Mei 17, 2024

Millenium Management Mengungkapkan $1,94 Miliar Dalam Kepemilikan ETF Bitcoin

Hedge fund internasional Millennium Management mengungkapkan bahwa mereka memiliki hampir $2 miliar dalam bentuk dana yang diperdagangkan di bursa ETF Bitcoin spot pada kuartal pertama tahun 2024.

Millennium memiliki total $1,94 miliar dalam lima ETF Bitcoin spot per 31 Maret, menurut laporan 13F mereka kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat.

Hedge fund tersebut telah mendiversifikasi kepemilikan ETF Bitcoin spot mereka di antara berbagai produk seperti ARK 21Shares Bitcoin ETF, Bitwise Bitcoin ETF, Grayscale Bitcoin Trust, iShares Bitcoin Trust, dan Fidelity Wise Origin Bitcoin ETF.

BlackRock’s Bitcoin fund merupakan alokasi terbesar bagi Millennium, dengtan investasi lebih dari $844 juta. Dana Fidelity menempati urutan kedua dengan lebih dari $806 juta yang dimiliki oleh dana lindung nilai ini.

Bloomberg ETF analis Eric Balchunas menggambarkan Millennium sebagai “raja” pemegang ETF Bitcoin, mencatat bahwa perusahaan ini memiliki eksposur 200 kali lebih besar dibandingkan rata-rata pemegang ETF baru di peringkat 500 teratas.

Selain itu, mayoritas pembeli baru ETF Bitcoin spot, sekitar 60%, terdiri dari perusahaan penasihat investasi, sementara sekitar 25% adalah hedge fund, menurut Balchunas.

Gelombang terbaru pengajuan 13F yang wajib telah mengungkapkan siapa saja yang membeli ETF Bitcoin spot. Kepala investasi Bitwise, Matt Hougan, menyatakan bahwa hal ini membuatnya semakin optimis terhadap masa depan Bitcoin.

Dalam memo kepada investor pada 13 Mei, Hougan menulis bahwa pengajuan 13F kuartalan telah mengungkapkan informasi penting tentang pembeli dana tersebut. Dia menambahkan bahwa besarnya minat institusional terhadap produk ini adalah tanda positif untuk masa depan Bitcoin.

“Berita besar ini adalah: banyak investor profesional memiliki ETF Bitcoin,” tulis Hougan, dengan menyoroti kehadiran perusahaan seperti Hightower Advisors, Bracebridge Capital, dan Cambridge Investment Research sebagai pemegang produk Bitcoin.

“Saat tenggat waktu pengajuan 15 Mei tiba, saya menduga kita mungkin akan memiliki lebih dari 700 perusahaan profesional dengan total AUM mendekati $5 miliar,” tambah Hougan.

Pada 14 Mei, Negara Bagian Wisconsin mengungkapkan bahwa mereka memiliki total investasi sebesar $164 juta di dua dana yang ditawarkan oleh Grayscale dan BlackRock.

 

Millenium Management Mengungkapkan $1,94 Miliar Dalam Kepemilikan ETF Bitcoin
by Rendy Andriyanto

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan