Bitcoin (BTC) mengalami koreksi tajam setelah menyentuh rekor tertinggi baru di $123.400, turun menjadi $117.400 pada Kamis. Penurunan ini dipicu oleh rilis data Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat yang lebih panas dari perkiraan, mengejutkan pasar.
PPI tahunan tercatat di angka 3,3%, jauh di atas proyeksi 2,5% dan naik dari 2,3% pada bulan sebelumnya. Kenaikan ini menjadi yang terbesar sejak Juni 2022. Angka tersebut kontras dengan data Indeks Harga Konsumen (CPI) Juli yang sebelumnya menunjukkan inflasi utama stabil di 2,7% dan CPI inti di 3,1%, yang sempat mendorong optimisme bagi aset berisiko.
Jika data CPI sempat memperkuat peluang pemangkasan suku bunga, rilis PPI yang lebih tinggi justru mengaburkan prospek tersebut. Tekanan harga dari produsen mengisyaratkan inflasi yang masih membandel, sehingga The Federal Reserve mungkin menunda langkah pelonggaran moneter. Kondisi ini dapat menekan laju kenaikan harga Bitcoin dalam jangka pendek.
Menurut CME FedWatch, peluang penurunan suku bunga sebesar 0,25% pada 17 September masih di kisaran 90,5%, meskipun sehari sebelumnya sempat hampir pasti di 99,8%.
Secara teknikal, sinyal pelemahan sudah terlihat sebelum data PPI dirilis, termasuk divergensi antara harga dan indeks kekuatan relatif (RSI) usai BTC melewati $123.000, yang mengindikasikan potensi pengambilan likuiditas di level tertinggi sebelumnya. Penurunan cepat juga membentuk pola kegagalan swing, yang bisa memicu pergerakan harga tidak menentu dalam waktu dekat.
Saat ini, pergerakan harga Bitcoin telah menyentuh area likuiditas penting di $119.000–$117.500. Skenario yang lebih mungkin adalah fase konsolidasi datar setelah kenaikan 11% dalam 12 hari terakhir. Arah bullish baru akan terbuka jika BTC mampu menutup grafik empat jam di atas $120.000, sementara risiko penurunan di bawah $117.000 meningkat karena pola fractal jangka panjang.
Pada grafik tiga harian, BTC membentuk pola double top seperti yang terjadi pada Januari lalu, yang kemudian memicu koreksi hingga ke $75.000. Selama harga bertahan di atas $112.000, altcoin masih berpeluang menguat. Namun, jika turun di bawah level tersebut, pasar berpotensi melanjutkan koreksi ke kisaran $105.000–$110.000.