Jun 30, 2025

Somnia Blockchain Capai 1 Juta TPS, Siap Revolusi Industri Game Web3

Default Featured Image

Dalam dunia blockchain yang kerap dihantui oleh masalah skalabilitas dan biaya transaksi yang menjulang, muncul satu nama yang perlahan tapi pasti menarik perhatian publik: Somnia. Di tengah gelombang proyek Layer-1 yang terus bermunculan dengan klaim “cepat dan murah”, Somnia hadir dengan pendekatan yang lebih konkret dan angka yang mengejutkan: lebih dari satu juta transaksi per detik (TPS) di fase testnet-nya.

Bukan hanya sekadar jargon teknis, performa ini membuka pintu bagi jenis aplikasi blockchain yang sebelumnya hanya bisa kita bayangkan: game real-time tanpa lag, limit order books layaknya Binance versi on-chain, hingga sosial media Web3 dengan kepemilikan penuh atas data pengguna. Pertanyaannya, apakah ini awal dari era blockchain performa tinggi, atau hanya angin segar sementara di tengah stagnasi inovasi?

Somnia Bukan Layer-1 Biasa

Diluncurkan oleh Virtual Society Foundation (VSF) dan dibangun oleh Improbable, firma raksasa di bidang metaverse dan AI terdesentralisasi, Somnia membawa DNA berbeda. Ini bukan sekadar jaringan EVM-kompatibel yang mengklaim performa tinggi ini adalah infrastruktur yang dibangun untuk benar-benar menghadirkan real-time internet versi Web3.

Fitur utamanya mencakup:

* MultiStream Consensus: kombinasi unik antara rantai data yang dikendalikan validator dan satu consensus chain berbasis PBFT dan Proof-of-Stake.
 
* Accelerated Sequential Execution: bukan paralelisasi seperti Solana atau Sui, tapi eksekusi ultra-cepat dalam satu inti prosesor lewat EVM bytecode yang dikompilasi ke native x86.
 
* IceDB, database internal yang bukan hanya cepat, tapi juga mengembalikan “performance report” di setiap transaksi fondasi ekonomi biaya yang lebih adil dan terukur.
 
* Streaming Compression: memungkinkan penghematan besar dalam data karena menggunakan histori transaksi sebelumnya sebagai referensi kompresi.

Dengan pendekatan ini, Somnia tak hanya berbicara tentang TPS atau gas fee, tapi tentang kemampuan real-time dalam skala masif, sesuatu yang sebelumnya hanya bisa dicapai oleh platform Web2 terpusat.

$270 Juta dan Misi Web3 Gaming

Yang membuat Somnia berbeda bukan hanya teknologinya, tapi juga komitmen serius terhadap ekosistem. Di Februari 2025, mereka mengumumkan dana ekosistem senilai $270 juta anggaran yang lebih dari cukup untuk mendorong adopsi awal.

Langkah ini dilengkapi oleh:

* Program hibah developer $10 juta
 
* Kolaborasi dengan investor besar seperti Mirana Ventures, Spartan Capital, dan CMT Digital
 
* Dan yang paling menarik: peluncuran Dream Catalyst, akselerator selama 6 bulan khusus untuk game studio, dengan dukungan penuh dari Somnia dan Uprising Labs.

Beberapa proyek andalan dari akselerator ini sudah diumumkan, termasuk:

* Maelstrom dari Uprising Labs, game strategi taktis dengan elemen on-chain yang memperkaya gameplay.
 
* Dark Table CCG, pionir CCG 4-player dengan mekanik lintas-koleksi.
 
* Netherak Demons, RPG aksi dengan perlengkapan dan progres yang sepenuhnya bisa dimiliki dan diperdagangkan oleh pemain.

Dengan pendekatan ini, Somnia ingin menjembatani pengembang Web2 ke dunia Web3 tanpa mengorbankan performa yang selama ini menjadi hambatan terbesar blockchain.

Tidak Hanya Game: DeFi, SocialFi, Hingga Aplikasi Reaktif

Yang menarik dari Somnia adalah fleksibilitasnya. Kecepatan dan efisiensi biaya bukan hanya untuk game; ini membuka peluang besar di sektor-sektor seperti:

* DeFi berbasis limit order books, mirip dengan pengalaman di Binance namun dengan self-custody.
 
* Aplikasi reaktif seperti auction on-chain real-time, game pertarungan langsung, dan reward berbasis lokasi.
 
* SocialFi dan konten lintas platform dengan portabilitas penuh atas audiens dan data.

Bayangkan Twitter tanpa Elon Musk, tapi dengan kecepatan dan kontrol penuh atas data Anda sendiri.

Tantangan di Depan Realita Versus Ekspektasi

Namun, terlepas dari janji-janji indah ini, satu pertanyaan besar tetap menggantung: Bisakah Somnia mempertahankan performanya saat beralih dari testnet ke mainnet? Pengalaman masa lalu dari blockchain seperti Solana dan Aptos menunjukkan bahwa angka testnet tak selalu mencerminkan realitas jaringan publik yang hidup dan padat.

Lebih dari itu, adopsi pengguna juga menjadi faktor krusial. Dengan target satu juta pengguna testnet, Somnia harus mampu mengemas dirinya menjadi lebih dari sekadar teknologi. Ia harus menjadi gerakan layaknya awal mula Ethereum, bukan hanya kumpulan kode yang cepat.

Jalan Menuju “On-Chain Everything”?

Somnia memang masih dalam tahap awal, namun dengan pendekatan yang unik, dukungan finansial masif, dan fokus laser terhadap aplikasi real-time, proyek ini layak mendapat perhatian serius.

Apakah ini akan menjadi Ethereum berikutnya, atau sekadar eksperimen Web3 lain yang gagal di adopsi massal? Waktulah yang akan menjawab. Namun untuk saat ini, Somnia adalah salah satu dari sedikit proyek blockchain yang tak hanya menjanjikan revolusi tapi juga membawa fondasi teknis yang masuk akal untuk mewujudkannya.

Somnia Blockchain Capai 1 Juta TPS, Siap Revolusi Industri Game Web3
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya