Di tengah kegelisahan pasar dan gejolak geopolitik, pemerintahan Trump kini serius mempertimbangkan untuk membeli saham di Intel, raksasa semikonduktor AS. Langkah ini bukan sekadar investasi melainkan simbol bergesernya AS menuju model hibrida antara kapitalisme dan kontrol negara.
Mengapa Intel? Dan Kenapa Sekarang?
Intel sedang menghadapi tekanan berat:
- Proyek mega pabrik di Ohio, yang semula dijanjikan mampu menjadi pusat chip terbesar dunia, justru terhambat dan tertunda berkali-kali.
- Intel kehilangan pangsa pasar di era AI, kalah bersaing dengan Nvidia dan AMD.
- Di bawah pimpinan CEO baru Lip-Bu Tan (mulai Maret 2025), perusahaan berupaya melakukan turnaround, tetapi tertatih di tengah biaya tinggi dan sulitnya menemukan pelanggan Foundry.
Seorang analis dari Gabelli Funds menilai kemungkinan intervensi pemerintah karena Trump ingin meningkatkan manufaktur domestik dan memperkuat penciptaan lapangan kerja di sektor strategis.
Reaksi Pasar: Optimisme Sekaligus Keraguan
Setelah laporan pertama Bloomberg keluar, saham Intel langsung melonjak lebih dari 7% dalam perdagangan reguler, dan bertambah 2–2,6% di sesi setelah jam kerja.
Ini adalah contoh dramatis bagaimana pasar merespons signal dukungan negara, meskipun detail kesepakatan jumlah saham, harga, atau mekanismenya masih samar dan belum diumumkan resmi.
Kenapa Trump Melirik Intel Lagi?
Langkah ini merupakan kelanjutan dari strategi Trump yang kian mendekati state capitalism:
- Ia sebelumnya memfasilitasi pengaturan untuk Nvidia dan MP Materials (produsen rare earth) melalui model “golden share”.
- Kesepakatan semacam ini bisa menciptakan insentif agar perusahaan seperti Nvidia, AMD, atau Apple menggunakan fasilitas foundry Intel, misalnya melalui tarif khusus.
Intel dan China: Ketegangan Jelang Titik Didih
Sebelumnya, Trump bahkan menuntut pengunduran diri CEO Intel, Lip-Bu Tan, atas investasi Tan di perusahaan teknologi Tiongkok beberapa disebut terhubung dengan militer negara itu.
Namun pertemuan mereka di Gedung Putih pada pekan ini menunjukkan arah baru daripada konflik, kini membuka pintu bagi kerja sama finansial strategis.
Tambahan Konteks: CHIPS Act & Peran Intel di Ekosistem Nasional
Intel adalah penerima terbesar bantuan pemerintah di bawah CHIPS and Science Act, dengan total potensi dana mencapai miliaran dolar dengan harapan AS memperkuat kemandirian manufaktur chip.
Namun prospek bantuan tambahan seperti investasi pemerintah melalui saham langsung akan menjadi pelengkap penting untuk mengkonsolidasikan peran Intel sebagai benteng teknologi kritikal nasional.
Ringkasan Berkelas:
Fakta Utama | Penjelasan |
Intervensi Langsung | Trump mempertimbangkan saham di Intel, bukan sekadar bantuan biasa. |
Pendorong Strategis | Upaya memperkuat industri chip AS dan mengurangi ketergantungan eksternal. |
Dampak Finansial Segera | Saham Intel melonjak nyaris 10% dalam kurun satu hari. |
Konteks Geopolitis & Bisnis | Perpaduan tekanan terhadap China, perlindungan nasional, dan kebutuhan teknologi. |
Warisan Kebijakan Publik | Kesepakatan potensial ini melanjutkan pola proyek strategis seperti pada MP Materials. |
Ini bukan sekadar ‘bailout’ atau intervensi biasa. Jika benar terjadi, langkah Trump membeli saham Intel menjadi sinyal baru dalam politik ekonomi Amerika di mana keamanan nasional dan domestik kini seolah menjadi alasan pembenaran utama untuk meredefinisi bingkai kapitalisme ideal.