Jun 30, 2025

New York Bidik Status Ibu Kota Kripto Dunia Lewat Dewan Digital

Default Featured Image

Wali Kota New York City, Eric Adams, mengumumkan rencananya untuk membentuk dewan penasihat digital guna menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja, serta memposisikan kota ini sebagai “ibu kota kripto dunia”

> “Ini bukan soal mengejar tren atau meme,” ujar Adams dalam New York City Crypto Summit yang digelar pada 20 Mei. “Kami ingin menggunakan teknologi masa depan untuk melayani warga New York saat ini”

Ia menegaskan bahwa kota memiliki para ahli teknologi yang akan membantu menemukan solusi digital untuk berbagai kebutuhan warga. “Era tokenisasi, yang mencakup kripto, blockchain, dan inovasi fintech lainnya, sudah tiba, dan kita akan terus bergerak maju,” katanya

Meskipun belum memberikan rincian lengkap, Adams menyebut bahwa ketua dewan dan sejumlah rekomendasi kebijakan akan diumumkan dalam beberapa minggu ke depan

Langkah Langkah Nyata: Pembayaran Pajak Kripto dan Blockchain untuk Dokumen Penting

Adams juga menyampaikan bahwa beberapa perusahaan besar seperti Figure, Traction, dan Scale akan terlibat dalam inisiatif kripto ini. Selain itu, pemerintah kota akan mengeksplorasi kemungkinan menerima pembayaran layanan dan pajak dengan aset kripto

Tak hanya itu, teknologi blockchain juga akan dipertimbangkan untuk pengelolaan data sensitif seperti akta kelahiran dan akta kematian

> “Menggunakan keamanan blockchain berarti informasi pribadi tetap terlindungi namun tetap mudah diakses oleh warga dan keluarga mereka,” jelas Adams. “Kita harus membawa pekerjaan masa depan ke kota ini mulai hari ini, dengan membangun ekosistem teknologi yang lebih adil dan inklusif”

Regulasi Kripto di Negara Bagian New York Masih Berproses

Di tingkat negara bagian, sejumlah legislator juga tengah mendorong regulasi terkait aset digital. Pada April lalu, anggota Majelis Clyde Vanel mengajukan RUU untuk memungkinkan lembaga pemerintah menerima pembayaran dalam bentuk kripto. Namun, RUU tersebut belum sampai pada tahap pemungutan suara di DPR maupun Senat

Sementara itu, Senator James Sanders Jr mengusulkan Blockchain Study Act pada Februari, yang bertujuan membentuk satuan tugas untuk mengkaji kondisi industri kripto di negara bagian New York. RUU ini juga masih tertahan di DPR

Adams sendiri dikenal sebagai pendukung kuat aset digital sejak awal menjabat pada Januari 2022. Ia sempat menyatakan akan menerima tiga gaji pertamanya dalam bentuk Bitcoin

Meski sempat tersandung kasus dugaan korupsi terkait sumbangan ilegal dari pemerintah Turki, kasus tersebut akhirnya dibatalkan dengan status dismissed with prejudice oleh Departemen Kehakiman pada 2 April, yang berarti tidak dapat dibuka kembali

Secara nasional, tren regulasi kripto juga meningkat. Setidaknya 18 negara bagian di AS sedang mempertimbangkan pembentukan Bitcoin Reserve strategis, dan dua negara bagian yaitu New Hampshire dan Arizona sudah mengesahkan undang undang tersebut

New York Bidik Status Ibu Kota Kripto Dunia Lewat Dewan Digital
by Rian Jakawardana


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan