. Tapi dalam tiga bulan terakhir, premi futures BTC tetap di bawah 8%, menjadikannya kurang menggiurkan.

Hal ini memperlemah posisi defensif para short seller dan membuka peluang bagi short covering skala besar jika harga melonjak.

Jika Bitcoin mampu menembus $105.000 dalam waktu dekat, probabilitasnya untuk melewati rekor ATH sebelumnya di $109.354 menjadi jauh lebih besar.

Perang Psikologis Dimulai

Saat ini pasar Bitcoin berada di titik genting bukan hanya karena volatilitas harga, tapi karena perang strategi antara bulls dan bears. Opsi derivatif menjadi senjata utama, dan dengan sebagian besar posisi put nyaris tak bernilai, dominasi bulls tampak semakin nyata.

Tapi hati-hati. Seperti biasa dalam dunia kripto, ekspektasi tinggi bisa dengan cepat berubah menjadi volatilitas brutal. Jika tidak ada pemicu baru atau dukungan institusional lanjutan, reli ini bisa kehilangan bahan bakarnya sebelum mencapai rekor baru.

Bitcoin sedang tidak hanya bertarung di pasar spot tapi di medan strategi yang hanya dipahami oleh mereka yang benar-benar siap perang.

Strategi Opsi Dorong Bitcoin Menuju ATH Baru? Ini Analisis Terbarunya
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan