Saham Tesla naik pada Rabu pagi setelah perusahaan mendapat persetujuan dari California untuk menggunakan mobil listriknya sebagai transportasi bagi karyawannya. Langkah ini dianggap sebagai langkah awal menuju peluncuran layanan robotaxi.
Tesla menerima izin dari California Public Utilities Commission pada Selasa, yang memungkinkan perusahaan mengangkut karyawan menggunakan kendaraan milik perusahaan. Meskipun ini bisa dikaitkan dengan rencana robotaxi Tesla, izin ini lebih terkait dengan layanan taksi, bukan kendaraan otonom sepenuhnya.
CEO Elon Musk sebelumnya mengatakan bahwa layanan Full Self-Driving (FSD) tanpa pengawasan akan tersedia di Austin, Texas, pada Juni sebagai layanan berbayar. Musk juga mengklaim bahwa pengujian robotaxi akan dilakukan di berbagai kota di AS sebelum akhir tahun ini.
Saham Tesla dan Reaksi Analis
Pada perdagangan Rabu, saham Tesla naik 4,7% menjadi 235,86. Namun, analis dari Baird tetap mempertahankan pandangan “bearish fresh pick” setelah mengunjungi lini produksi baterai Tesla di pabrik Texas dan bertemu dengan tim investor relations perusahaan.
Baird juga menurunkan estimasi pengiriman kendaraan untuk kuartal pertama (Q1) dan kuartal kedua (Q2), serta menyesuaikan perkiraan pengiriman tahunan karena waktu henti produksi Model Y Launch Series. Meski demikian, Baird tetap memberikan peringkat “outperform” dengan target harga $370 untuk saham Tesla.
Sementara itu, analis Cantor Fitzgerald, Andres Sheppard, menaikkan peringkat Tesla menjadi “overweight” dari sebelumnya “neutral”, dengan target harga $425. Sheppard, yang baru saja mengunjungi pusat data AI Cortex Tesla dan lini produksi pabriknya, menilai bahwa dengan saham Tesla turun sekitar 45% tahun ini, ini bisa menjadi peluang masuk yang menarik bagi investor jangka panjang yang siap menghadapi volatilitas pasar.
Namun, pada Selasa, saham Tesla anjlok 5,3% menjadi 225,31 setelah muncul laporan dari China mengenai permintaan yang lemah untuk Model Y yang diperbarui. Beberapa analis juga memangkas target harga dan estimasi pengiriman serta laba, dengan alasan penurunan citra merek di AS dan Eropa.
Kompetisi dengan Nvidia dan GM
Di sisi lain, Nvidia (NVDA) mengumumkan pada Selasa bahwa mereka bekerja sama dengan General Motors (GM) untuk mengembangkan armada mobil otonom mereka di masa depan. Hal ini bisa menjadi pukulan bagi ekspektasi beberapa analis yang berharap Tesla akan melisensikan teknologi FSD-nya ke produsen mobil lain.
CEO Nvidia, Jensen Huang, mengatakan bahwa “era kendaraan otonom telah tiba” dalam konferensi GTC pada Selasa.