Jun 29, 2025

Memecoin TRUMP Meroket, Bitcoin Siap Cetak Rekor Baru?

Default Featured Image

Menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump, harga Bitcoin (BTC) melonjak ke $106.000, mendekati level tertinggi sepanjang masa di $108.353. Namun, sorotan utama pasar kripto justru jatuh pada Official Trump (TRUMP), memecoin berbasis Solana, yang mencuri perhatian investor setelah meroket di atas $79 pada 19 Januari 2025.

Kenaikan ini mendorong harga Solana (SOL) mencapai rekor tertinggi baru di $295, meskipun kedua aset ini kemudian terkoreksi. Dengan potensi breakout Bitcoin menuju rekor baru, investor tetap harus waspada terhadap strategi “buy the rumor, sell the news” yang sering terjadi di pasar kripto.

### Analisis Bitcoin: Akankah Mencapai Rekor Baru?

Bitcoin secara perlahan bergerak menuju level tertinggi sebelumnya di $108.353, di mana tekanan jual diperkirakan akan meningkat. Saat ini, indikator teknikal seperti moving average eksponensial (EMA) 20 hari menunjukkan tren naik, sementara indeks kekuatan relatif (RSI) berada di zona positif, mengindikasikan dominasi bullish.

Jika BTC berhasil menembus $108.353, target berikutnya berada di $126.706, membuka peluang reli lebih lanjut. Namun, jika terjadi koreksi, level support krusial yang perlu diperhatikan adalah $98.800, yang berperan penting dalam menjaga momentum bullish.

### Official Trump (TRUMP)

Token TRUMP yang baru diluncurkan di jaringan Solana pada 17 Januari, telah menunjukkan reli luar biasa hingga $79 sebelum terkoreksi. Saat ini, token ini menemukan support di EMA 20 hari, yang menunjukkan sentimen bullish masih kuat.

Jika TRUMP mampu menembus resistensi di $79, target selanjutnya diprediksi berada di $109. Namun, jika tekanan jual meningkat dan harga jatuh di bawah $53, koreksi yang lebih dalam bisa membawa harga ke $40.

### Solana (SOL) dan XRP Siap Melanjutkan Kenaikan?

Solana (SOL) sempat melonjak di atas $260, menunjukkan dominasi bullish yang kuat. Namun, koreksi ke level ini membuka peluang bagi pembeli untuk kembali masuk. Jika SOL mampu bertahan di atas $260, target berikutnya adalah $300, dan bahkan bisa mencapai $375.

Sementara itu, XRP mengalami konsolidasi di sekitar $3,29, dengan potensi rebound dari level support $2,91. Jika harga berhasil menembus $3,40, target kenaikan selanjutnya adalah $4,84.

### Faktor Makroekonomi dan Dampaknya pada Pasar Kripto

Sentimen pasar kripto saat ini juga didorong oleh faktor makroekonomi, termasuk ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). Data inflasi AS yang lebih rendah dari ekspektasi telah meningkatkan optimisme di pasar, mendorong minat terhadap aset berisiko seperti Bitcoin dan Ethereum.

Selain itu, keterlibatan World Liberty Financial, perusahaan yang terkait dengan kebijakan pro-kripto Trump, telah memperkuat spekulasi bahwa regulasi yang lebih ramah terhadap kripto akan segera diberlakukan di AS.

Bitcoin dan altcoin utama menunjukkan potensi bullish yang kuat menjelang pelantikan Trump. Namun, investor harus berhati-hati terhadap volatilitas pasar, terutama dengan pola perdagangan yang cenderung memanfaatkan hype politik. Level kunci seperti $108.353 untuk BTC dan $79 untuk TRUMP menjadi area yang perlu dicermati dalam beberapa hari mendatang.

Memecoin TRUMP Meroket, Bitcoin Siap Cetak Rekor Baru?
by Mohammad Alparidzy


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan