Jun 28, 2025

Nvidia Rilis Model AI Baru yang Digadang-gadang Siap Kalahkan GPT-4o

Default Featured Image

Nvidia  diam-diam meluncurkan model kecerdasan buatan (AI) baru pada 15 Oktober yang diklaim mampu mengungguli sistem AI terkemuka seperti GPT-4o dan Claude-3. Model baru ini, bernama Llama-3.1-Nemotron-70B-Instruct, menunjukkan keunggulannya di lmarena.AI’s Chatbot Arena, platform benchmarking yang membandingkan performa AI chatbot secara komprehensif.

” src=”https://x.com/NVIDIAAIDev/status/1846227767333212622″ />

Nemotron 70B, hasil modifikasi dari model open-source Llama-3.1-70B-Instruct milik Meta, dikembangkan oleh Nvidia untuk menjadi model AI yang lebih “berguna” daripada pesaing seperti ChatGPT milik OpenAI dan Claude-3 dari Anthropic. 

Nvidia menggunakan pendekatan yang unik, termasuk pemanfaatan data set khusus dan perangkat keras AI mutakhir untuk menyempurnakan model ini. Hasilnya? Nemotron 70B diklaim sebagai salah satu model AI terbaik di dunia saat ini.

### Nvidia Tingkatkan Model Llama-3.1 dari Meta

Llama-3.1-Nemotron-70B-Instruct adalah evolusi dari model open-source Llama-3.1-70B, yang dirancang oleh Meta sebagai fondasi bagi para pengembang. Melalui modifikasi dan penyempurnaan oleh Nvidia, Nemotron dioptimalkan agar lebih responsif, akurat, dan “berguna” untuk pengguna.

Keunggulan Nemotron bukan hanya soal kecepatan atau ukuran model, tetapi juga kemampuan untuk memberikan hasil yang lebih relevan dan membantu pengguna menyelesaikan tugas kompleks. Nvidia menggunakan metode fine-tuning canggih dan perangkat keras tercanggih yang dimilikinya, membuat Nemotron memiliki performa yang lebih tinggi dibandingkan model-model populer di pasaran.

Dalam pengujian yang dilakukan di Chatbot Arena, Nemotron mencatatkan skor 85 pada tes otomatis “Hard”, menjadikannya salah satu model AI teratas dalam kategori ini, jika klaim Nvidia valid. Ini sangat menarik, mengingat Llama-3.1-Nemotron-70B adalah model open-source kelas menengah dengan hanya 70 miliar parameter, sedangkan GPT-4o dikembangkan dengan lebih dari 1 triliun parameter.

Pengujian performa model AI bukanlah hal yang sederhana. Performa AI dievaluasi melalui serangkaian tugas dan perbandingan yang hasilnya bersifat subjektif. Setiap model AI diuji dengan pertanyaan atau tugas yang sama, dan hasilnya dibandingkan satu sama lain.

Biasanya, evaluasi AI dilakukan oleh proktor manusia yang menentukan apakah jawaban yang diberikan model sudah cukup berguna. Nvidia percaya bahwa Nemotron-70B-Instruct dapat memberikan hasil yang lebih baik, tidak hanya pada pengujian otomatis tetapi juga dalam penggunaan nyata oleh manusia.

### Nemotron Siap Guncang Pasar AI

Apa yang membuat pencapaian Nemotron semakin mengesankan adalah fakta bahwa Llama-3.1-70B hanyalah model kelas menengah dari Meta, sementara versi yang lebih besar, Llama-3.1-405B, memiliki lebih dari 400 miliar parameter. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh model open-source seperti Llama jika dikembangkan dengan tepat.

Dengan Nemotron, Nvidia menunjukkan bahwa meskipun model AI dengan jumlah parameter yang lebih kecil, seperti 70B, dapat mengungguli model yang lebih besar jika dikembangkan dengan pendekatan yang tepat. 

Hal ini juga menjadi bukti bahwa Nvidia kini tidak hanya dikenal sebagai produsen perangkat keras AI terkemuka, tetapi juga sebagai pemain penting dalam pengembangan model AI canggih.

Sebagai perbandingan, GPT-4o yang dikembangkan oleh OpenAI diperkirakan memiliki lebih dari 1 triliun parameter. Meskipun memiliki jumlah parameter yang jauh lebih besar, performa GPT-4o dalam beberapa pengujian tidak mampu menyaingi Nemotron yang lebih ramping. Dengan inovasi ini, Nvidia berpotensi merevolusi pasar AI, menghadirkan kompetisi baru dalam dunia model AI yang terus berkembang.

Nvidia Rilis Model AI Baru yang Digadang-gadang Siap Kalahkan GPT-4o
by Mohammad Alparidzy


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan