Jul 24, 2025

Produksi iPhone Melejit 53% di India, Apple Reduksi Ketergantungan pada Cina

Apple Inc. (NASDAQ: AAPL), raksasa teknologi yang telah lama menjadi barometer kekuatan konsumen global, kini memindahkan fokus produksi iPhone ke arah timur. Berdasarkan data terbaru dari Canalys, Apple mencatat lonjakan produksi iPhone sebesar 53% secara tahunan di India selama paruh pertama 2025 mencapai 23,9 juta unit.

Angka ini bukan sekadar statistik; ini adalah sinyal keras tentang ke mana arah globalisasi Apple bergerak saat ini.

India: Dari Mitra Pinggiran Menjadi Pilar Produksi

Lonjakan produksi tersebut menempatkan India sebagai kontributor utama dalam rantai pasok global Apple. Kini, sekitar 16% hingga 17% dari produksi iPhone dunia berasal dari negara tersebut, naik drastis dari posisi yang nyaris nol hanya beberapa tahun lalu.

Lebih dari itu, Apple bahkan telah memproduksi model premium seperti iPhone 16 Pro secara lokal langkah yang sebelumnya hanya dilakukan di fasilitas elite di Cina dan beberapa bagian Eropa.

Target berikutnya? Menurut berbagai proyeksi analis manufaktur, India bisa menyumbang hingga 25% dari produksi global Apple pada 2027. Ini bukan semata efisiensi produksi, tetapi juga bagian dari upaya Apple untuk mengurangi ketergantungan pada Cina di tengah ketegangan geopolitik dan risiko rantai pasok yang terus meningkat.

Penurunan Pasar Inti: AS dan Cina Melambat

Strategi ekspansi ini muncul pada saat Apple mulai merasakan tekanan di dua pasar intinya Amerika Serikat dan Tiongkok. Di AS, konsumen cenderung menahan diri untuk mengganti perangkat, memperpanjang siklus penggantian, dan lebih selektif dalam pengeluaran akibat ketidakpastian ekonomi pasca-COVID.

Di sisi lain, penjualan iPhone di Tiongkok menunjukkan tren penurunan, ditambah dengan meningkatnya kompetisi dari merek lokal seperti Huawei dan Xiaomi yang kini gencar menyasar segmen premium.

Kondisi ini menjadikan India bukan hanya sebagai basis manufaktur, tetapi juga sebagai pasar baru yang potensial. Canalys mencatat, Apple telah masuk dalam lima besar merek smartphone di India.

Pendapatan iPhone di negara tersebut melonjak 28% secara tahunan pada kuartal pertama 2025, didorong oleh peningkatan adopsi perangkat premium dan strategi pembiayaan yang agresif.

Apple vs Pasar: Siapa Mengejar Siapa?

Meski iPhone 17 belum diluncurkan, lonjakan produksi ini menunjukkan kesiapan Apple dalam memanfaatkan permintaan di negara berkembang dan mengurangi ketergantungan terhadap pasar mapan yang mulai jenuh.

Tapi pertanyaan kritisnya adalah: apakah lonjakan produksi ini akan dibarengi dengan lonjakan permintaan?

Secara global, pengiriman unit iPhone naik 13% di kuartal pertama mengungguli pasar smartphone secara keseluruhan yang hanya tumbuh tipis. Namun, tanpa dukungan pertumbuhan organik di AS dan Tiongkok, Apple perlu memastikan bahwa pertumbuhan di India dan negara berkembang lainnya mampu menutup celah tersebut.

Implikasi Investasi dan Geopolitik

Langkah Apple memperdalam kehadirannya di India juga sejalan dengan tren global onshoring dan diversifikasi rantai pasok, terutama dalam konteks ketegangan dagang AS–Tiongkok dan dorongan pemerintahan Trump untuk “mengembalikan” manufaktur ke wilayah-wilayah sekutu.

Secara taktis, Apple juga menempatkan dirinya dalam posisi yang lebih tahan terhadap perubahan regulasi dan tarif.

Namun, bagi investor, lonjakan produksi ini belum tentu langsung berdampak pada pendapatan. Fokus akan tertuju pada laporan keuangan kuartalan mendatang. Apakah peningkatan produksi ini hanya cerminan dari optimisme yang berlebihan, atau justru cerminan dari pergeseran strategis Apple yang mampu menjaga profitabilitasnya dalam jangka panjang?

Apple kini bukan hanya membuat iPhone di India, tetapi sedang menanamkan masa depannya di sana. Di saat permintaan dalam negeri AS melemah dan pasar Tiongkok melesu, India hadir sebagai pahlawan baru baik sebagai produsen maupun sebagai pasar.

Tapi di dunia yang didorong oleh margin dan ekspektasi, satu pertanyaan tetap menggantung: apakah lonjakan produksi ini akan membawa Apple lebih dekat ke tonggak pertumbuhan berikutnya atau justru menjadi pertaruhan berisiko tinggi?

 

Produksi iPhone Melejit 53% di India, Apple Reduksi Ketergantungan pada Cina
by Kiki A. Ramadhan

0 comments


Artikel lainnya