Mar 14, 2024

Perusahaan-perusahaan Raksasa Bersiap Memborong Bitcoin

Perusahaan-perusahaan Raksasa Bersiap Memborong Bitcoin

Matt Hougan selaku manajer aset kripto dari Bitwise mengatakan bahwa beberapa institusi dan perusahaan dengan aset triliunan dolar bersiap untuk membeli ETF Bitcoin spot pada bulan Juni tahun ini.

Dalam memo investasi tanggal 9 Maret yang dikirim kepada para investor, Matt Hougan mengungkap bahwa Bitwise sedang terlibat dalam diskusi “due diligence” dengan perusahaan-perusahaan besar hingga konsultan institusional.

Dalam sesi diskusi tersebut, beberapa perusahaan besar menunjukkan ketertarikan besar untuk meningkatkan eksposur perusahaan terhadap Bitcoin (BTC) dalam beberapa bulan mendatang.

Hougan juga menambahkan bahwa Bitwise telah mengkonfirmasi minat dari berbagai investor seperti ritel, hedge fund, perusahaan modal ventura, hingga perusahaan keluarga untuk meningkatkan alokasi dana mereka ke dalam ETF Bitcoin spot.

Hal ini menunjukkan adanya antusiasme besar dari berbagai sektor industri terhadap investasi dalam aset kripto, khususnya Bitcoin. Kondisi tersebut tentunya akan berdampak pada harga BTC di masa mendatang dan meningkatkan potensi pertumbuhan di pasar ETF Bitcoin.

Antusiasme besar tersebut diduga menjadi penyebab harga Bitcoin naik lebih dari 50% sejak bulan Januari yakni sekitar $45,603 dan saat ini ini harga Bitcoin telah mencapai $73.217.

Meskipun ETF Bitcoin telah menghasilkan arus masuk hampir $9 miliar sejak awal peluncurannya, Hougan memperkirakan arus masuk 10 produk ETF Bitcoin spot yang telah disetujui akan meningkat lebih lanjut pada kuartal kedua tahun ini dan menjadi momen bersejarah Bitcoin dan kripto lainnya.

Dia juga memperkirakan bahwa perusahaan besar dan institusi keuangan lainnya akan ikut mengalokasikan dana besar ke ETF Bitcoin, sehingga dapat meningkatkan likuiditas pasar dan harga Bitcoin.

Bahkan, pada 8 Maret lalu, BlackRock salah satu perusahaan manajemen aset terbesar berhasil menyaingi MicroStrategy, perusahaan bisnis intelijen dalam hal kepemilikan ETF Bitcoin yakni senilai $13,5 miliar. 

Peristiwa tersebut membuktikan jika dana institusi semakin memperbesar eksposur mereka terhadap Bitcoin. Selain itu, arus masuk yang signifikan menunjukkan kepercayaan yang kuat dalam potensi pertumbuhan aset kripto sebagai bagian dari strategi investasi.

Perusahaan-perusahaan Raksasa Bersiap Memborong Bitcoin
by Mohammad Alparidzy

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan