Jun 28, 2025

Revolusi Kripto di Bolivia: Layanan Kustodi USDT Resmi Diluncurkan

Default Featured Image

Bolivia, yang sebelumnya dikenal dengan pendekatannya yang ketat terhadap mata uang digital, kini kembali menjadi sorotan dengan langkah terbarunya dalam adopsi kripto. Salah satu bank besar negara ini, Banco Bisa, meluncurkan layanan kustodi yang memungkinkan transaksi menggunakan stablecoin Tether (USDT). Langkah ini menandai perubahan signifikan dalam regulasi keuangan Bolivia, yang pada tahun 2014 melarang penggunaan kripto.

### Banco Bisa Buka Layanan Kripto yang Aman dan Terkontrol

Banco Bisa mengumumkan bahwa layanan barunya tidak hanya memungkinkan nasabah menyimpan USDT, tetapi juga melakukan pembelian, penjualan, dan transfer kripto dengan kemudahan dari satu platform. Dalam langkah yang dianggap berani namun terstruktur ini, bank juga menegaskan bahwa seluruh transaksi akan dilakukan dalam pengawasan penuh regulator, sehingga keamanan dana nasabah menjadi prioritas utama.

Yvette Espinoza, perwakilan dari otoritas pengawas keuangan Bolivia, ASFI, mendukung penuh inisiatif ini. Espinoza mengatakan bahwa layanan kustodi ini memungkinkan nasabah melakukan transaksi kripto dalam kerangka hukum Bolivia. Dengan regulasi yang lebih jelas, risiko interaksi dengan pasar kripto ilegal atau tidak aman pun dapat diminimalkan. Bank juga menerapkan proses verifikasi ketat bagi penggunanya, yang diharapkan memberikan ketenangan dan perlindungan bagi masyarakat Bolivia.

### Perubahan Sikap Bolivia terhadap Kripto di Tahun 2024

Bolivia melarang penggunaan kripto pada tahun 2014. Saat itu, pemerintah menganggap mata uang digital sebagai ancaman potensial bagi stabilitas ekonomi nasional, serta melindungi warga dari risiko keuangan akibat volatilitas pasar yang tinggi. Namun, dengan perkembangan pesat di ekosistem kripto dan potensi manfaat ekonomi yang lebih luas, Bolivia mulai melonggarkan aturan ketatnya di pertengahan 2024.

Pada bulan Juni 2024, Bolivia mencabut larangan penggunaan Bitcoin dan kripto lainnya, memungkinkan lembaga keuangan untuk melakukan transaksi berbasis aset digital. Kebijakan baru ini bertujuan untuk mendorong perekonomian nasional dan menyesuaikan regulasi Bolivia dengan negara-negara Amerika Latin lainnya yang lebih ramah terhadap kripto, seperti El Salvador dan Brasil.

!



Artikel lainnya