Mei 31, 2024

PayPal Meluncurkan Stablecoin PYUSD di Solana dengan Fitur Confidential Transfers

Pada tanggal 29 Mei, platform pembayaran PayPal mengumumkan peluncuran stablecoin PYUSD mereka di jaringan Solana. Sebelumnya, PYUSD hanya tersedia di Ethereum. Peluncuran ini menambahkan fitur “confidential transfers” yang memungkinkan pedagang menyediakan kerahasiaan jumlah transaksi kepada konsumen mereka sambil tetap mempertahankan visibilitas untuk tujuan regulasi. 

Fitur transfer rahasia ini sangat penting dalam dunia transaksi digital. Dengan memastikan kerahasiaan jumlah transaksi, pedagang dapat melindungi privasi konsumen mereka, sebuah aspek yang semakin penting di era digital ini. 

Namun, visibilitas yang diperlukan untuk tujuan regulasi tetap terjaga, yang berarti pihak berwenang tetap dapat mengawasi transaksi untuk mencegah penipuan dan kegiatan ilegal lainnya.

Solana dipilih oleh PayPal bukan hanya karena kecepatannya, tetapi juga karena kemampuannya untuk mendukung transfer rahasia dan pemrograman token secara native pada layer 1 (L1) blockchain-nya. 

Menurut CEO Helius Labs, Mert Mumtaz, “Solana memungkinkan transfer rahasia dan pemrograman token secara native pada L1 itu sendiri. Transfer rahasia saja sudah menjadi game-changer.” Fitur pemrograman tambahan termasuk “transfer hooks” yang memungkinkan pemanggilan program tertentu dengan setiap transfer token, memberikan lebih banyak kontrol atas aset untuk dompet digital.

Standar token extension (TE) Solana menawarkan kerangka kepatuhan yang sesuai dengan standar token SPL, yang menyediakan berbagai manfaat bagi stablecoin PayPal. Manfaat ini termasuk pengurangan biaya pengembangan dan pengujian, kemampuan “plug-and-play” siap pakai untuk perusahaan, dan fleksibilitas yang tinggi. 

Standar TE yang terbuka memungkinkan PYUSD untuk diintegrasikan dan digunakan tidak hanya dalam ekosistem PayPal, tetapi juga di luar PayPal dengan dompet, bursa, atau pustaka yang kompatibel.

PYUSD pertama kali diluncurkan pada Agustus 2023 dan didukung terutama oleh Perjanjian Pembelian Kembali Departemen Keuangan AS, menurut penerbitnya, Paxos. Sejak awal tahun ini, suplai yang beredar meningkat sebesar 50%, dengan volume perdagangan 24 jam sekitar $18 juta, menurut CoinGecko. 

Stablecoin yang diterbitkan oleh Paxos Trust Company ini sebelumnya hanya tersedia di Ethereum. Saat ini, suplai total sekitar $400 juta dengan suplai saat ini di Solana sebesar $5 juta, menurut penjelajah jaringan Solana.

Solana, sebagai platform blockchain yang dikenal karena kecepatan dan biaya transaksinya yang rendah, menjadi pilihan menarik bagi PayPal untuk memperluas jangkauan PYUSD. Fitur transfer rahasia di Solana memungkinkan transaksi yang lebih aman dan lebih pribadi, yang penting dalam menarik lebih banyak pengguna ke ekosistem digital. 

Dengan kemampuan untuk mengintegrasikan PYUSD ke berbagai platform dan dompet, Solana memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk pertumbuhan lebih lanjut dalam adopsi stablecoin.

Selain itu, peningkatan suplai PYUSD sebesar 50% menunjukkan kepercayaan yang meningkat dari para pengguna terhadap stablecoin ini. Volume perdagangan harian sebesar $18 juta mencerminkan likuiditas yang kuat, yang penting untuk stabilitas harga dan kepercayaan pasar. Dengan total suplai sekitar $400 juta, PYUSD memiliki basis pengguna yang signifikan yang dapat mendorong adopsi lebih lanjut di masa depan.

Dengan peluncuran di Solana, PYUSD tidak hanya mendapatkan manfaat dari kecepatan dan biaya rendah jaringan ini, tetapi juga kemampuan untuk mendukung transaksi rahasia yang memberikan keamanan dan privasi tambahan bagi penggunanya. 

Langkah ini menunjukkan komitmen PayPal untuk terus berinovasi dan menyediakan solusi pembayaran digital yang aman dan efisien bagi penggunanya di seluruh dunia. Peluncuran PYUSD di Solana bisa menjadi tonggak penting dalam evolusi mata uang digital dan adopsi yang lebih luas di sektor keuangan global.

PayPal Meluncurkan Stablecoin PYUSD di Solana dengan Fitur Confidential Transfers
by Nurina Muawanah

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan