Di tengah reli harga Bitcoin yang kembali mencetak rekor, sebuah perusahaan Jepang bernama Metaplanet kembali mencuri perhatian global. Dengan aksi borong Bitcoin sebanyak 797 BTC senilai hampir $94 juta (sekitar Rp1,5 triliun), Metaplanet mengukuhkan posisinya sebagai salah satu institusi publik paling agresif dalam akumulasi aset kripto ini.
Dan langkah mereka bukan iseng: ini bagian dari rencana jangka panjang untuk menjadi “MicroStrategy-nya Asia”.
Dari Hotel ke Kripto: Pivot Penuh Risiko, Tapi Terukur
Metaplanet awalnya hanyalah perusahaan pengelola hotel biasa. Namun sejak 2023, mereka mengubah arah bisnis menjadi perusahaan treasury berbasis Bitcoin. CEO Simon Gerovich, yang sebelumnya tidak banyak dikenal di dunia keuangan internasional, kini menjadi salah satu tokoh yang patut diperhitungkan.
Melalui akun X (dulu Twitter), ia menulis santai: “Another week, another tranche,” menandakan bahwa pembelian BTC ini hanyalah bagian dari strategi mingguan mereka.
Dan strateginya bukan kaleng-kaleng.
Dengan total 16.352 BTC yang kini mereka miliki senilai $1,64 miliar Metaplanet menjadi pemegang Bitcoin korporat terbesar kelima di dunia, di bawah MicroStrategy (597.325 BTC), Marathon Digital, Twenty One, dan Riot Platforms.
Target Gila: 210.000 BTC pada 2027
Apa Metaplanet sudah puas dengan 16 ribu Bitcoin? Belum. Dalam pernyataan publik bulan lalu, perusahaan menargetkan kepemilikan lebih dari 210.000 BTC pada akhir 2027 jumlah yang jika dihitung dengan harga hari ini ($120.754), setara lebih dari $25 miliar.
Target ini bukan hanya ambisius, tapi juga menantang dominasi MicroStrategy yang selama ini menjadi dewa tak tergoyahkan di ranah korporat Bitcoin. Langkah Metaplanet juga sangat berbeda dari pemain institusi lain. Mereka tidak hanya membeli dan menyimpan.
Dalam wawancaranya dengan Financial Times, Gerovich mengungkap rencana untuk menggadaikan Bitcoin mereka guna mengakuisisi bisnis-bisnis baru yang menghasilkan uang tunai strategi yang mengingatkan pada permainan leveraged buyout Wall Street, tapi dengan sentuhan kripto.
Mengapa Dunia Harus Perhatikan Metaplanet?
Karena Jepang negara dengan regulasi kripto yang sudah mapan, ekonomi besar, dan investor institusional yang haus inovasi belum banyak melahirkan raksasa Bitcoin korporat.
Metaplanet bisa menjadi “kasus uji coba” bagaimana perusahaan tradisional Asia dapat masuk ke sektor yang selama ini didominasi oleh Barat.
Dan bukan hanya itu. Gerovich mengatakan ini adalah bagian dari “Bitcoin gold rush” sebuah era percepatan akumulasi BTC oleh entitas yang ingin menjadikan Bitcoin sebagai aset cadangan utama menggantikan dolar atau obligasi pemerintah.
Jika ia benar, Metaplanet bukan hanya membeli BTC mereka sedang membeli masa depan.
Reli Harga & Respons Pasar
Bitcoin sendiri kini berada dalam performa tertingginya sepanjang masa, tembus $120.754, naik 2,5% dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, saham Metaplanet naik tipis 1% ke 1.580 yen ($10,7) pada hari Senin, menurut data dari Yahoo Finance Jepang.
Pendapatan kuartal kedua mereka juga menunjukkan pertumbuhan kuat: hampir 1,1 miliar yen ($7,6 juta) atau naik 42,4% dari tahun lalu sebuah angka yang menjadi bukti bahwa pivot ke arah kripto mulai menunjukkan hasil nyata.
Berani Tapi Spekulatif
Namun, meski banyak yang mengagumi keberanian Metaplanet, langkah ini tidak lepas dari risiko. Bitcoin tetaplah aset volatil. Mengandalkan leverage dan menjadikan BTC sebagai jaminan untuk ekspansi bisa menjadi pedang bermata dua terlebih jika harga BTC mengalami koreksi tajam.
Tapi satu hal yang pasti: Metaplanet bukan ikut-ikutan tren. Mereka membentuknya. Langkah Metaplanet ini menandai babak baru dalam peta kompetisi korporat global untuk menguasai Bitcoin.
Di tengah reli harga yang belum menunjukkan tanda-tanda berhenti, perusahaan ini tampaknya tidak akan melambat.
Dan jika target 210.000 BTC itu benar-benar tercapai dalam dua tahun ke depan, dunia mungkin akan menyebut Metaplanet sebagai “MicroStrategy dari Timur” atau bahkan sesuatu yang lebih besar dari itu.