Mar 12, 2024

Saatnya Altseason? Analisis Terkini dan Peluang dari Kripto Alternatif

Analisis Terkini dan Peluang dari Kripto Alternatif-min

Pasar kripto kembali memanas, menandakan awal yang mungkin dari apa yang disebut sebagai ‘Altseason’, atau musim di mana aset kripto alternatif mengalami kenaikan nilai yang signifikan. Kali ini, dua fenomena yang saling berkaitan telah menarik perhatian para investor dan analis di seluruh dunia.

Pertama, kita menyaksikan Bitcoin yang baru saja mencatatkan rekor tertinggi baru di angka $72,709. Namun, di balik gemerlapnya rekor Bitcoin, terdapat pergerakan yang lebih halus namun penting, yaitu kenaikan tajam dalam aktivitas dan performa altcoin, khususnya memecoins dan aset bertema AI, yang telah mencuri perhatian pasar dalam beberapa minggu terakhir.

Analisis data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa total kapitalisasi pasar kripto telah menembus angka $2.5 triliun, dengan altcoin menyumbang lebih dari $1.1 triliun dari total tersebut.

Pergerakan ini mencerminkan minat investor yang tumbuh pada kelas aset kripto selain Bitcoin, dan pertumbuhan sekitar 64% dalam tiga bulan terakhir ini menegaskan kekuatan altcoin di pasar.

Mengamati lebih jauh, beberapa koin tertentu menunjukkan potensi yang luar biasa. Di antara para pemain utama adalah The Graph Protocol (GRT), Decentraland (MANA), dan Fetch.Ai (FET), yang semuanya menunjukkan indikator teknis bullish yang kuat.

Sebagai contoh, GRT menampilkan kenaikan volume bullish yang dapat mendorong harganya mencapai $1, sementara MANA berada di ambang mencapai milestone $1 berkat divergensi bullish pada DMI.

Dalam keadaan pasar seperti ini, sebuah pertanyaan muncul, yaitu Apakah kita benar-benar berada di ambang Altseason? Indikator Altcoin Season Index dari Blockchain Center menunjukkan bahwa 69% dari 50 altcoin teratas telah melampaui performa Bitcoin dalam 90 hari terakhir, mendekati ambang batas 75% yang menandakan Altseason.

Namun, sebagian analis percaya bahwa kita belum sepenuhnya memasuki musim altcoin, meskipun ada kemungkinan besar akan terjadi dalam waktu dekat.

Sementara itu, pemain kunci lainnya seperti Dogecoin (DOGE) dan Polygon (MATIC), yang telah mencatatkan keuntungan besar di masa lalu, mengingatkan kita pada potensi eksplosif dari Altseason. Peningkatan tajam Dogecoin pada tahun 2021 dan kenaikan 150x MATIC menjadi bukti dari apa yang mungkin terjadi ketika Altseason benar-benar tiba.

Dalam lanskap yang terus berubah dari pasar kripto, satu hal yang pasti, yaitu peluang untuk keuntungan yang signifikan ada di depan mata, terutama bagi mereka yang dapat menavigasi kompleksitas dan volatilitas pasar dengan keahlian.

Apakah kita berada di ambang Altseason atau tidak, kegembiraan di sekitar altcoin dan potensi mereka untuk keuntungan besar tetap menjadi topik yang tidak boleh dilewatkan oleh siapa pun yang terlibat dalam dunia kripto.

Saatnya Altseason? Analisis Terkini dan Peluang dari Kripto Alternatif
by Rendy Andriyanto

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan