Jun 26, 2025

Saham Walmart melonjak 8% Capai Rekor Tertinggi

Default Featured Image

Walmart Inc. menaikkan panduan penjualan tahunan dan prakiraan laba pada hari Kamis, 15 Agustus.  Untuk kedua kalinya tahun ini, didorong oleh konsumen yang berbondong-bondong ke tokonya untuk membeli kebutuhan pokok yang murah, sehingga sahamnya naik delapan persen dan mencapai rekor tertinggi baru selama jam perdagangan.

Perusahaan yang berbasis di Bentonville, Arkansas ini mengalahkan estimasi Wall Street pada kuartal kedua tahun 2024 dan sekarang mengharapkan penjualan bersih naik sebanyak 4,75 persen untuk tahun ini, dibandingkan dengan panduan sebelumnya untuk kenaikan sebanyak empat persen. Perusahaan juga menaikkan target pendapatan operasionalnya.

Saham Walmart naik 8,4 persen dalam perdagangan New York, kenaikan intraday terbesar sejak November 2022. Saham unggulan tersebut naik 31 persen tahun ini (YTD) hingga penutupan hari Rabu, mengungguli kenaikan S&P 500 sebesar 14,4 persen.

Hasil Walmart Q2 dan Prospek 2024

Peritel terbesar di dunia berdasarkan penjualan ini merupakan salah satu jaringan besar AS pertama yang melaporkan hasil triwulanan yang memberikan wawasan tentang kesehatan konsumen, khususnya setelah pemerintah melaporkan penurunan tak terduga di pasar tenaga kerja, yang menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya resesi.

Meskipun inflasi di atas rata-rata selama beberapa tahun, Walmart menunjukkan bahwa belanja konsumen tetap tangguh. Inflasi juga menunjukkan tanda-tanda moderasi. “Kami belum melihat adanya tekanan tambahan pada kesehatan konsumen dalam bisnis kami,” kata John David Rainey, Chief Financial Officer (CFO) di Walmart.

Penjualan Walmart di AS yang sebanding, yang menggabungkan penjualan daring dan penjualan di toko yang telah buka setidaknya selama satu tahun, naik 4,2 persen, mengalahkan kenaikan 3,3 persen yang diperkirakan analis. Permintaan yang kuat untuk makanan segar, khususnya produk pertanian dan daging berkualitas tinggi, mendorong penjualan tersebut.

Perusahaan mencatat bahwa pelanggan berpendapatan tinggi, terutama mereka yang berpenghasilan lebih dari $100.000 per tahun, memberikan kontribusi signifikan terhadap penjualan perabot rumah, peralatan, pakaian, dan mainan, yang mengarah pada peningkatan pangsa pasar yang luas dalam kategori ini.

Pengecer melaporkan peningkatan keanggotaan dan pendapatan lain sebesar 16 persen selama kuartal tersebut, yang berkontribusi pada peningkatan penjualan daring AS sebesar 22 persen. Bisnis Walmart di AS menghasilkan 60 persen dari penjualan tahunannya yang hampir mencapai $650 miliar.

Bahan makanan, yang menghasilkan sekitar 60 persen dari penjualan Walmart di AS, terus berkembang pesat, dan pengecer tersebut memperoleh lalu lintas, pangsa pasar, dan pembeli di seluruh kelompok pendapatan.

Walmart memperkirakan laba per saham tahunan yang disesuaikan antara $2,35 dan $2,43 dan penjualan bersih konsolidasi tumbuh dari 3,75 persen menjadi 4,75 persen. Kedua perkiraan tersebut lebih tinggi dari ekspektasi sebelumnya sebesar $2,23 hingga $2,37 per saham dan pertumbuhan penjualan tiga persen hingga empat persen.

Laba kuartal kedua Walmart adalah 67 sen per saham, mengalahkan ekspektasi analis sebesar 65 sen. Pendapatan keseluruhan naik 4,8 persen menjadi $169,3 miliar, mengalahkan perkiraan Wall Street sebesar $168,53 miliar.

Penjualan internasional naik 8,3 persen dipimpin oleh Walmex dan Tiongkok. Pertumbuhan penjualan yang sebanding di Tiongkok meningkat 13,8 persen karena kekuatan di Sam’s Club dan dalam e-commerce. Walmex melihat penjualan yang kuat dalam makanan dan barang habis pakai.

Penjualan barang dagangan umum perusahaan tumbuh setelah 11 kuartal berturut-turut mengalami penurunan. Kategori ini memiliki margin yang lebih tinggi dan menyeret bisnis dalam beberapa tahun terakhir karena konsumen mengurangi barang-barang yang tidak penting. Walmart mengatakan bahwa berbagai macam produk ini menarik konsumen.

Saham Walmart melonjak 8% Capai Rekor Tertinggi
by Atikah


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan