Jun 29, 2025

Peringkat analis Bloomberg menunjukkan Litecoin memimpin perlombaan persetujuan ETF altcoin, sementara XRP mengikuti

Default Featured Image

Prediksi Persetujuan ETF Altcoin 2025: Litecoin Terdepan, XRP Tertinggal

Analis ETF Bloomberg, Eric Balchunas dan James Seyffart, telah merilis peluang terbaru untuk persetujuan exchange-traded funds (ETF) altcoin spot pada tahun 2025, dengan XRP mendapatkan probabilitas terendah.

Menurut estimasi terbaru mereka, Litecoin (LTC) memiliki peluang tertinggi dengan kemungkinan persetujuan 90%, diikuti oleh Dogecoin (DOGE) sebesar 75%, dan Solana (SOL) sebesar 70%. Sementara itu, XRP berada di posisi terakhir dengan peluang 65%.

Balchunas menyoroti bahwa sebelum pemilihan presiden AS, peluang untuk sebagian besar aset ini kurang dari 5%, kecuali Litecoin yang selalu memiliki probabilitas tinggi. Ia menambahkan bahwa peluang ini kemungkinan akan meningkat seiring dengan semakin banyaknya ETF yang melalui proses regulasi.

Litecoin Memimpin dengan Peluang Tinggi

Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) baru-baru ini mengakui formulir 19b-4 untuk ETF Litecoin, yang meningkatkan peluang persetujuannya. Balchunas mengatakan bahwa produk LTC telah memenuhi semua persyaratan, dan ia tidak melihat alasan bagi SEC untuk menolaknya.

Analis juga meyakini bahwa Litecoin kemungkinan besar akan diklasifikasikan sebagai komoditas, mengingat aset ini merupakan fork Bitcoin yang menggunakan mekanisme proof-of-work dan tidak melakukan pra-penjualan.

Dogecoin (DOGE) juga dianggap memiliki kemungkinan yang sama untuk dikategorikan sebagai komoditas, seperti LTC dan Bitcoin (BTC). Sementara itu, SEC telah mengklasifikasikan Solana (SOL) dan XRP sebagai sekuritas dalam berbagai gugatan hukum, yang menjadi faktor utama mengapa Dogecoin memiliki peluang persetujuan 5% lebih tinggi dibandingkan Solana, meskipun SEC belum mengakui formulir 19b-4 untuk DOGE hingga saat ini.

Perubahan Signifikan pada 2025?

Analis mencatat bahwa Crypto Task Force yang dipimpin oleh Komisioner SEC Hester Peirce dapat meninjau kembali klasifikasi XRP dan SOL sebagai sekuritas pada akhir 2025. Jika terjadi perubahan dalam regulasi ini, peluang persetujuan ETF untuk kedua aset tersebut dapat meningkat secara signifikan.

Sementara itu, SEC diperkirakan akan mengakui ETF XRP dan DOGE dalam waktu dekat.

Balchunas juga menambahkan bahwa meskipun analisis mereka saat ini hanya mencakup filing berdasarkan Undang-Undang 1933—mirip dengan IBIT Bitcoin ETF dari BlackRock—struktur alternatif seperti ETF berbasis futures 40 Act atau dana berbasis anak perusahaan Cayman juga bisa muncul di masa depan.

Dengan meningkatnya tekanan terhadap SEC untuk memberikan kejelasan regulasi serta tingginya permintaan institusional terhadap produk investasi kripto, tahun 2025 bisa menjadi titik balik penting bagi ETF altcoin spot.

Seyffart dan Balchunas telah memprediksi adanya “gelombang ETF kripto” tahun ini, didorong oleh lingkungan regulasi yang lebih kondusif di AS.

Peringkat analis Bloomberg menunjukkan Litecoin memimpin perlombaan persetujuan ETF altcoin, sementara XRP mengikuti
by Nona dari Nanovest


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan