Dunia teknologi kembali diguncang kabar besar: OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, tengah menjajaki pembangunan pusat data (data center) dengan kapasitas minimal 1 gigawatt di India.
Rencana ambisius ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg News, dan jika terealisasi, akan menjadi tonggak penting dalam ekspansi global infrastruktur kecerdasan buatan (AI).
India Jadi Magnet Baru Bagi Ekspansi OpenAI
India bukanlah pasar biasa bagi OpenAI. Dengan basis pengguna terbesar kedua setelah Amerika Serikat, kehadiran fisik perusahaan di negara tersebut bukan hanya soal bisnis, melainkan juga geopolitik dan teknologi.
OpenAI sudah resmi terdaftar sebagai entitas hukum di India dan berencana membuka kantor pertamanya di New Delhi pada akhir tahun ini. Kehadiran kantor ini menandai langkah serius perusahaan untuk membangun ekosistem AI lokal yang lebih kokoh, sekaligus memperkuat posisinya di Asia.
“Jika proyek data center 1 gigawatt ini berjalan, India bisa menjadi salah satu pusat komputasi AI terbesar di kawasan Asia, bahkan dunia,” tulis Bloomberg. Kapasitas sebesar itu jauh melampaui standar pusat data tradisional, menegaskan betapa besar kebutuhan komputasi untuk menjalankan model-model AI canggih seperti GPT-5 dan generasi berikutnya.
Stargate: Ambisi Infrastruktur AI Senilai $500 Miliar
Rencana OpenAI di India tak bisa dilepaskan dari proyek besar bernama Stargate, sebuah inisiatif pembangunan infrastruktur AI global dengan investasi hingga $500 miliar.
Proyek ini diumumkan awal tahun oleh mantan Presiden AS Donald Trump, dengan dukungan dana dari SoftBank, Oracle, dan Microsoft.
Tujuannya jelas: membangun jaringan pusat data super masif yang mampu menopang kebutuhan komputasi AI untuk dekade mendatang. Data center di India diperkirakan akan menjadi bagian integral dari proyek ini, memperkuat jaringan global yang sudah mulai terbentuk di Amerika Serikat.
Mengapa India?
Ada beberapa alasan strategis yang menjadikan India target utama:
- Pasar pengguna masif — India adalah rumah bagi ratusan juta pengguna internet, menjadikannya laboratorium alami untuk adopsi AI.
- Tenaga kerja terampil — India dikenal sebagai pusat talenta teknologi global, dengan insinyur dan pengembang yang terbukti mampu bersaing di panggung internasional.
- Dukungan pemerintah — India belakangan mendorong regulasi pro-teknologi untuk menarik investasi asing di sektor digital.
- Konektivitas Asia — Dari India, OpenAI bisa memperluas aksesnya ke pasar Asia Tenggara, Timur Tengah, hingga Afrika.
Apa Artinya untuk Masa Depan AI?
Pembangunan data center berskala raksasa ini membawa implikasi besar. Pertama, persaingan global dalam infrastruktur AI semakin memanas. Google, Amazon, dan Meta sebelumnya sudah menginvestasikan miliaran dolar untuk memperkuat jaringan komputasi mereka.
Kehadiran OpenAI dengan Stargate bisa mengubah peta persaingan, terutama di Asia.
Kedua, isu energi dan lingkungan akan menjadi sorotan. Data center berkapasitas 1 gigawatt membutuhkan listrik setara dengan konsumsi sebuah kota besar. Bagaimana India dan OpenAI mengatasi tantangan energi hijau akan menjadi faktor penentu citra publik proyek ini.
Ketiga, efek domino terhadap industri lokal. Kehadiran OpenAI di India bisa memicu lahirnya ekosistem startup AI baru, meningkatkan permintaan talenta teknologi, serta menarik lebih banyak investasi asing.
Menanti Langkah Sam Altman di India
CEO OpenAI, Sam Altman, disebut-sebut akan mengumumkan proyek ini saat kunjungannya ke India pada September. Jika benar, pengumuman tersebut bisa menjadi salah satu momen paling penting dalam peta global ekspansi AI tahun ini.
Bagi investor, langkah ini adalah sinyal kuat bahwa India bukan lagi sekadar pasar konsumsi, melainkan pusat produksi teknologi AI global. Bagi masyarakat umum, ini adalah pengingat bahwa masa depan digital bukan hanya ditentukan di Silicon Valley, tapi juga di New Delhi.
Rencana OpenAI membangun data center 1 gigawatt di India bukan sekadar kabar bisnis biasa. Ini adalah cerita tentang bagaimana AI sedang membentuk ulang geopolitik teknologi, energi, dan ekonomi global.
Pertanyaannya, apakah India siap menjadi pusat gravitasi baru bagi ekosistem AI dunia? Dan bagaimana dunia akan menanggapi dominasi infrastruktur AI yang kian terkonsentrasi di tangan segelintir raksasa teknologi?