Jun 30, 2025

Metaplanet Tunjuk Eric Trump, Siap Tambah 10.000 BTC Hingga Akhir 2025

Default Featured Image

Dalam langkah yang mengejutkan dunia keuangan digital dan politik global sekaligus, Eric Trump, putra mantan Presiden AS Donald Trump, resmi bergabung sebagai penasihat strategis Metaplanet  perusahaan asal Jepang yang kini dikenal sebagai salah satu Bitcoin Treasury Company paling agresif di dunia.

Pengumuman ini dilakukan langsung oleh CEO Metaplanet, Simon Gerovich, melalui platform X (d/h Twitter) pada 21 Maret 2025, bersamaan dengan lonjakan harga saham Metaplanet sebesar 17,8% hanya dalam waktu 80 menit di Bursa Tokyo.

Bitcoin, Branding, dan Politik Trio Eksplosif

Metaplanet menyebut penunjukan Eric Trump sebagai langkah strategis untuk mempercepat misi mereka menjadi pemimpin global dalam ekosistem Bitcoin. Dalam pernyataannya, Gerovich memuji “ketajaman bisnis, kecintaan pada komunitas Bitcoin, dan perspektif global dalam industri perhotelan” yang dimiliki Eric.

Namun ini lebih dari sekadar jabatan simbolis. Eric dikenal sebagai pemain aktif di dunia aset digital, terlibat langsung dalam proyek World Liberty Financial milik keluarga Trump sebuah platform kripto yang baru saja menyelesaikan penjualan token keduanya dengan total pendanaan mencapai $550 juta.

Data dari Arkham Intelligence menunjukkan platform ini memegang aset kripto senilai $80,8 juta.

Eric sendiri pernah mengungkap bahwa portofolionya mencakup Bitcoin, Ether, Solana, dan Sui mencerminkan strategi investasi yang cukup beragam dan agresif.

Metaplanet MicroStrategy-nya Asia?

Bagi para pengamat pasar, Metaplanet disebut-sebut sebagai “MicroStrategy dari Asia”. Perusahaan ini telah mengakumulasi 3.050 BTC atau senilai hampir $4,1 miliar, menjadikannya pemegang Bitcoin korporat terbesar ke-12 di dunia, menurut data BitcoinTreasuries.NET.

Ambisinya belum berhenti di situ. Target Metaplanet adalah mengumpulkan 10.000 BTC hingga akhir 2025 sebuah misi besar yang menuntut strategi akumulasi agresif. Sejak awal 2025 saja, perusahaan telah membeli 1.288 BTC, menunjukkan lonjakan signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Untuk mencapai target ini, Metaplanet menggunakan berbagai instrumen keuangan, termasuk obligasi konversi dan akuisisi sekuritas, guna mendanai pembelian BTC mereka sejak pembelian pertama yang dilakukan pada 23 April 2024.

Mengapa Ini Penting?

Penunjukan figur seperti Eric Trump memberi dampak ganda: pertama, sebagai bentuk signal ke pasar bahwa Metaplanet serius dalam memperluas pengaruh secara global, khususnya di kawasan Amerika Utara.

Kedua, ini menegaskan bagaimana dunia kripto semakin menjadi medan pertempuran soft power antara perusahaan, elit politik, dan agenda geopolitik.

Dengan latar belakang keluarga Trump yang dikenal konservatif dan pro-Bitcoin, langkah ini bisa saja memberi resonansi politik di tahun pemilu AS 2025 terlebih jika Bitcoin kembali menjadi isu panas seperti pada siklus 2020 dan 2024.

Potensi Dampak ke Pasar

Lonjakan saham Metaplanet pasca pengumuman ini mencerminkan antusiasme pasar terhadap kombinasi antara tokoh populer, strategi akumulasi Bitcoin, dan eksposur internasional. Bila tren akumulasi berlanjut, Metaplanet dapat menjadi kekuatan pasar yang memengaruhi likuiditas dan volatilitas BTC, mirip seperti peran MicroStrategy di pasar AS.

Refleksi Apakah Bitcoin Kini Jadi Alat Politik?

Di tengah konsolidasi perusahaan besar atas Bitcoin, ditambah keterlibatan tokoh politik dan keluarga elit, pertanyaannya bukan lagi apakah kripto akan diadopsi secara luas, tapi oleh siapa dan untuk apa.

Dengan Eric Trump masuk ke dewan penasihat Metaplanet, Bitcoin bukan hanya menjadi alat lindung nilai, tapi juga alat ekspansi pengaruh lintas benua dari Tokyo, ke Washington DC, hingga ke dompet digital.

Metaplanet Tunjuk Eric Trump, Siap Tambah 10.000 BTC Hingga Akhir 2025
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan