Jun 29, 2025

Saylor memprediksi kenaikan monumental Bitcoin di bawah inisiatif kripto Trump

Default Featured Image

Michael Saylor Dukung Usulan Trump untuk Cadangan Kripto Strategis AS

Michael Saylor, Ketua Eksekutif Strategy (sebelumnya MicroStrategy), menyatakan dukungan kuatnya terhadap usulan Presiden Donald Trump untuk menciptakan cadangan strategis kripto, menyebutnya sebagai “program ekonomi terbesar abad ke-21”.

Dalam wawancara dengan CNBC pada 3 Maret, Saylor menepis kekhawatiran terkait volatilitas Bitcoin (BTC) dan membandingkan potensi akuisisi aset ini oleh pemerintah dengan pembelian historis seperti Manhattan dan Alaska, yang terbukti memiliki nilai jangka panjang yang besar.

Ia juga memproyeksikan bahwa kapitalisasi pasar Bitcoin dapat mencapai $200 triliun, dengan pertumbuhan sekitar 20% per tahun.

Peran dalam Ekonomi AS

Saylor, yang perusahaannya telah mencatat keuntungan $2,6 miliar dari kepemilikan Bitcoin tahun ini, mengatakan bahwa ia telah berdiskusi dengan anggota parlemen dari Partai Demokrat dan Republik, serta perwakilan pemerintahan mengenai strategi aset digital.

Ia menekankan bahwa proposal cadangan strategis Trump, yang mencakup Bitcoin dan aset kripto lainnya seperti Solana dan XRP, akan memperkuat industri kripto domestik.

Saylor menggambarkan visi untuk kerangka kerja aset digital yang mencakup:

* Komoditas digital seperti Bitcoin
* Mata uang digital seperti stablecoin
* Sekuritas digital untuk tokenisasi aset Wall Street
* Token digital yang didukung oleh utilitas tertentu

Ia berpendapat bahwa Bitcoin tidak seharusnya dianggap sebagai pesaing dolar AS, melainkan sebagai alternatif terhadap real estat global, saham internasional, serta investasi jangka panjang di pasar keuangan.

Pertumbuhan di Masa Depan

Menanggapi kekhawatiran tentang volatilitas, Saylor menyatakan bahwa tidak ada investor yang pernah mengalami kerugian jika memegang Bitcoin selama minimal empat tahun.

Ia memperkirakan bahwa kapitalisasi pasar Bitcoin bisa tumbuh dari $2 triliun menjadi $20 triliun, dan dalam jangka panjang bisa mencapai $200 triliun dengan pertumbuhan tahunan sebesar 20%.

Saylor juga menyarankan bahwa jika pemerintah AS mengakuisisi 10%-20% dari total pasokan Bitcoin, hal ini bisa membantu mengimbangi utang nasional.

Meskipun detail implementasi masih belum pasti, Saylor yakin bahwa kelompok kerja pemerintah akan memberikan rekomendasi mengenai kerangka aset digital sebelum batas waktu 22 Juli.

Dampak proposal ini terhadap regulasi keuangan, adopsi stablecoin, dan respons Wall Street terhadap tokenisasi aset digital akan menjadi topik diskusi utama bagi para pembuat kebijakan dalam mempertimbangkan integrasi Bitcoin ke dalam strategi cadangan nasional.

Saylor memprediksi kenaikan monumental Bitcoin di bawah inisiatif kripto Trump
by Nona dari Nanovest


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan