Di saat banyak blockchain layer-1 (L1) dan layer-2 (L2) bergulat mempertahankan relevansi di tengah pasar kripto yang kompetitif, Solana (SOL) justru melaju kencang. Pada kuartal kedua 2025, jaringan ini mencatat pendapatan jaringan tertinggi di antara semua blockchain utama melampaui Ethereum, Tron, bahkan Bitcoin dengan nilai lebih dari USD 271 juta, berdasarkan data dari Blockworks.
Ini bukan sekadar angka besar. Ini adalah kuartal ketiga berturut-turut Solana menjadi pemuncak pendapatan jaringan, mempertegas dominasinya sebagai ekosistem blockchain yang tak hanya cepat dan murah, tapi kini juga paling menguntungkan secara ekonomi.
Melampaui Ethereum dan Tron: Dominasi yang Konsisten
Performa Solana pada Q2 2025 tak main-main:
- Solana: USD 271 juta
- Tron: USD 165,26 juta
- Ethereum: USD 129,09 juta
- Bitcoin: USD 50,48 juta
Artinya, Solana menguasai hampir 40% dari total pendapatan jaringan blockchain global yang tercatat sebesar USD 685,97 juta pada kuartal tersebut.
Yang membuatnya lebih mencolok, data historis dari 2016 hingga 2025 memperlihatkan bahwa Solana adalah satu-satunya jaringan besar yang menunjukkan pertumbuhan pendapatan secara konsisten.
Sementara itu, Ethereum dan Tron mengalami pertumbuhan yang fluktuatif dan sporadis.
Ekosistem Solana: DApps, RWA, dan Volume Perdagangan Bitcoin
Selain dari sisi pendapatan, performa ekosistem Solana juga menjadi sorotan:
- DApps di Solana menjadi pemimpin pendapatan mingguan selama 10 bulan berturut-turut, mengalahkan semua pesaing L1 dan L2.
- Volume perdagangan Bitcoin di jaringan Solana mencetak rekor tertinggi pada Q2 2025, memperkuat posisi Solana dalam pasar cross-chain DeFi.
- Total nilai Real-World Assets (RWA) yang ditokenisasi di atas Solana naik ke USD 418 juta, rekor tertinggi sepanjang masa meski masih berada di bawah Aptos (APT) dengan USD 538 juta.
Adopsi aplikasi riil dan integrasi keuangan tradisional menjadi pendorong utama momentum ini.
Kombinasi Mematikan: Kecepatan, Biaya Murah, dan Komunitas Meme Coin
Tak bisa disangkal, kekuatan teknis Solana dalam hal kecepatan pemrosesan transaksi dan biaya yang sangat rendah tetap menjadi magnet utama baik bagi pengembang aplikasi maupun investor institusional.
Tetapi ada satu faktor unik lain: ledakan launchpad meme coin seperti LetsBonk dan Fun yang menambah daya tarik ritel.
Ekosistem Solana kini bukan hanya tempat bagi DeFi dan NFT, tapi juga pusat tren-tren eksperimental dan viral yang membuatnya relevan di berbagai kalangan.
Risiko dan Tantangan: Apakah Dominasi Ini Bertahan?
Analis dari komunitas X, RuzTV, memperingatkan bahwa harga SOL saat ini di sekitar USD 151 kemungkinan akan mengalami koreksi ke USD 143 sebelum melanjutkan reli baru.
Dari sudut pandang teknikal, hal ini mungkin menjadi momen akumulasi sebelum breakout berikutnya.
Di saat yang sama, persaingan dari jaringan seperti Arbitrum dan Optimism mulai merapat. Keduanya, sebagai solusi Layer-2 Ethereum, menunjukkan peningkatan kinerja yang cepat dan efisien.
Ditambah lagi, Ethereum sedang mempercepat adopsi teknologi L2 dan restaking, yang bisa menjadi ancaman langsung terhadap momentum Solana.
Solana Unggul, Tapi Belum Bisa Santai
Solana mungkin menang dalam tiga kuartal berturut-turut, tetapi posisi sebagai juara L1 bukan hadiah permanen. Ia harus terus berinovasi, beradaptasi, dan memperluas kasus penggunaan untuk mempertahankan momentum.
Namun untuk saat ini, pesan pasar sudah jelas: Solana bukan hanya cepat ia juga paling menguntungkan.
Di tengah pasar kripto yang penuh volatilitas dan narasi berganti cepat, konsistensi pendapatan adalah fondasi yang kuat. Dan Solana sedang membangun istananya di atasnya bukan dengan hype semata, tapi dengan data dan adopsi nyata.
“Jika Ethereum adalah masa lalu kripto, dan Tron adalah eksperimen cepat, maka Solana saat ini mungkin sedang menulis masa depan.”
0 comments