Lonjakan Permintaan Identitas Digital Jadi Tulang Punggung Pertumbuhan
Perusahaan keamanan siber Okta Inc. (NASDAQ: OKTA) resmi menaikkan proyeksi pendapatan dan laba tahunan mereka setelah mencatat lonjakan permintaan atas layanan autentikasi dan manajemen identitas digital.
Kabar ini membuat saham Okta melonjak hampir 7% dalam perdagangan after-hours, mencerminkan optimisme investor terhadap prospek industri keamanan siber yang makin krusial di tengah gempuran ancaman berbasis kecerdasan buatan (AI).
Dalam laporan terbarunya, Okta memperkirakan pendapatan fiskal 2026 mencapai $2,88 miliar hingga $2,89 miliar, naik dari proyeksi sebelumnya di kisaran $2,85 miliar hingga $2,86 miliar.
Selain itu, proyeksi laba per saham juga ditingkatkan menjadi $3,33–$3,38, lebih tinggi dari estimasi awal $3,23–$3,28.
“Keamanan identitas kini menjadi kebutuhan fundamental setiap perusahaan. Dengan meningkatnya aktivitas pelaku ancaman, perusahaan tidak bisa lagi menunda investasi dalam proteksi identitas digital,” ungkap Eric Kelleher, Chief Operating Officer Okta, kepada Reuters.
Laporan Keuangan yang Menguatkan Optimisme
Pada kuartal kedua yang berakhir 31 Juli, Okta mencatat pendapatan naik 13% menjadi $728 juta, jauh melampaui estimasi analis sebesar $711,8 juta. Laba per saham yang disesuaikan juga tercatat 91 sen, lebih tinggi dari perkiraan konsensus di 84 sen.
Bahkan untuk kuartal ketiga, Okta memperkirakan pendapatan $728–$730 juta, lebih tinggi dari ekspektasi analis ($722,9 juta). Proyeksi laba per saham kuartalan di kisaran 74–75 sen pun tetap solid, sesuai dengan ekspektasi pasar.
Faktor Pendorong: AI, SSO, dan Kontrak Sektor Publik
Lonjakan kebutuhan terhadap single sign-on (SSO), multi-factor authentication (MFA), serta solusi berbasis AI yang ditawarkan Okta menjadi kunci pertumbuhan. Teknologi ini membantu perusahaan mengelola akses aplikasi secara lebih aman sekaligus memantau ancaman secara real-time.
Menariknya, sektor publik kini menjadi penyumbang penting. Kelleher mengungkapkan bahwa 5 dari 10 kontrak terbesar Okta di kuartal kedua berasal dari lembaga pemerintah, termasuk salah satu kesepakatan dengan Departemen Pertahanan AS (DoD).
Hal ini mengindikasikan bahwa bukan hanya perusahaan swasta, melainkan juga instansi pemerintah melihat identitas digital sebagai “garis depan” pertahanan siber.
Mengapa Penting untuk Investor dan Industri?
Kenaikan proyeksi Okta sejalan dengan tren global: meningkatnya serangan siber yang kini semakin canggih berkat AI generatif. Laporan IBM Security 2024 menyebutkan biaya rata-rata pelanggaran data sudah mencapai $4,88 juta per insiden, naik lebih dari 15% dalam tiga tahun terakhir.
Tak heran, belanja keamanan siber global diperkirakan tembus $215 miliar pada 2024 menurut Gartner, dengan segmen identitas digital menjadi salah satu prioritas utama.
Bagi investor, Okta kini dipandang sebagai salah satu pemain utama di pasar Identity and Access Management (IAM), yang nilainya diproyeksikan mencapai $41 miliar pada 2030.
Saham Okta yang sempat tertekan pada 2022 kini mulai menunjukkan tanda pemulihan, terutama jika perusahaan terus mempertahankan momentum pertumbuhan laba bersih.
Identitas Digital, Bukan Lagi Opsi Tambahan
Kisah Okta menggambarkan perubahan fundamental dalam dunia bisnis modern. Jika dulu keamanan siber dianggap biaya tambahan, kini ia menjadi strategi inti demi keberlangsungan bisnis.
Dengan ancaman AI yang terus berevolusi, perusahaan tanpa proteksi identitas digital ibarat rumah tanpa kunci di tengah kota yang rawan pencurian.
Investor, analis, hingga pelaku bisnis patut mencermati tren ini. Okta telah memberi sinyal jelas: permintaan terhadap solusi keamanan identitas digital baru saja memasuki fase akselerasi.