Jun 29, 2025

Pump.fun Anjlok 80% dari Puncak, Era Keemasan Memecoin di Solana Mulai Redup?

Default Featured Image

Platform Pump.fun, yang sempat menjadi pusat euforia memecoin di Solana, kini menghadapi penurunan drastis. Berdasarkan data Dune Analytics, jumlah token baru yang berhasil melewati mekanisme bonding curve di Pump.fun merosot lebih dari 80% dari puncaknya pada Januari 2024.

Pada 23-24 Januari, sekitar 1.200 token per hari berhasil menyelesaikan proses bonding, yang memungkinkan mereka terdaftar di bursa terdesentralisasi (DEX) seperti Raydium. Namun, angka tersebut anjlok menjadi hanya sekitar 200 token per hari pada 26 Februari.

Apakah ini tanda bahwa kegilaan memecoin di ekosistem Solana mulai kehilangan momentumnya?

Dari 70.000 ke 25.000: Lonjakan Berakhir?

Jika dilihat secara keseluruhan, peluncuran token di Pump.fun, baik yang menyelesaikan proses bonding maupun tidak, mengikuti tren penurunan yang sama. Dari 70.000 peluncuran pada 23 Januari, angka ini turun drastis menjadi 25.000 pada 26 Februari.

Keberhasilan Pump.fun sebelumnya sangat dipengaruhi oleh lonjakan besar dalam ekosistem Solana, yang mengalami pertumbuhan eksplosif pada tahun 2024. Total value locked (TVL) di jaringan Solana melonjak dari $1,4 miliar menjadi lebih dari $9 miliar dalam kurun waktu satu tahun, menurut data DefiLlama.

Namun, awal 2025 membawa tantangan besar bagi memecoin Solana. Sentimen pasar mulai memburuk, terutama setelah serangkaian skandal dan manipulasi harga yang merugikan banyak investor ritel.

Skandal Memecoin: Dari LIBRA hingga TRUMP

Penurunan minat terhadap memecoin di Solana sebagian besar dipicu oleh kasus-kasus insider trading dan kerugian besar di kalangan investor ritel.

* LIBRA – Pada 14 Februari, Libra (LIBRA), memecoin yang diklaim memiliki hubungan dengan Presiden Argentina Javier Milei, mengalami kejatuhan kapitalisasi pasar sebesar $4,4 miliar hanya dalam beberapa jam setelah peluncurannya.
* TRUMP – Sejak Januari, sekitar 800.000 dompet kripto kehilangan total $2 miliar dalam skandal memecoin Official Trump (TRUMP), yang disebut sebagai puncak dari permainan insider trading.

Menanggapi kasus Libra, salah satu co-founder Pump.fun, Alon, mengungkapkan kemarahannya dalam unggahan di X (Twitter) pada 17 Februari.

“Saya jijik dengan apa yang terjadi pada Libra. Pump.fun didesain untuk mendemokratisasi penciptaan koin dengan memberikan keamanan dan keadilan dalam setiap peluncuran.”

Namun, skandal tidak berhenti di situ. Bahkan Pump.fun sendiri menjadi korban peretasan. Pada 26 Februari, akun X Pump.fun diretas dan digunakan untuk mempromosikan token palsu bernama “PUMP” serta proyek penipuan lainnya.

Apakah Memecoin di Solana Sudah Kehilangan Daya Tarik?

Meskipun tahun 2024 menjadi puncak kejayaan memecoin di Solana, banyak analis kini mulai mempertanyakan apakah tren ini masih berkelanjutan.

Menurut laporan Messari, pertumbuhan pendapatan aplikasi di Solana pada kuartal keempat 2024 naik 213%, sebagian besar didorong oleh spekulasi memecoin. Namun, tanpa fundamental yang kuat, pasar memecoin sangat rentan terhadap manipulasi harga dan insider trading, yang pada akhirnya menimbulkan skeptisisme dari investor ritel.

Analis Westie dari Blockworks menilai bahwa skandal TRUMP adalah contoh nyata bagaimana permainan orang dalam (insider game) mencapai puncaknya, dan ini bisa menjadi titik balik bagi ekosistem Solana.

Jika minat terhadap memecoin terus merosot, ekosistem Solana harus mencari sumber pertumbuhan baru di luar spekulasi aset digital berbasis tren semata.

Akankah Pump.fun Bangkit Kembali?

Saat ini, Pump.fun menghadapi ujian besar. Dengan kepercayaan pasar yang mulai menurun, pertanyaan utama yang muncul adalah apakah platform ini dapat membangun kembali reputasinya dan tetap menjadi motor utama bagi tren memecoin di Solana.

Apakah ini hanya fase sementara sebelum memecoin kembali bangkit, atau justru awal dari berakhirnya era spekulasi besar di ekosistem Solana?

Jawabannya akan sangat bergantung pada bagaimana pelaku pasar dan pengembang di Solana menanggapi tren ini apakah mereka bisa memperbaiki transparansi dan membangun proyek yang lebih berkelanjutan, atau sekadar menunggu hype baru untuk kembali menggerakkan pasar?

Pump.fun Anjlok 80% dari Puncak, Era Keemasan Memecoin di Solana Mulai Redup?
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan