Jun 29, 2025

Spekulasi Insider Trading? Trader Raup $6,8 Juta dari Pengumuman Crypto Trump

Default Featured Image

Dunia kripto kembali diguncang oleh aksi seorang whale misterius yang berhasil mengantongi keuntungan fantastis sebesar $6,8 juta dalam waktu singkat. Trader ini memasang taruhan besar menggunakan leverage 50x di Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) tepat sebelum Presiden AS Donald Trump mengumumkan Crypto Strategic Reserve sebuah langkah yang langsung mendorong harga kripto melonjak tajam.

Namun, yang mengundang tanda tanya adalah seberapa besar kemungkinan ini merupakan insider trading?

Taruhan Berisiko Tinggi, Keuntungan Kilat

Menurut laporan platform analitik HyperDash, whale tersebut mentransfer $5,9 juta dalam USD Coin (USDC) ke bursa derivatif terdesentralisasi Hyperliquid pada 1 Maret untuk membuka posisi long leverage 50x. Posisi pertama dibuka untuk ETH pada 2 Maret pukul 14:49 UTC, hanya 35 menit sebelum pengumuman Trump tentang Crypto Strategic Reserve yang langsung memicu lonjakan harga.

Dengan modal sekitar $4 juta, trader ini menciptakan posisi bernilai $200 juta menggunakan leverage tinggi. Posisi ETH mulai ditutup hanya 16 menit setelah pengumuman suatu waktu yang sangat presisi, hingga menimbulkan spekulasi kuat soal adanya informasi bocoran.

Posisi Bitcoin bahkan lebih menarik. Trader ini sudah mulai masuk ke BTC sejak 1 Maret pukul 22:44 UTC, ketika harga BTC berada di sekitar $86.033. Setelah pengumuman Trump, sebagian besar posisi ditutup pada harga $87.512 hingga $91.399, menghasilkan keuntungan yang menggiurkan.

Hasil akhirnya? Keuntungan lebih dari $6,8 juta hanya dalam hitungan jam.

Insider Trading atau Keberuntungan Murni?

Strategi berisiko tinggi ini memicu spekulasi luas di komunitas kripto. Beberapa pihak menduga adanya insider trading, mengingat penggunaan leverage ekstrem 50x yang bisa langsung terkena likuidasi jika harga BTC atau ETH turun hanya 2%.

Carl Runefelt, pendiri The Moon Show, menyebutnya sebagai “insider trade terbesar yang pernah ia lihat.”

Sementara itu, peneliti kripto FatMan menilai ada kemungkinan insider tersebut hanya mengetahui bahwa pengumuman akan datang, tetapi tidak tahu detail aset mana yang akan disebutkan dalam postingan Trump.

Seorang pengguna X lainnya dengan tegas menyebutnya sebagai tindakan ilegal, mengingat pergerakan pasar yang nyaris bersamaan dengan keputusan sang whale.

Crypto Strategic Reserve dan Dampaknya

Pengumuman Trump soal Crypto Strategic Reserve adalah bagian dari kebijakan yang telah dievaluasi selama beberapa minggu oleh Working Group on Digital Assets, yang dipimpin oleh Bo Hines dan David Sacks sosok yang juga bertanggung jawab atas kebijakan AI dan kripto di Gedung Putih.

Menariknya, pengumuman awal Trump hanya menyebut XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA) sebagai bagian dari reserve ini. BTC dan ETH baru dikonfirmasi sekitar dua jam setelahnya sebagai “inti dari cadangan strategis tersebut.”

Lonjakan harga BTC dan ETH memang terjadi, tetapi tidak secepat lonjakan harga XRP, SOL, dan ADA aset yang pertama kali disebut Trump. Hal ini semakin menguatkan spekulasi bahwa jika sang trader benar-benar memiliki informasi bocoran, seharusnya ia memilih aset yang disebut lebih dulu dalam pengumuman.

White House Crypto Summit: Langkah Berikutnya?

Kasus ini muncul menjelang White House Crypto Summit pada 7 Maret, di mana Trump akan bertemu dengan para pemimpin industri untuk membahas regulasi aset digital dan pengawasan stablecoin. Pertemuan ini kemungkinan akan memberi sinyal kuat terkait arah kebijakan kripto di bawah kepemimpinannya.

Namun, pertanyaan terbesar tetap menggantung: apakah keuntungan fantastis whale ini murni keberuntungan atau permainan informasi orang dalam?

Satu hal yang pasti pasar kripto sekali lagi membuktikan bahwa informasi adalah kekuatan terbesar, dan mereka yang mendapatkannya lebih dulu akan selalu unggul.

Spekulasi Insider Trading? Trader Raup $6,8 Juta dari Pengumuman Crypto Trump
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan