Prediksi Baru dari Wall Street: Bitcoin Bisa Tembus $200.000 pada 2025
Harga Bitcoin (BTC) terus menunjukkan momentum kuat, dengan kenaikan lebih dari 13% dalam sepekan terakhir hingga mendekati rekor tertinggi di $124.500. Tren positif ini memperkuat keyakinan sejumlah lembaga keuangan global bahwa Bitcoin masih memiliki ruang besar untuk melanjutkan reli hingga tahun depan.
Beberapa bank ternama seperti Citigroup, JPMorgan, Standard Chartered, dan VanEck kompak memperkirakan bahwa harga Bitcoin berpotensi menembus level baru yang belum pernah tercapai sebelumnya — dengan proyeksi tertinggi mencapai $200.000 pada akhir 2025.
Citigroup memperkirakan harga Bitcoin akan menutup tahun 2025 di sekitar $133.000, naik sekitar 9% dari posisi saat ini. Kenaikan ini diperkirakan didorong oleh arus masuk dana yang stabil dari produk ETF Bitcoin berbasis spot dan meningkatnya minat perusahaan dalam mengalokasikan dana ke aset digital. Citi menilai kombinasi dua faktor ini akan menjadi pendorong utama reli harga Bitcoin berikutnya. Namun, mereka juga memperingatkan skenario pesimistis: jika tekanan ekonomi global meningkat, harga Bitcoin bisa terkoreksi hingga $83.000.
Sementara itu, analis dari JPMorgan Chase menilai bahwa Bitcoin masih undervalued dibandingkan emas. Berdasarkan rasio volatilitas, JPMorgan memperkirakan nilai wajar Bitcoin bisa mencapai $165.000 agar setara dengan kapitalisasi pasar emas yang kini mencapai sekitar $6 triliun. Mereka juga mencatat bahwa korelasi Bitcoin dengan emas semakin erat, dan penurunan kinerja emas di masa depan berpotensi menjadi katalis bagi lonjakan harga BTC, terutama di tengah tren penurunan suku bunga The Federal Reserve.
Pandangan paling optimistis datang dari Standard Chartered, yang memperkirakan Bitcoin dapat menembus $200.000 pada Desember 2025. Bank ini menilai arus masuk ETF yang rata-rata mencapai $500 juta per minggu, serta pelemahan dolar AS dan meningkatnya likuiditas global, bisa memicu reli parabola seperti yang terjadi pada 2020–2021.
Tak ketinggalan, VanEck memprediksi Bitcoin akan menembus $180.000 pada tahun depan, dengan alasan efek halvingApril 2024 yang mengurangi pasokan di tengah lonjakan permintaan dari ETF. Secara historis, reli besar Bitcoin sering terjadi dalam rentang 12 hingga 18 bulan setelah halving, dan saat ini posisi pasar sudah mendekati fase tersebut.
Dengan berbagai faktor positif mulai dari permintaan institusional, kebijakan moneter longgar, hingga efek halving, tahun 2025 bisa menjadi momen penting bagi Bitcoin untuk mencetak sejarah baru di atas $200.000.